Begini Caranya Memilih Pasta Gigi yang Tepat untuk Balita
Pemilihan pasta gigi yang tepat mampu mencegah terjadinya kerusakan pada gigi anak
13 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengajarkan anak untuk menggosok gigi secara teratur perlu dilakukan sejak dini, terutama jika anak mama sudah mulai tumbuh gigi.
Pasalnya, bakteri yang ada di dalam mulut memproduksi asam yang mampu mengikis lapisan mineral pada gigi.
Belum lagi jika ada sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi.
Jika tidak rutin dibersihkan akan menimbulkan kerusakan pada gigi, seperti adanya plak atau karang gigi serta gigi berlubang.
Nah, untuk mampu melindungi lapisan gigi anak, Mama perlu memberikan pasta gigi saat menyikat gigi anak.
Kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan pasta gigi pada anak?
Menurut Dokter spesialis gigi anak, Ayu Alia drg, Sp KGA, pasta gigi sudah dapat diberikan kepada anak sejak gigi pertamanya tumbuh.
Namun tentu saja jumlah takarannya menyesuaikan dengan usia anak.
Editors' Pick
1. Pilih pasta gigi dengan kandungan fluoride
Kekuatan gigi susu serta enamel gigi anak hanya setengah dari kekuatan gigi permanen.
Itulah sebabnya penting untuk merawat gigi anak sejak dini. Apalagi anak-anak gemar mengkonsumsi makanan manis seperti permen dan cokelat yang dapat merusak gigi.
Dalam memilih pasta gigi anak, Ayu menganjurkan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Sebab, zat ini sangat ampuh untuk mencegah pengeroposan gigi karena membuat permukaan gigi menjadi keras dan tahan terhadap asam yang diproduksi oleh bakteri.
“Pada saat makan, pH normal saliva yang berkisar 7 akan turun mendekati pH kritis yakni 5,5. Nah, jika anak rajin ngemil atau mengkonsumsi makanan manis, maka kadar pH di mulut akan rendah sehingga menjadi rumah yang nyaman untuk bakteri berkembang biak. Disinilah peran fluoride yang berfungsi menjaga keseimbangan pH di dalam mulut sekaligus melindungi lapisan-lapisan mineral pada gigi” ujar Ayu.
Namun tentu saja pemakaiannya harus menyesuaikan dengan usia anak. Untuk anak dibawah usia 3 tahun, dimana anak biasanya belum bisa menyikat giginya sendiri dengan benar, Mama cukup memberikan sedikit pasta gigi, yakni diujung sikat gigi.
Bagaimana jika pasta gigi tertelan? Jangan khawatir Ma, pasta gigi khusus anak mengandung fluoride lebih rendah dibandingkan pasta gigi dewasa.
Kandungan fluoride akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika tertelan dalam jumlah yang banyak.
Jika masih digunakan dalam dosis wajar tidak akan menimbulkan efek samping apapun kok, Ma.
2. Hindari pasta gigi yang mengandung zat pemutih dan detergen
Pada kasus fluorosis yang cukup parah dengan ditandai bercak kuning atau cokelat pada gigi, Mama sebaiknya mengkonsultasikannya ke dokter gigi.
Perlu diingat ya Ma, bahwa plak gigi bisa hilang dengan mudah jika Mama rutin membersihkan gigi si Kecil.
Namun, jika bercak tersebut tidak bisa hilang dan mengeras pada lapisan gigi, artinya gigi anak mama berlubang dan perlu ditangani oleh dokter gigi.
Mengembalikan warna pada gigi tidak bisa dilakukan secara instan.
Kandungan zat pemutih yang biasa ditemui pada pasta gigi dewasa pun tidak bisa merubah warna gigi dalam sekejap.
Oleh sebab itu, hindari pasta gigi anak yang mengandung tambahan zat pemutih atau detergent.
Dua bahan ini bisa dilihat dari jumlah busanya yang melimpah saat menggosok gigi.
3. Pilihan rasa pasta gigi anak
Salah satu cara agar si Kecil mau menyikat giginya secara rutin adalah menggunakan pasta gigi dengan rasa buah yang enak.
Berbagai macam pilihan rasa buah yang manis membuat si Kecil semangat untuk menyikat giginya.
Namun, tentu saja dengan pengawasan Mama agar penggunaan pasta gigi tidak berlebih ya, Ma.
Gunakan air matang untuk melatih si Kecil menyikat gigi sendiri.
Jadi, Mama tak perlu khawatir jika air kumur tersebut tertelan oleh anak. Kemudian ajak ia bercermin saat menyikat gigi bersama.
Dengan memberi contoh pada anak, dia akan lebih paham bagaimana cara menyikat gigi yang benar.