Begini Cara Mengatasi Balita yang Suka Memukul Kepalanya Sendiri
Kira-kira kenapa ya si Kecil suka memukul kepalanya?
19 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa perilaku balita yang terkadang tidak mampu dipahami oleh orangtua.
Bahkan, tidak sedikit diantaranya yang merasa khawatir jika kebiasaan itu terus menerus dilakuan oleh si Kecil dan berpotensi melukai dirinya sendiri, seperti memukul kapalanya sendiri.
Meskipun sejumlah ahli seringkali menghubungkan kebiasaan memukul kepala sebagai salah satu gejala autisme pada anak, Mama jangan dulu panik ya!
Kebiasaan balita memukul kepalanya sendiri memang tidak biasa, namun beberapa anak pada rentang usia 1-2 tahun sering melakukannya.
Kebiasan tersebut merupakan cara balita untuk mengungkapkan kemarahan lantaran balita belum mampu mengekspresikan emosi mereka secara verbal serta keterbatasan kosa kata.
Meski demikian, Mama tetap perlu mencari tau penyebab si Kecil sering memukul kepalanya dan bagaimana cara mengatasinya agar kebiasaan tersebut tidak berlanjut hingga ia dewasa.
Editors' Pick
1. Penyebab anak suka memukul kepala
Bukan hanya sebagai bentuk ungkapan emosi, ternyata ada beberapa alasan lain yang menyebabkan balita suka memukul kepalanya sendiri.
- Meluapkan emosi. Penyebab paling umum kenapa balita sering memukul kepalanya karena ia belum mampu berkomunikasi dengan baik. Keterbatasan kosa kata membuatnya bingung bagaimana cara menyampaikan keinginannya, sehingga pada akhirnya membuat balita menjadi frustasi dan melampiaskannya dengan cara memukul kepalanya sendiri
- tubuh menjadi rileks. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa balita mengeluarkan zat neurotransmitters pada saat mengguncang ataupun membenturkan kepalanya. Zat tersebut konon membuat perasaannya jauh lebih tenang dan santai
- mencari perhatian. jika berteriak atau menangis dirasa belum cukup menarik perhatian orangtuanya, balita cenderung menyakiti dirinya sendiri demi mendapatkan perhatian dari Mama atau Papa
2. Agar balita berhenti memukul kepalanya sendiri
Usia rata-rata anak yang suka menyakiti dirinya sendiri berkisar antara 16 bulan hingga 2 tahun, dimana anak balita laki-laki cenderung lebih sering melakukan kebiasaan ini daripada balita perempuan.
Meskipun masih tergolong normal, namun Mama tetap perlu mengawasi dan membantu anak mama untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut dengan cara :
- Memeluknya. Saat anak Mama mulai tantrum dan menyakiti dirinya sendiri, segera peluklah ia. Pelukan dan belaian lembut Mama efektif meredakan emosinya dan membuatnya kembali tenang.
- Alihkan perhatiannya. Saat anak mulai memukul kepalanya, segera raih tangannya dan alihkan perhatiannya ke hal-hal lain, misalnya menunjuk kearah cicak yang sedang merayap di dinding atau merespon bunyi-bunyian.
- Beri pengertian. Meskipun balita mama belum mampu membalas kata-kata yang Mama ucapkan, sesungguhnya ia mengerti maksud ucapan Mama. Maka, berikan pengertian padanya agar tidak menyakiti dirinya sendiri atau melakukan hal tersebut ke orang lain.
Butuh waktu untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, paling tidak hingga anak mama mampu berkomunikasi dengan baik.
Seiring dengan pertumbuhannya, ia mulai tau bagaimana cara menyampaikan keinginannya atau mengekspresikan emosinya tanpa perlu menyakiti dirinya sendiri.
Namun, jika kebiasaan buruk ini terus terjadi hingga anak berusia 3 tahun, mungkin Mama perlu mengkonsultasikannya ke dokter atau psikolog guna mendapat diagnosa yang tepat atas perilakunya tersebut.