5 Tips Memakai Gadget dengan Sehat untuk Balita
Ada cara supaya anak mendapatkan manfaat gadget secara optimal
4 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kini hampir semua orangtua terbiasa untuk mmeberikan gadget pada anak yang masih usia balita. Meski sudah dianggap normal, ada pentingnya juga untuk membatasi dan membiasakan penggunaan gadget secara sehat untuk balita.
Ini karena anak usia balita membutuhkan stimulasi untuk berbagai inderanya untuk berkembang.
Gadget hanya memberikan anak stimulasi suara dan visual namun tidak dapat memenuhi perkembangan motorik anak secara menyeluruh.
Karena itulah Popmama.com sudah merangkum 5 tips memakai gadget dengan sehat untuk balita di bawah ini. Yuk disimak, Ma!
1. Pastikan isi dan durasi penggunaan gadget sesuai dengan anak
Orangtua perlu memastikan konten dari gadget yang hendak diberikan pada anak terlebih dahulu. Dengan kata lain, orangtua juga perlu memiliki literasi digital yang cukup ketika memberikan anak gadget.
“Bahkan game sekalipun sebenarnya memberitahu mana room yang dapat diakses anak dan mana yang tidak, tapi kadang orangtua memang tidak sempat belajar banyak,” jelas Saskhya Aulia Prima, M.Psi, psikolog anak dalam webinar HP x TigaGenerasi tentang Technology and Child Development (31/3/2022).
Begitu pula dengan film untuk anak. Mungkin memang visual film tersebut bagus, namun orangtua perlu memastikan kalau film tersebut memiliki nilai yang sesuai dengan Mama dan Papa atau tidak.
Selain itu, orangtua juga perlu memerhatikan jenis konten yang diberikan pada anak sebenarnya sudah sesuai dengan tumbuh kembangnya atau malah kurang sesuai.
Editors' Pick
2. Pilih konten yang pergantian antar scene tidak terlalu cepat
Ketika menonton film atau video, seringkali ada pergantian antara satu posisi kamera ke posisi kamera lainnya. Pergantian posisi ini dapat disebut sebagai pergantian scene.
“Durasi pergantian scene yang ideal bagi anak adalah sekitar 4-8 detik,” jelas Saskhya.
Dalam tontonan anak, tak jarang Mama dapat temukan karakternya memiliki jeda untuk menunggu respon anak, misal dengan bertanya tentang apa yang penontonnya sudah lihat.
Anak perlu diberikan tontonan dengan pergantian scene yang tidak terlalu cepat untuk memberikan anak waktu untuk berpikir mengenai apa yang sudah dia lihat.
Kalau pergantian tiap scene terlalu cepat, anak mungkin akan tetap lengket dengan layar karena selalu ada yang baru untuk dilihat dan dapat terlihat fokus.
Meski begitu, yang dikatakan sebagai fokus adalah bertahan pada satu hal ataupun kegiatan yang sama. Anak yang diberikan tontonan dengan pergantian scene yang cepat tidak dapat dikatakan fokus.