7 Langkah Mudah agar Anak Berhenti Ngempeng
Diperlukan kesabaran dan konsistensi
6 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak anak yang terbiasa mengempeng sebagai cara untuk menenangkan diri dan merasa nyaman, terutama saat masih kecil.
Meskipun mengempeng adalah kebiasaan yang cukup umum pada anak-anak, semakin mereka bertambah besar, kebiasaan ini mungkin menjadi perhatian, terutama karena dapat memengaruhi perkembangan gigi, bicara, dan rasa percaya diri mereka.
Menghentikan kebiasaan ini tentu memerlukan pendekatan yang bijak dan penuh pengertian.
Sebagai orangtua, Mama dapat membantu anak melepaskan kebiasaan mengempeng dengan cara yang lembut, tanpa membuat mereka merasa cemas atau tidak nyaman.
Berikut ini adalah 7 cara agar anak berhenti ngempeng, selengkapnya di Popmama.com.
1. Kenalkan alasan menghentikan ngempeng
Memahami alasan di balik menghentikan ngempeng akan membantu anak beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Orangtua dapat memberikan penjelasan yang sederhana sesuai dengan usia anak, seperti mengatakan bahwa ngempeng bisa mengubah bentuk gigi atau mengganggu cara bicara mereka.
Jelaskan dengan cara yang positif, bukan menakut-nakuti, agar anak tidak merasa cemas.
Dengan memberitahu alasan, anak juga akan merasa dilibatkan dalam keputusan ini.
Cara ini juga mengembangkan pemahaman mereka akan konsekuensi dari kebiasaan tersebut.
Komunikasi terbuka dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk menghentikan kebiasaan mengempeng secara perlahan.
2. Beri dukungan emosional dan penghargaan
Ngempeng seringkali dilakukan sebagai bentuk mekanisme untuk menenangkan diri, terutama saat anak merasa cemas, lelah, atau ingin merasa aman.
Orangtua dapat memberikan pelukan, ucapan yang menenangkan, atau perhatian ekstra untuk menggantikan kebutuhan mengempeng.
Selain itu, berikan pujian setiap kali anak berhasil tidak mengempeng dalam situasi tertentu, bahkan jika hanya sebentar, hadiah kecil atau stiker sebagai pengingat keberhasilan dapat memotivasi anak untuk terus berusaha.
Dukungan emosional ini memperkuat ikatan antara orangtua dan anak, serta membantu anak merasa didukung dalam proses melepaskan kebiasaan mengempeng.
Editors' Pick
3. Ganti dengan alternatif penghibur
Memberikan alternatif seperti mainan kesayangan, boneka, atau selimut lembut bisa menjadi pengganti sumber kenyamanan yang sebelumnya anak dapatkan dari mengempeng.
Temukan benda yang membuat mereka merasa nyaman dan aman, terutama saat ingin tidur atau ketika merasa cemas.
Dengan adanya alternatif, anak akan secara bertahap mengurangi ketergantungannya pada empeng dan mulai bergantung pada benda lain yang lebih sesuai.
Selain mainan, kegiatan relaksasi lain, seperti membacakan cerita atau mendengarkan musik, juga bisa menenangkan anak.
Alternatif ini membantu memenuhi kebutuhan emosional anak tanpa mengempeng.
4. Kurangi frekuensi secara bertahap
Mengurangi kebiasaan ngempeng bisa dilakukan bertahap agar anak tidak merasa kehilangan.
Orangtua dapat mulai dengan menetapkan aturan waktu, seperti mengempeng hanya pada saat tidur malam atau sore hari.
Secara bertahap, kurangi jumlah situasi dimana ngempeng diperbolehkan, sehingga anak bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Strategi ini bertujuan untuk tidak menghilangkan kebiasaan secara mendadak, yang dapat menyebabkan stres pada anak.
Pemberian batas waktu dan pengurangan bertahap memungkinkan anak merasa lebih siap dan perlahan-lahan belajar untuk menghibur diri tanpa mengempeng.
5. Alihkan perhatian saat anak ingin ngempeng
Mengalihkan perhatian saat anak mulai menunjukkan keinginan untuk mengempeng bisa menjadi cara efektif.
Ketika anak ingin mengempeng, tawarkan aktivitas lain yang menarik, seperti bermain, menggambar, atau berbincang mengenai hal-hal yang mereka sukai.
Aktivitas ini akan mengisi waktu mereka dan membantu melupakan keinginan untuk mengempeng.
Kegiatan fisik atau permainan yang melibatkan gerakan tubuh juga efektif mengalihkan pikiran mereka.
Pendekatan ini membantu anak belajar menikmati aktivitas lain sebagai pengganti ngempeng, sekaligus mengalihkan pikiran mereka pada hal-hal positif yang menyenangkan.
6. Jelaskan manfaat berhenti ngempeng dengan cara yang positif
Jelaskan bahwa berhenti ngempeng merupakan tanda mereka semakin dewasa.
Gunakan kalimat positif dan beri motivasi dengan cara yang menyenangkan.
Misalnya, jelaskan bahwa anak-anak besar dapat melakukan hal-hal baru yang menyenangkan atau mendapat hadiah istimewa.
Orangtua bisa menceritakan pengalaman mereka sendiri tentang "menjadi besar" agar anak merasa antusias.
Metode ini memberi rasa bangga pada anak atas pencapaian mereka.
7. Bersabar dan konsisten
Kesabaran adalah kunci dalam membantu anak berhenti ngempeng, karena proses ini tidak selalu cepat.
Setiap anak memiliki waktu yang berbeda dalam melepaskan kebiasaan, dan konsistensi dari orangtua sangat penting untuk mendukung perubahan tersebut.
Terus berikan perhatian positif saat anak berhasil, dan hindari menekan atau mengkritik saat mereka kesulitan.
Nah, itu tadi 7 cara agar anak berhentin ngempeng.
Coba mulai terapkan lagkah-langkah ini ya, Ma!
Baca juga:
- Resep Udang Saus Padang untuk Anak, Bikin Nggak Berhenti Makan!
- Cara Efektif Memperkenalkan Warna pada Anak
- Potret Rayyanza Debut Jadi Model, Catwalk di Jakarta Fashion Week 2025