Mama Wajib Tahu! Ini Manfaat Jarak Usia Antar Anak Cukup Jauh
Berapa idealnya jarak usia anak? Baca dulu manfaatnya berikut ini!
10 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak pasangan yang beranggapan bahwa keluarga yang ideal dan terencana adalah dengan memiliki dua yang sepasang.
Lalu, sering muncul pertanyaan, berapakah jarak usia yang ideal antar anak?
Kebanyakan pasangan, ketika membuat rencana kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi tentunya bertujuan untuk memberi jarak usia anak agar tidak terlalu berdekatan.
Dengan memberi jarak antar kehamilan, ternyata banyak memberikan manfaat lho, bagi keluarga kamu.
Selain memudahkan kamu dan pasangan dalam mengasuh anak, jarak rentang usia yang cukup jauh ternyata juga memiliki manfaat yang banyak bagi si Kecil.
1. Keduanya akan menjadi sahabat baik
Jika jarak rentang umur kakak beradik yang dekat, mungkin Mama akan sering mengalami kakak beradik yang sering bertengkar untuk berebut mainan atau untuk berebut perhatian dari Mama dan Papa.
Namun, jika jarak rentang kakak beradik yang cukup jauh sang kakak akan belajar untuk saling memahami, saling memaafkan dan tidak ada saling iri.
Umumnya, jarak usia anak yang cukup jauh ini, kelak akan membuat mereka menjadi sahabat baik.
Meski sikap sayang dan rasa peduli tidak sering mereka tunjukkan, adik dan kakak sebenarnya saling menyayangi satu sama lain, lho.
Ikatan ini akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka, Ma.
2. Peran kakak sama seperti orangtua bagi si adik
Jarak usia anak yang cukup jauh memberi kesempatan pada kakak untuk menjadi orangtua kedua bagi adiknya.
Karena memiliki kakak yang usianya terpaut cukup jauh, ia bisa menjadi teladan yang baik bagi sang adik.
Bisa dibilang sosok sang kakak sama besar perannya seperti orangtua, jadi si Adik memiki 2 figur orangtua.
Misalnya, jika si Adik melakukan kesalahan atau bersikap nakal, tidak hanya Papa dan Mama yang akan memarahinya, kakak pun akan ikut menasehatinya demi kebaikan si adik.
Oleh karenanya, nggak heran banyak adik yang sering mencontek gaya berpakaian hingga kebiasaan sang kakak.
Selain itu, manfaat yang bisa dirasakan oleh sang kakak, karena ia menjadi perpanjangan tangan orangtua dalam hal mendisiplinkan si adik, secar nggak langsung kakak juga belajar sejak dini tentang mengurus perilaku anak yang nakal dan cara menerapkan disiplin pada anaknya nanti melalui adiknya.
Editors' Pick
3. Kakak belajar menjadi teladan yang baik
Meskipun si Kakak sering mengeluh karena diharuskan menjaga adiknya, namun sebenarnya hal itu justru sangat bermanfaat dan sebagai pembelajaran bagi dirinya saat memiliki anak kelak.
Dengan begitu, naluri untuk melindungi akan muncul di dirinya sejak usia dini.
Selain itu, sang kakak juga nggak akan segan dan selalu siap untuk mengajarkan adik tentang segala hal yang ia ketahui.
Intinya, sang kakak bisa jadi panutan yang bisa diandalkan bagi si Adik, Ma.
4. Sang kakak bisa bernostalgia saat ia kecil
Bagi anak yang sudah mulai memasuki usia remaja, tentu ia akan mulai merasa malu untuk bermain di taman bermain. Hal ini dikarenakan, anak seusianya lebih memilih nonton film atau hangout di café bersama teman-temannya.
Namun, jika ia sedang bersama dengan sang adik, ia tidak akan merasa malu atau minder untuk mengobati rasa kangennya bermain di taman bermain.
Ia tentu nggak akan sungkan untuk ikut bermain dengan gembira menemani adiknya.
Meski kadang kakak beradik sering bertengkar, namun yang perlu Mama ketahui ikatan di antara keduanya tidak akan pernah terpisahkan.
5. Adik selalu punya orang yang selalu membelanya, tak hanya orangtuanya
Ketika si adik sedang disakiti, sang kakak akan selalu berada di garis terdepan untuk selalu membelanya.
Sang kakak nggak akan rela jika si adik disakiti oleh orang lain.
Jadi selain orangtua, jika kamu memiliki anak yang jarak usianya terlampau cukup jauh, si adik jadi punya kakak sebagai tempat mengadu dan curhat segalanya
6. Adik belajar dewasa lewat sang kakak
Tak hanya dilindungi oleh sang kakak, adik juga bisa belajar hal-hal yang dilakukan oleh anak lebih besar dari usianya lebih awal lewat sang kakak.
Misalnya, si adik juga jadi menyukai musik yang disukai oleh kakaknya, atau permainan yang biasa dilakukan remaja di masa kakaknya yang sedang digemari.
Dengan begitu, si adik jadi lebih tahu dan memiliki wawasan lebih dibanding dengan anak seusianya, tentang tren yang sedang berkembang di kalangan anak muda sebaya kakaknya.
Dia bisa memahami apa yang dilakukan para remaja sejak usianya masih anak-anak, dan bisa jadi lebih waspada terhadap dunia orang yang lebih dewasa dari seusianya.
Jadi, mulai sekarang kamu nggak perlu khawatir dengan perbedaan usia yang cukup jauh di antara anak kan?