Selama masa pandemi Covid-19 terus berlangsung, Mama sebagai orangtua juga dituntut menjadi guru karena segala aktivitas termasuk sekolah anak dilakukan dari rumah.
Peran Mama pun menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran dan perkembangan anak.
Terlebih, pada masa PAUD keterampilan anak penting untuk diasah sebagai persiapan menuju jenjang sekolah berikutnya. Untuk itu, Mama perlu cermat dan tepat memberikan pembelajaran pada si Kecil.
Belajar bicara, berbahasa, mengenal warna, mengenal bentuk, mengenal banyak hal, perlu diajarkan pada anak di usianya yang masih sangat kecil.
Jika di sekolah PAUD anak mama bisa mendapat pengajaran dari para guru, maka Mama juga perlu mempelajari bagaimana cara belajar yang tepat untuk anak usia balita.
Strategi pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya terasa menantang dan menyenangkan sehingga perlu melibatkan unsur bermain, bergerak, bernyanyi, dan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa Mama gunakan untuk pembelajaran anak usia dini dilansir dari laman duniapendidikan, antara lain:
1. Circle Time
Pexels/Pixabay
Pada strategi pembelajaran ini anak-anak diajak duduk melingkar dan guru berada di tengah lingkaran. Berbagai kegiatan bisa dilakukan, seperti membaca puisi, bermain peran, bernyanyi, mengaji, atau bercerita, dan sebagainya.
Selama di rumah, Mama bisa mengajak anak duduk di tengah lingkaran yang dikelilingi boneka dan mainannya. Ajak anak untuk bercerita. Misalnya, cerita tentang bagaimana kegiatan dan perasaan anak hari ini. Apakah anak merasa senang atau sedih.
Melaui metode circle time ini, Mama juga bisa mengajak anak untuk mengeluarkan suatu ungkapan. Misalkan apa yang membuatnya merasa bersyukur hari ini atau apa ia ingin mengatakan terima kasih kepada siapa dan karena apa?
Cara belajar seperti ini bertujuan untuk melatih keberanian anak dalam berkomunikasi dan mengenali emosi yang dirasakan oleh anak.
Anak juga nantinya terbiasa menyampaikan dengan baik sesuatu yang ia rasakan, dan ini bisa menciptakan anak dengan emosi yang stabil serta tidak memendam perasaannya sendiri.
2. Sistem kalender
Pexels/Cotton Bro
Strategi ini, pembelajaran dihubungkan dengan kalender dan waktu. Guru menandai tanggal-tanggal pada kalender yang terkait dengan berbagai kegiatan, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, Hari Pahlawan dan Hari Besar Nasional serta Hari Besar Agama seperti Hari Raya Aidil Fitri, Bulan Ramadhan, Hari Natal, Hari Nyepi, Waisyak, dan sebagainya.
Selama di rumah, strategi pembelajaran sistem kalender dapat Mama lakukan dengan menjelaskan makna dari beragam perayaan.
Misalnya, saat Hari Keluarga Nasional. Mama bisa menjelaskan makna keluarga serta apa saja hak dan kewajiban anak.
Tujuan pembelajaran dengan sistem ini adalah agar anak semakin mengerti mengenai hari besar atau hari perayaan tertentu. Anak pun bisa lebih memaknai maksud dari hari besar atau perayaan tersebut.
Buatlah anak merasa dirinya dikasihi dan menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain. Hal ini dapat membuat anak merasa dirinya berharga dan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan penuh rasa syukur.
Editors' Pick
3. Small Project
Pexels/Natalie
Metode pembelajaran small project ini melatih anak bertanggungjawab untuk mengerjakan suatu proyek. Proyek dalam hal ini adalah kegiatan investigasi dan penemuan dari suatu topik yang memiliki nilai penting bagi anak.
Jadi, proyek ini berisi kegiatan investigasi dan penemuan, bukan semata-mata untuk menemukan satu jawaban yang benar dari suatu persoalan.
Investigasi ini biasanya dikerjakan dalam kelompok kecil 3-4 orang atau secara individual.
Metode ini memiliki 3 fase.
Pada fase Pendahuluan, guru menyampaikan topik dan persoalan. Topik dan persoalan hendaknya menarik dan familiar bagi anak. Fase berikutnya, anak-anak diajak untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang terkait dengan persoalan tersebut.
