Cara Efektif Memperkenalkan Warna pada Anak
Dua cara efektif mengenalkan warna pada anak menurut seorang terapi bicara dan bahasa
28 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak sudah bisa melihat warna sejak mereka masih kecil, namun untuk mengenali nama-nama warna biasanya dimulai ketika anak berusia 2-3 tahun. Hal ini bisa saja lebih cepat ataupun lebih lambat.
Menurut Claire Smith seorang terapi bicara dan bahasa mengatakan “Mempelajari warna adalah bagian dari perkembangan bahasa, tetapi jangan khawatir jika anak belum memahaminya. Tahapan dalam belajar bahasa mulai dari kemampuan anak dalam menamai kata benda dan kata kerja.”
Ketika anak sudah terlihat mampu, Mama mulai bisa memperkenalkan mereka pada konsep huruf, ukuran, bentuk, dan warna.
Memperkenalkan anak juga sangat baik untuk perkembangan kognitif anak, sehingga ada dua cara efektif memperkenalkan warna pada anak yang disarankan oleh Claire.
Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya.
Kenalkan anak satu warna dalam satu waktu
Agar anak tidak merasa kewalahan, perkenalkan warna satu per satu.
Mulailah dengan warna-warna dasar seperti merah, biru, kuning, atau hijau.
Pilih satu warna yang akan dikenalkan selama beberapa hari atau minggu, tergantung pada seberapa cepat anak dapat mengenali warna tersebut.
Misalnya, ketika memperkenalkan warna merah, tunjukkan benda-benda berwarna merah di sekitar anak, seperti mainan, pakaian, atau buah seperti apel.
Berikan banyak kesempatan pada anak untuk melihat dan mengenal warna ini dalam aktivitas sehari-hari hingga mereka benar-benar mengingatnya.
Menggunakan pendekatan bertahap seperti ini memberi anak waktu untuk memahami setiap warna sebelum berpindah ke warna berikutnya.
Hal ini akan memperkuat pemahaman anak tentang warna tersebut dan membantunya mengingatnya dengan lebih baik.
Menggunakan kata “warna” sebagai bahasa sehari-hari
Untuk memperkenalkan warna secara alami, gunakan kata "warna" secara konsisten dalam percakapan sehari-hari.
Ini membantu anak mengaitkan konsep warna dengan benda-benda di sekitarnya.
Contohnya, saat berpakaian, Mama bisa mengatakan, "Lihat, hari ini kamu memakai kaos warna biru." Atau ketika sedang berjalan-jalan, Mama bisa menunjuk benda di sekitar seperti mobil, bunga, atau mainan, dan mengatakan, "Mobil ini berwarna merah" atau "Bunga ini berwarna kuning."
Penggunaan kata "warna" secara rutin membuat anak terbiasa mendengar dan memperhatikan warna di sekelilingnya.
Dengan mendeskripsikan warna dalam berbagai situasi, anak akan lebih mudah mempelajari dan mengaitkan warna dengan benda di dunia nyata.
Hal ini juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar warna tanpa merasa seperti sedang diberi pelajaran formal, menjadikan pembelajaran lebih alami dan menyenangkan.
Editors' Pick
Manfaat Mengenal Warna pada Tumbuh Kembang Anak
Kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan salah satu aspek dari kemampuan kognitifnya.
Tentunya hal ini menjadi sangat penting untuk perkembangan otaknya.
Pengenalan warna pada anak usia dini kemudian dapat merangsang indera penglihatan pada otak.
Berikut merupakan manfaat mengenalkan warna pada anak:
1. Warna memancing kepekaan penglihatan
Warna membantu meningkatkan kepekaan visual anak. Saat mereka mulai belajar membedakan warna-warna yang berbeda, penglihatan mereka menjadi lebih terlatih untuk memperhatikan detail.
Warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan biru menarik perhatian anak dan melatih otot-otot mata untuk fokus pada objek tertentu.
Melalui permainan warna, anak juga belajar mengasah kemampuan observasi mereka terhadap lingkungan sekitar.
Ini sangat penting dalam perkembangan persepsi visual, yang akan mendukung kemampuan membaca dan menulis di kemudian hari.
2. Warna merangsang kreativitas dan imajinasi
Eksplorasi warna memberikan kebebasan bagi anak untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif.
Dengan mengenal dan menggabungkan berbagai warna, anak didorong untuk menciptakan dunia imajinasi mereka sendiri, baik melalui gambar, permainan, atau aktivitas kreatif lainnya.
Aktivitas seperti mewarnai atau mencampur warna melatih otak anak untuk berpikir lebih kreatif dan solutif dalam menghadapi berbagai tantangan.
Kreativitas yang terasah dengan baik akan mendukung perkembangan kognitif, sosial, serta emosional anak.
3. Warna mewakilkan perasaan anak
Anak-anak seringkali belum mampu menyampaikan perasaan mereka secara verbal, namun warna dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan emosi.
Warna-warna tertentu seringkali diasosiasikan dengan perasaan yang berbeda.
Misalnya, warna merah mungkin mewakili kemarahan atau semangat, sementara biru bisa mencerminkan ketenangan atau kesedihan.
Ketika anak memilih warna tertentu dalam menggambar atau bermain, hal itu bisa menjadi petunjuk emosional bagi orangtua untuk memahami suasana hati mereka.
Mengenal warna membantu anak menyadari dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif.
4. Warna memaksimalkan kinerja otak anak
Mempelajari dan mengenal warna memiliki dampak positif pada perkembangan otak anak.
Saat anak berusaha membedakan warna dan mengasosiasikan warna dengan objek atau emosi tertentu, otak mereka terstimulasi untuk bekerja lebih aktif.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan warna-warna cerah dapat meningkatkan fokus, konsentrasi, serta kemampuan memori anak.
Aktivitas mengenali warna juga membantu meningkatkan fungsi otak kiri dan kanan secara bersamaan, yang berkontribusi pada perkembangan kemampuan kognitif anak secara keseluruhan, seperti kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pembelajaran.
Nah, itu tadi dua cara efektif memperkenalkan warna pada anak menurut seorang terapi bicara dan bahasa, Claire Smith.
Semoga membantu ya, Ma!
Baca juga:
- Potret Rayyanza Debut Jadi Model, Catwalk di Jakarta Fashion Week 2025
- 7 Momen Ameena Catwalk Bareng Aurel Hermansyah di JFW 2025
- Nursemaid Elbow, Bahaya Tarik Lengan Anak secara Paksa