Jangan Dilarang, Ini Manfaat Anak Bermain dengan Leluasa Ma
Bermain merupakan hak dan kebutuhan bagi si Kecil yang memiliki banyak manfaat
21 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak memiliki hak untuk bermain. Selain itu, bermain juga menjadi kebutuhan bagi anak. Hal ini karena bermain dapat membuat anak merasa senang, bebas mengeksplorasi sesuatu, serta menstimulasi tumbuh kembangnya.
Namun, bermain yang efektif sehingga dapat bermanfaat bagi anak itu ada aturannya, lho. Mulai dari memilih jenis mainan anak, waktu bermain, hingga pendampingan saat bermain, Ma.
Mengingat pentingnya bermain bagi si Kecil, berikut Popmama.com jelaskan hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh orangtua tentang bermain. Dikutip dari pernyataan ahlinya, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), Ahli Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial.
Inilah manfaat main untuk anak yang perlu dipahami oleh orangtua.
1. Bermain mendatangkan banyak manfaat
Mama dan Papa mungkin berpikir bahwa aktivitas bermain yang dilakukan si Kecil termasuk hal sepele. Namun, ternyata bermain memiliki manfaat yang luar biasa, lho.
Menurut Dr. Trisna dalam siaran langsungnya di akun YouTube Official Primaku Channel, "Bermain dapat menciptakan perasaan senang, mengantarkan anak pada beragam pengalaman, serta menstimulasi pertumbuhan dan perkembangannya."
Hal ini dapat dilihat dari aktivitas bermain, di mana anak pasti akan bergerak secara fisik. Dengan demikian, bagian fisik, seperti tulang dan ototnya bertumbuh.
"Selain itu, mental, emosional, dan sosialnya pun berkembang. Anak akan belajar mengontrol diri serta emosinya saat bermain bersama. Anak juga belajar berinteraksi, bergaul dengan orang lain, serta belajar mengikuti aturan melalui permainan" jelas Dr. Trisna.
Dengan bermain, orangtua juga dapat melihat kekuatan atau kelemahan anak, serta hal apa yang menjadi minat mereka karena bermain dapat mengembangkan berbagai keterampilan.
Tidak hanya itu, bermain berguna untuk mencegah ekstra energi pada anak yang dapat menyebabkan obesitas. Jadi, jangan cegah anak untuk bermain, Ma. Arahkan anak pada aktivitas fisik dan dukunglah mereka untuk terus tumbuh serta berkembang melalui bermain.
Editors' Pick
2. Perkembangan dan kecerdasan anak terstimulasi
Banyaknya manfaat yang diperoleh saat bermain, membuat proses tumbuh kembang anak pun ikut terstimulasi, Ma. Mulai dari aspek perkembangan hingga aspek kecerdasannya.
Menurut Dr. Trisna, beberapa aspek perkembangan yang terstimulasi saat anak bermain, yaitu:
- Sensorik, anak mampu menggunakan indera yang ada pada tubuhnya dengan baik,
- Motorik, anak mampu bergerak, seperti melompat, berjalan, atau berlari,
- Kognitif, otak anak terasah dengan baik, dalam hal mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan,
- Moral-spiritual, anak mampu berperilaku sesuai norma dan kepercayaan,
- Sosial-emosional, anak mampu mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya saat berinteraksi, dan
- Self help, anak memiliki keterampilan dalam menolong dirinya sendiri.
Selain itu, aspek kecerdasan anak juga akan terasah melalui aktivitas bermain yang dilakukan oleh si Kecil. Kecerdasan majemuk atau yang disebut dengan Multiple Intelligences ini dibagi dalam beberapa aspek:
- Logika matematika, kecerdasan dalam mengolah angka, matematika, dan logika. Misalnya, dengan berhitung saat bermain petak umpet.
- Linguistik, kecerdasan atau keunggulan dalam hal berbahasa. Misalnya, melalui permainan tebak gambar, tebak nama benda, atau tebak nama hewan.
- Interpersonal, kecerdasan dalam memahami atau peka dengan orang-orang sekitarnya. Misalnya, melalui bermain peran.
- Intrapersonal, kecerdasan dalam memahami dirinya sendiri. Mengetahui kelebihan, kekurangan, serta kemampuan yang dimiliki. Misalnya, mengajak anak bermain puzzle atau menyusun legonya sendiri.
- Visual spasial, kecerdasan dalam hal kesenian, seperti gambar atau desain. Misalnya, permainan bongkar pasang atau menggambar dan mewarnai.
- Kinestetik, kecerdasan dalam koordinasi gerak anggota tubuh atau olahraga. Misalnya, bermain sepeda, sepak bola, dan lompat tali.
- Musikal, kecerdasan dalam mengenali atau menciptakan nada dan irama. Misalnya, memberikan alat musik mainan favoritnya.
- Naturalis, kecerdasan dalam bidang flora, fauna, atau alam. Misalnya, dengan mengajak anak berkebun bersama.