Salah satu contoh yang dapat Mama lakukan selama di rumah, yaitu mengajak anak menemukan berbagai jenis daun di sekitar rumah. Lalu, berikan cap dengan berbagai warna dan tempelkan pada kertas manila.
Cara belajar dengan strategi ini bertujuan untuk melatih anak bekerjasama dengan orang lain, bertanggungjawab dan mengembangkan kemampuan sosial.
Selain itu mereka juga semakin mengenali setiap benda yang masuk ke dalam daftar investigasi. Menyenangkan kan Ma, untuk si Kecil!
4. Kelompok besar (big team)
Pexels/Elly Fairytale
Metode ini menggunakan kelompok besar, yaitu satu kelas penuh untuk membuat sesuatu. Contohnya untuk mendirikan tenda yang besar di dalam kelas, semua anak memegang peran, guru bertugas memberi aba-aba.
Anak biasanya amat puas setelah sesuatu berhasil dikerjakan bersama-sama.
Meskipun sekolah di rumah, Mama tetap bisa menggunakan metode ini saat mendampingi anak belajar. Ajaklah anggota keluarga yang lain untuk mengerjakan sesuatu bersama.
Misalnya, Mama bisa mengajak anak dan Papa memasak makanan favorit bersama. Libatkan anak untuk menyiapkan bahan dan mengolah hingga makanan siap dihidangkan.
Cara pembelajaran seperti ini dapat melatih tanggung jawab dan kerja sama dalam diri anak. Selain itu, juga mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan karena setiap orang memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan tugas.
5. Kunjungan
Pexels/Tatiana Syrikova
Anak sangat senang melihat langsung berbagai kenyataan yang ada di masyarakat melalui kunjungan. Kegiatan kunjungan memberi gambaran bagi anak akan dunia kerja, dunia orang dewasa sehingga mendorong anak untuk mengembangkan cita-cita.
Namun, selama masa pandemi seperti ini kegiatan kunjungan tidak dapat dilakukan. Maka, Mama bisa mengajak anak untuk melakukan kunjungan virtual dengan memanfaatkan gadget.
Misalnya, menonton dan mengajak anak diskusi tentang tayangan museum atau beragam tempat menarik di YouTube.
Beri penjelasan melalui bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak, Ma. Sampaikan juga bahwa anak bisa mengunjungi tempat tersebut, tetapi jika pandemi telah berakhir.
Bermain merupakan kegiatan yang umumnya disukai oleh anak. Mama bisa mengajak anak bermain dengan tetap belajar. Pilihlah mainan edukatif sehingga anak tetap tumbuh dan berkembang.
Namun sebelum itu, ajarkan anak untuk bisa bermain sendiri. Setelah anak bisa memainkannya, Mama bisa menambahkan muatan edukatif pada permainan tersebut sehingga secara tidak langsung anak belajar.
Misalnya, bermain balok yang berbentuk persegi, segitiga, dan lainnya. Mama bisa mengajak anak untuk menyusun balok hingga menjadi suatu bangunan atau lainnya. Selain bisa sekaligus belajar mengenal beragam bentuk, anak juga dapat belajar kesabaran dan ketelitian.
Bercerita merupakan salah satu metode terbaik untuk mendidik anak. Berbagai nilai-nilai moral, pengetahuan, dan sejarah dapat disampaikan dengan baik melalui cerita.
Cerita ilmiah maupun fiksi yang disukai anak-anak dapat Mama gunakan untuk menyampaikan pengetahuan. Selain itu, cerita dengan tokoh yang baik, kharismatik, dan heroik menjadi alat untuk mengembangkan sikap yang baik kepada anak-anak.
Mama bisa bercerita dengan menggunakan buku atau mainan si Kecil agar terasa lebih seru. Pilihlah cerita sesuai dengan usia sehingga bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami oleh anak.
Bacakan cerita tentang binatang atau tokoh kegemarannya sehingga anak bisa lebih nyaman dan fokus dalam mendengarkan. Gunakan juga buku yang memiliki gambar-gambar menarik dan ajak si buah hati diskusi atau menanggapi cerita agar anak tidak merasa bosan ya, Ma.
Itulah beberapa metode belajar untuk anak PAUD yang dapat Mama gunakan selama di rumah. Tetap semangat dan sabar, ya. Mama pasti bisa!