5 Alasan Mama Susah Move On dari Terrible Two
Ini alasan mengapa Mama akan kangen masa terrible two
7 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terlepas dari berbagai mitos seputar terrible two, faktanya ada masa ketika si Kecil begitu “susah diatur”, keras kepala, dan hal-hal kecil bisa memicu perdebatan panjang. Waktu makan dan mandi jadi arena pertempuran Mama yang habis-habisan membujuk anak untuk mau melakukannya.
Tiba-tiba anak jadi sangat menantang untuk “ditaklukkan.” Menuruti semua kemauan anak nggak melulu jalan terbaik. Mama bisa sesekali mengambil jalan berbeda untuk meminta anak menuruti perintah Mama, meski itu berarti akan ada pertarungan yang harus dilewati.
Namun, sewaktu terrible two berlalu, mendadak Mama kangen pada segala cerita kerepotan mengasuh anak di masa tersebut. Kira-kira apa saja yang bikin Mama susah move on dari terrible two si Kecil? Berikut Popmama.com berikan jawabannya.
1. Anak tampil sebagai individu
Masa terrible two boleh disebut sebagai tahapan transisi anak dari bayi menuju sosok individu yang berbeda dan terpisah dari Mama sebagai orangtuanya.
Pada satu titik, anak menyadari bahwa ia adalah individu yang punya pemikiran, pendapat, dan keinginan sendiri. Ia mulai mengekspresikan preferensi dan keinginan secara verbal, meski kadang belum bisa dipahami jelas oleh orang di sekitarnya.
Hal tersebut memunculkan rasa frustrasi pada diri anak karena Mama kadang sulit menangkap maksud si Kecil.
Editors' Pick
2. Anak belajar menyayangi orang lain
Hingga ia berusia 2 tahun, dunia masih berputar di sekeliling si Kecil. Bagi anak, ia adalah pusat dunia. Namun, perlahan ia mulai menyadari keberadaan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu buktinya, anak ingin tahu pada setiap hal yang dilakukan anggota keluarga. Pertanyaan seperti, “Mama lagi apa?” atau “Papa mau ke mana?” menunjukkan ia peduli pada orang lain.
Ketika anak mulai peduli pada hal-hal di sekitarnya, ia belajar pula untuk menyayangi. Maka, cara mengekspresikan rasa sayang dan belajar berempati bisa mulai dilakukan si Kecil di usia ini.