7 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Suka Memukul

Memukul biasanya merupakan respon spontan anak ketika merasa kesal

5 September 2024

7 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Suka Memukul
positiveparentingsolutions.com

Mengajarkan anak agar tidak suka memukul bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua, terutama bagi mereka yang menghadapi anak usia balita. 

Pada tahap perkembangan ini, anak-anak masih dalam proses belajar memahami dan mengelola emosi mereka. 

Seringkali, mereka belum memiliki keterampilan komunikasi yang memadai untuk mengungkapkan perasaan seperti marah, frustrasi, atau takut dengan kata-kata. 

Sebagai hasilnya, mereka cenderung mengekspresikan perasaan tersebut melalui tindakan fisik seperti memukul. 

Namun, perilaku memukul bukanlah sesuatu yang tidak dapat diubah. 

Dengan pendekatan yang tepat, orangtua bisa membantu anak belajar cara yang lebih baik untuk mengekspresikan emosi mereka.

Berikut cara mengajarkan anak agar tidak suka memukul selengkapnya di Popmama.com.

1. Pahami alasan anak memukul

1. Pahami alasan anak memukul
Pexels/Ketut Subiyanto

Memahami alasan mengapa anak memukul sangat penting dalam menanggapi perilaku tersebut. 

Biasanya, anak memukul karena belum mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. 

Ketika frustasi, marah, atau merasa tidak diperhatikan, memukul bisa menjadi cara mereka mengekspresikan emosi yang sulit dipahami. 

Anak-anak mungkin juga meniru perilaku ini dari lingkungan sekitarnya atau karena mereka belum tahu cara lain untuk berkomunikasi. 

Sebagai orangtua, Mama perlu mendengarkan, mengobservasi, dan mencoba mencari tahu penyebab utama perilaku ini agar dapat menanganinya dengan cara yang efektif dan tepat.

2. Terkadang balita merespon amarahnya secara fisik

2. Terkadang balita merespon amarah secara fisik
lovevery.com

Balita seringkali belum memiliki kemampuan bahasa yang memadai untuk mengungkapkan perasaan yang kompleks seperti marah atau frustrasi. 

Karena keterbatasan ini, mereka cenderung merespons secara fisik, seperti memukul. 

Hal ini bukan berarti mereka bermaksud menyakiti, tetapi lebih sebagai respon spontan karena belum memahami cara mengelola emosi. 

Sebagai orangtua, penting untuk memahami fase perkembangan ini. 

Mama perlu bersikap sabar dan memberikan arahan yang benar, membantu anak mengenali emosinya serta mengajarkan cara-cara yang lebih baik untuk merespons situasi yang membuatnya marah.

Editors' Pick

3. Ajarkan empati dan rasa kasih sayang

3. Ajarkan empati rasa kasih sayang
Freepik

Mengajarkan empati adalah cara efektif untuk mengurangi perilaku agresif seperti memukul. Empati membuat anak belajar memahami perasaan orang lain dan konsekuensi dari tindakan mereka. 

Mama bisa mulai dengan memberi contoh bagaimana merasakan apa yang orang lain rasakan ketika mereka disakiti. 

Gunakan cerita atau situasi sederhana untuk menjelaskan bahwa memukul bisa melukai perasaan dan tubuh teman atau anggota keluarga. 

Dengan membantu anak mengenali dampak dari perbuatannya, mereka akan lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mungkin memilih cara yang lebih lembut dan penuh kasih sayang dalam berinteraksi.

4. Berikan alternatif untuk mengungkapkan emosi yang baik

4. Berikan alternatif mengungkapkan emosi baik
Pexels/Ketut Subiyanto

Penting untuk mengajarkan anak alternatif yang tepat untuk mengungkapkan emosi, terutama saat marah. 

Alih-alih memukul, Mama bisa memberikan kata-kata sederhana yang dapat mereka gunakan, seperti “Aku marah” atau “Aku tidak suka itu.” 

Selain itu, ajarkan anak teknik-teknik menenangkan diri, seperti menarik napas dalam-dalam atau beristirahat sejenak dari situasi yang membuat mereka marah. 

Dengan memberikan pilihan yang sehat untuk mengekspresikan emosi, anak akan belajar bahwa ada cara lain selain kekerasan untuk menyampaikan perasaannya.

5. Tetapkan batasan yang jelas

5. Tetapkan batasan jelas
Pexels/August de Richelieu

Menetapkan batasan yang jelas sangat penting untuk membentuk perilaku anak. Anak-anak perlu tahu bahwa memukul tidak dapat diterima dalam situasi apapun. 

Jelaskan aturan ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. 

Misalnya, “Kita tidak boleh memukul karena itu menyakiti orang lain.” 

Tetapkan konsekuensi yang konsisten jika aturan dilanggar, seperti memberikan jeda waktu untuk menenangkan diri. 

Namun, pastikan juga untuk menjelaskan alasannya sehingga anak memahami bahwa aturan tersebut dibuat untuk melindungi orang lain dan dirinya sendiri. 

Konsistensi dalam menerapkan aturan akan membantu anak belajar dengan cepat.

6. Berikan penghargaan untuk perilaku positif

6. Berikan penghargaan perilaku positif
Freepik

Penguatan positif adalah salah satu cara efektif untuk mendorong perilaku baik pada anak. Ketika anak berhasil mengungkapkan perasaannya tanpa memukul atau merespon situasi sulit dengan tenang, berikan mereka pujian. 

Pujian seperti, “Kamu hebat karena tidak memukul saat marah,” dapat memperkuat perilaku positif tersebut. 

Selain memberi pujian, Mama bisa memberikan penghargaan lain seperti stiker atau tambahan waktu bermain. 

Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada anak bahwa perilaku baik dihargai dan diperhatikan. 

Penghargaan ini tidak hanya membantu membentuk kebiasaan baik, tetapi juga membuat anak merasa lebih dihargai dan percaya diri dalam mengontrol emosinya.

7. Menjadi teladan yang baik

7. Menjadi teladan baik
Unsplash/Matthew Smith

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. 

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menjadi teladan yang baik dalam mengelola emosi. 

Jika Mama menghadapi situasi stres atau marah, tunjukkan kepada anak bagaimana Mama menanganinya tanpa menggunakan kekerasan. 

Misalnya, dengan berbicara secara tenang, menarik napas dalam-dalam, atau berjalan menjauh dari sumber kemarahan. 

Anak-anak yang melihat orangtua mereka merespon konflik dengan cara yang sehat cenderung meniru perilaku tersebut. 

Nah, itu tadi cara mengajarkan anak agar tidak suka memukul. Mengajarkan hal ini butuh proses ya, Ma, lama-lama anak akan dengan sendirinya mengerti bahwa memukul bukanlah tindakan yang baik.

Baca juga:

The Latest