Inilah Tips Pertolongan Pertama pada Anak di Masa Pandemi
Hadapi dengan tenang dan jangan terlalu khawatir, Ma
28 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masa pandemi, Mama dan Papa beserta anak-anak pun menjalani kegiatan harian di rumah saja. Waktu yang dihabiskan bersama buah hati pun menjadi lebih banyak.
Mulai dari pembelajaran jarak jauh hingga waktu bermain anak yang terhalang pandemi sehingga semuanya dilakukan di rumah. Jadi, orangtua merangkap beragam peran, seperti guru, teman, hingga dokter di rumah untuk keluarga.
Mama pun harus siap sedia dalam menghadapi dengan adanya kemungkinan masalah kesehatan. Misalnya, demam, batuk, pilek, cedera, hingga gejala Covid-19 di kondisi pandemi saat ini.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan tips pertolongan pertama pada anak di rumah selama masa pandemi. Dikutip dari pernyataan dr. Ellen Wijaya, Sp. A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah - Puri Indah dalam acara Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020.
Editors' Pick
1. Pertolongan saat anak demam, batuk, dan pilek saat pandemi
Kondisi demam, batuk, dan pilek cukup sering dialami oleh anak-anak. Namun, kondisi kesehatan tersebut adalah sesuatu yang wajar terjadi karena termasuk dalam pertahanan tubuh si Kecil.
Terjadinya demam itu merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam melawan infeksi, baik virus maupun bakteri, Ma. Jadi dr. Ellen menjelaskan beberapa tips mengatasi anak demam.
"Orangtua sebaiknya tidak perlu panik atau terlalu khawatir. Ada beberapa tips yang bisa diterapkan, yaitu memerhatikan 3B sebagai panduan agar dapat mendeteksi dini sehingga penanganannya pun tepat," jelas dr. Ellen.
3B yang dimaksud, di antaranya:
- Behavior, menyangkut perilaku atau kebiasaan anak,
- Breathing, terkait pola nafas anak,
- Body color, mengenai warna kulit anak.
Jadi, ketika ada tanda-tanda tidak wajar pada ketiga B di atas, seperti kebiasaan anak ceria yang berubah menjadi pendiam atau lebih rewel, pola nafas yang tidak teratur, hingga adanya perubahan warna kulit menjadi biru dan pucat, Mama perlu waspada.
"Sedangkan saat anak demam yang ditandai dengan suhu tubuh di atas 38° C menurut termometer, tetaplah tenang dan cari tahu penyebabnya," ungkap dr. Ellen.
Ketika anak demam, Mama bisa menanganinya dengan kompres air hangat yang diletakkan di bagian lipatan-lipatan tubuh, seperti ketiak dan sela paha.
Mama juga dapat memberikan buah hati obat penurun panas dengan dosis yang tepat. Jangan lupa untuk menjaga dehidrasi anak dengan memberikan air minum yang cukup, Ma.
2. Menghadapi anak yang mengalami cedera
Di masa pandemi, waktu orangtua bersama anak-anak akan lebih banyak. Hal ini karena segala kegiatan anak dilakukan di rumah saja.
Tak hanya mendampingi anak saat pembelajaran jarak jauh, juga menjadi teman bermain di sela-sela kegiatannya.
Selama belajar dan bermain di rumah, risiko cedera, seperti terjatuh atau terbentur akan tetap ada. Mengingat kemanan anak mungkin saja tidak selalu terjamin.
"Jadi, jauhkan anak dari hal-hal yang berisiko menyebabkan cedera. Misalnya, sesuaikan mainan anak dengan usianya, jauhkan juga dari benda berbahaya, seperti api di wajan atau kompor," kata dr. Ellen.
Apabila anak tidak sengaja mengalami cedera dari benda-benda berbahaya tersebut, Mama bisa melakukan pertolongan pertama. Dengan segera membasuh bagian tubuh yang mengalami luka dengan air mengalir. Lalu, balut luka menggunakan kassa steril.
Namun, apabila bagian tubuh mengalami cedera cukup parah. Misalnya, adanya luka melepuh, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, Ma.