Cara Membuat Anak Siap untuk Potty Training
Mulai ajarkan anak mengenali sinyal-sinyal tubuh
1 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Potty training adalah salah satu tahapan penting dalam perkembangan anak, namun seringkali menjadi tantangan bagi para orangtua.
Proses ini membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pendekatan yang tepat agar anak merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Mengajari anak menggunakan toilet adalah langkah awal untuk membangun kemandiriannya.
Meski setiap anak memiliki waktu kesiapan yang berbeda, ada beberapa langkah praktis yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak beradaptasi.
Dengan pendekatan yang lembut, anak akan merasa lebih siap untuk memahami sinyal tubuhnya, mengelola keinginannya, dan menjalani rutinitas toilet yang benar.
Berikut cara menyiapkan anak untuk potty training, selengkapnya di Popmama.com.
Ajari Anak Mengenai Sinyal-Sinyal Tubuh
Langkah awal potty training adalah mengajarkan anak mengenali sinyal tubuh yang menandakan keinginan buang air.
Anak seringkali belum sadar akan perubahan dalam tubuhnya ketika ingin buang air, jadi Mama perlu membantu mereka memahami perasaan seperti "perut terasa penuh" atau "ada yang mau keluar."
Jelaskan kepada anak bahwa sinyal ini adalah cara tubuhnya memberi tahu bahwa sudah saatnya pergi ke toilet.
Menggunakan boneka atau buku bergambar bisa menjadi alat bantu untuk menjelaskan sinyal tubuh secara visual.
Ketika anak memahami tanda-tanda ini, ia akan lebih siap dan mandiri untuk mengungkapkan keinginannya menggunakan toilet.
Editors' Pick
Tunjukkan pada Anak Rutinitas Saat Ingin Buang Air Kecil
Membuat rutinitas tetap adalah kunci dalam potty training.
Ajak anak ke toilet pada waktu tertentu, seperti setelah makan atau sebelum tidur.
Dengan begitu, anak belajar bahwa buang air bukan hanya dilakukan ketika sangat mendesak, melainkan merupakan rutinitas harian.
Selain itu, rutinitas ini membantu mencegah kecelakaan kecil.
Libatkan anak dalam proses dengan membuat rutinitas menyenangkan, misalnya, menambahkan lagu atau cerita.
Hal ini mengajarkan anak untuk tidak terburu-buru, namun tetap mengikuti rutinitas.
Dengan rutinitas, anak akan lebih mudah memahami dan mengikuti pola buang air yang teratur.