Setiap orang tua tentu ingin selalu melindungi buah hatinya. Selain itu, tak ada juga orang tua yang mau anaknya mengalami penyakit serius.
Namun sayangnya, justru hal ini yang dialami oleh Kalo Hoy. Saat dirinya masih berusia di bawah 2 tahun, ia justru harus berjuang melawan virus herpes simplex yang menyerang tubuhnya.
Seperti apa kisah Kalo yang harus dirawat intensif di rumah sakit akibat infeksi virus ini? Berikut rangkuman informasinya dari Popmama.com.
Editors' Pick
1. Disebut dokter efek dicium sembarang orang
Dailymail.co.uk/Caters News Agency
Orang tua dari Kalo, Lorna (27 tahun) dan Andy Griggs (34 tahun) menuturkan bagaimana keduanya sangat terpuruk menghadapi kondisi Kalo yang mendadak turun. Anak laki-laki yang biasanya ceria dan aktif bermain ini mendadak diam dan terlihat lesu.
Sempat tidak terdiagnosis dengan tepat oleh dua dokter yang memeriksanya, penyebab perubahan perilaku pada Kalo akhirnya terdeteksi sebagai infeksi virus herpes simplex, Ma.
Herpes merupakan salah satu penyakit menular yang ditimbulkan oleh infeksi virus. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam dan gelembung di area mulut dan juga alat kelamin. Tak sekadar ruam dan gelembung, keduanya seringkali juga menimbulkan rasa nyeri saat tersentuh.
Hal ini pula yang dialami oleh Kalo. Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dokter mendiagnosis anak tersebut dengan herpes simplex. Diduga kuat ini adalah karena ia kerap dicium sembarang orang.
Seperti diketahui, herpes simplex mudah menular melalui air liur. Jadi apabila anak dicium atau bertukar alat makan dengan seseorang yang sedang terinfeksi, maka ia akan dengan cepat tertular.
2. Tidak mau makan dan harus dirawat intensif
Dailymail.co.uk/Caters News Agency
Awalnya, Lorna menyadari ada bintik-bintik merah kecil di sekitar mulut, dada dan juga lengan Kalo. Selain itu, tampak pula perubahan perilaku Kalo yang jadi tidak mau makan.
Dilansir Daily Mail, nafsu makannya pun menurun drastis, sampai membuat orang tuanya kebingungan dan sempat putus asa.
Namun setelah terdeteksi putranya terinfeksi virus herpes, baik Lorna maupun Andy pun mengupayakan berbagai cara untuk bisa mengembalikan keinginan makan sang buah hati.
Beruntung, berkat kesabaran mereka, serta dokter dan perawat yang ada di rumah sakit, Kalo mau makan dan bisa kembali ceria meskipun sebelumnya sempat harus mendapatkan perawatan intensif.
Ya, setelah dibawa ke Wythenshawe Hospital di Manchester, Inggris, Kalo sempat harus mendapatkan obat antivirus melalui intravena. Ia bahkan juga harus mendapatkan suntikan obat di mata untuk mencegah infeksi menyebar di area tersebut dan menimbulkan kebutaan.
Jika tidak segera diatasi dengan baik, infeksi herpes simplex terutama pada anak berusia di bawah 2 tahun juga bisa memberikan efek yang berbahaya. Mulai dari kebutaan, bahkan hingga merenggut nyawa, Ma.
3. Pesan untuk para orangtua terkait herpes simplex
Pixabay/Jaytaix
Setelah beberapa hari mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, Kalo diperbolehkan pulang dan dirawat di rumah. Kondisi Kalo pun kini sudah semakin membaik meskipun bekas luka dari infeksi tersebut masih terlihat di wajahnya.
Lorna dan Andy pun tak mau kembali ‘kecolongan’ dan kini menjadi lebih ketat dalam menjaga buah hati mereka, Jayden (8 tahun), Kaci (6 tahun), Jenson (4 tahun) dan Kalo.
Mereka juga berpesan pada orang tua untuk lebih berhati-hati dan tidak lengah saat menjaga anak. Hindari sebisa mungkin jika ada sembarang orang yang ingin mencium di area mulutnya, meskipun karena gemas atau sebagai tanda ungkapan kasih sayang. Sebab, ini menjadi salah satu penyebab terjadinya penularan herpes simplex.
Herpes simplex bisa menjadi virus mematikan saat menyerang tubuh anak-anak, terutama bayi, karena sistem imunnya yang masih sangat lemah. Sistem imun bayi dan anak di bawah 2 tahun masih belum cukup kuat untuk melawan infeksi virus tersebut.
Fakta tentang virus herpes simplex dan cara penularannya
Herpes simplex sebenarnya adalah salah satu jenis penyakit kelamin, Ma. Ditandai dengan munculnya ruam, bintil atau gelembung di area kelamin. Namun, infeksi ini juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya, termasuk di sekitar mulut dan lengan.
Penularan dan penyebaran dari infeksi ini adalah melalui membran mukosa atau air liur. Jika seseorang sudah terinfeksi, virus ini akan menetap dan bisa aktif kembali. Nah, saat virus ini sedang aktif, gejala-gejala khas pun akan muncul.
Yang utamanya yakni muncul gelembung dan bintil merah di area yang terinfeksi virus. Apabila terjadi di area sekitar mulut, biasanya pasien akan merasa nyeri, tidak nyaman saat mengunyah dan bahkan penurunan nafsu makan.
Virus ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Kedua jenis virus ini sangat mudah menular melalui kontak langsung dari orang yang terinfeksi. Bahayanya, virus ini seringkali tidak menimbulkan gejala tertentu, tapi orang yang terinfeksi tetap bisa menularkan. Kondisi inilah yang membuat sebagian besar pengidapnya tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi herpes.
Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa secara total menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh. Obat antivirus yang ada hanya mengendalikan gejala yang muncul akibat infeksi virus ini.
Nah, khusus untuk bayi dan anak-anak, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah penularan infeksi virus herpes simplex:
Sediakan waktu khusus untuk merawat sendiri
Ya, merawat sendiri bayi terutama saat hari-hari pertamanya lahir akan membantu mencegah terjadinya kontak dengan orang asing, di mana kemungkinan besar bisa membawa virus.
Jangan ragu sampaikan pada keluarga
Jika ada keluarga yang punya kebiasaan mencium bayi, apalagi di area dekat mulut, sampaikan pelan-pelan bahwa Mama tidak menginginkan hal tersebut. Bukan karena tidak sopan, tapi untuk menjaga kesehatan bayi yang sistem imunnya masih belum kuat.
Selalu cuci tangan sebelum menyentuh bayi
Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi ya, Ma. Sampaikan juga hal ini pada setiap anggota keluarga yang ada di rumah, serta sahabat atau kerabat yang datang menjenguk.
Hindari bepergian ke tempat umum
Saat bayi masih kecil, terutama di bawah usia 40 hari, sebaiknya hindari dulu membawanya pergi ke tempat umum ya, Ma. Tempat umum seperti mal yang ramai biasanya sangat rentan menjadi tempat penularan berbagai penyakit, termasuk infeksi virus dan bakteri.