Meski Belum Bisa Lasik, Ini Dia Cara Mengatasi Mata Minus pada Anak
Ajarkan anak untuk menjaga kesehatan mata dengan membatasi penggunaan gadget
18 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian orangtua mungkin berpikir bahwa operasi lasik merupakan pilihan satu-satunya untuk mengatasi mata minus pada anak.
Operasi lasik yang dilakukan dengan cara mengkoreksi kelainan refraksi pada mata ini belum bisa dilakukan jika si Kecil masih di bawah usia 18 tahun.
Untuk itu, Mama perlu memikirkan cara lain dalam mengatasi gangguan mata minus yang dialami anak.
Terlebih hingga saat ini, belum ada perawatan yang benar-benar bisa mengatasi mata minus pada anak.
Namun, beberapa terapi mata minus pada anak ini mungkin bisa membantu, Ma. Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Kacamata untuk membantu penglihatan
Apabila anak Mama telah didiagnosis mengalami rabun jauh atau mata minus, bantulah mereka untuk menemukan kacamata yang sesuai agar penglihatannya tak menganggu aktivitas.
Kacamata akan sangat berguna dalam proses belajar anak di sekolah maupun saat berkegiatan di rumah.
Jangan beranggapan bahwa tidak menggunakan kacamata berarti bisa mengurangi atau menyembuhkan mata minus. Hal itu justru keliru, Ma.
Mata minus pada anak bahkan bisa bertambah jika tak dibantu oleh kacamata karena indera penglihatan mereka mungkin akan bekerja lebih keras sehingga semakin parah.
Editors' Pick
2. Cara mengobati mata minus pada anak
Mengutip laman gleneagles, atropis bisa digunakan sebagai salah satu pilihan dalam pengobatan mata minus pada anak. Walaupun obat ini tidak dapat mencegah mata minus secara signifikan, tetapi banyak penelitian telah menunjukkan efektivitasnya dalam mengendalikan kondisi.
Atropin biasanya digunakan dalam tetes mata pada konsentrasi serendah 0,01% sehingga tidak menyebabkan efek samping, seperti fotofobia, suatu kondisi di mana mata memiliki sensitivitas terhadap sinar matahari atau pencahayaan yang kuat.
Namun, sebaiknya Mama konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mata sebelum memilih produk tetes mata yang sesuai kebutuhan anak. Jangan lupa juga untuk memerhatikan dosis dan cara penggunaan yang tepat, ya.
3. Batasi penggunaan gadget yang bisa memperburuk
Sebuah penelitia menunjukkan bahwa gaya hidup merupakan penyebab utama yang memengaruhi mata minus pada anak. Hal ini karena di zaman digital kini menyebabkan anak tumbuh bersama perangkat elektronik, baik TV maupun smartphone.
Tentu saja, para orangtua tidak menghindari kondisi ini. Namun, Mama bisa menumbuhkan kebiasaan baik dengan membatasi waktu penggunaan gadget demi kesehatan mata mereka.
Berikan anak batas-batas atau peraturan mengenai penggunaan perangkat elektronik. Jelaskan pada mereka bahwa, "Boleh menggunakan teknologi, tetapi hanya seperlunya saja."
Mama dan Papa di rumah juga sebaiknya menjadi contoh yang baik. Buatlah kesepakatan dengan anak, kapan saja waktu yang diperbolehkan untuk bermain gadget. Misalnya, saat belajar atau di hari libur saja.
4. Perbanyak aktivitas di luar ruangan
Anak-anak biasanya menghabiskan banyak waktu di dalam rumah dan di ruang kelas. Jadi, apabila memungkinkan, cobalah untuk merencanakan lebih banyak kegiatan di luar ruangan, Ma.
Menurut laman coopervision, hal ini karena mengajak anak bermain di luar ruangan dapat menurunkan tingkat risiko miopi atau mata minus hingga sebesar 11–34%.
Sinar matahari di luar rumh juga mengaktifkan vitamin D, yang mungkin memainkan peran potensial dalam pertumbuhan mata.
Selain itu, anak-anak biasanya akan terlibat dalam kegiatan penglihatan jarak yang lebih jauh ketika mereka berada di luar sehingga tuntutan penglihatan dekat dan berat lebih kecil kemungkinannya, Ma.
5. Tumbuhkan kebiasaan baik pada anak, Ma
Dalam mengatasi mata minus agar tidak bertambah semakin parah, Mama sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik saat berkegiatan di rumah.
Misalnya, dengan menjaga jarak saat memegang atau melihat benda. Ajarkan si Kecil untuk tidak terlalu dekat dengan wajah karena bisa membuat mata terlalu tegang dan bekerja lebih keras.
Jarak yang disarankan kira-kira sama dengan panjang lengan anak atau jarak antara dari siku ke jari tangan.
Kemudian, arahkan anak untuk selalu mengistirahatkan mata ketika sedang belajar, baik membaca, menulis, atau menggambar.
Tak perlu lama, setidaknya 30 menit setiap sesinya.
Selain itu, selalu ajarkan anak untuk menggunakan pencahayaan yang cukup saat beraktivitas, terutama ketika membaca agar indera penglihatan mereka dapat bekerja dengan nyaman.
Itulah 5 tips mudah yang bisa Mama lakukan untuk terapi mata minus pada anak. Semoga bisa membantu ya, Ma.
Baca juga:
- Alasan Pentingnya Asupan 4 Sehat 5 Sempurna untuk Kesehatan Anak
- Cara Mengatasi Gata-Gatal pada Anak Sesuai dengan Penyebabnya
- 7 Jenis Sakit Mata yang Umum Dialami oleh Anak