Anti Panik, Begini Gejala dan Cara Mengobati Kejang Demam pada Anak

Simak fakta seputar kejang demam pada anak dan bagaimana cara mengatasinya

29 Januari 2019

Anti Panik, Begini Gejala Cara Mengobati Kejang Demam Anak
parents.com

Kejang demam biasanya menjadi momok yang menakutkan bagi para Orangtua. Bayangkan saja, Orangtua mana yang tidak panik ketika melihat tubuh anak tiba-tiba menjadi kaku dan disertai dengan mata melotot? Orangtua tentu panik dan ketakutan dibuatnya.

Sebenarnya apa sih kejang demam itu? Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kejang pada anak biasanya timbul saat terjadi kenaikan suhu tubuh secara drastis dan mendadak. Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan terjadinya demam, umumnya sih disebabkan infeksi virus dan bakteri.

Faktor usia dan genetik disebut-sebut sebagai pemicu terjadinya kejang demam pada anak. Umumnya, kejang demam terjadi pada anak dengan rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun. Adapun Orangtua yang memiliki riwayat kejang demam ketika kecil berpotensi menyebabkan anaknya menderita penyakit yang sama.

Meskipun terlihat menakutkan, kejang demam ini sebenarnya tidak berbahaya kok Ma, jika ditangani secara tepat, serta tidak mempengaruhi kecerdasan ataupun kondisi kesehatan anak di kemudian hari.

Editors' Pick

1. Gejala kejang demam pada anak

1. Gejala kejang demam anak
thenewageparents.com

Perlu Mama ketahui bahwa setiap anak memiliki suhu ambang kejang yang berbeda. Ada anak yang mengalami kejang saat tubuhnya mencapai 38 derajat celcius dan adapula anak yang kejang hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat celcius.

Ciri-ciri kejang demam pada anak bisa dilihat dari perilaku dan fisik anak yang tiba-tiba berubah kaku.

Umumnya saat kejang berlangsung, mata anak melotot atau terkadang berkedip-kedip. Kemudian kedua tangan dan kakinya terasa kaku dan sebagian diiringi kelojotan.

Pada saat kondisi kejang berlangsung anak mama tidak sadar. Ia tidak akan merespon panggilan atau perintah Mama selama beberapa menit sebelum akhirnya sadar kembali.

2. Apa yang harus dilakukan?

2. Apa harus dilakukan
momjunction.com

Hal pertama yang perlu Mama lakukan adalah bersikap tenang. Tidak mudah memang, namun kepanikan hanya dapat memperburuk keadaan. Jika anak mama menampakkan gejala kejang demam, segera baringkan anak ke tempat yang datar dengan posisi tubuh miring.

Kenapa? Agar ketika anak tiba-tiba muntah, muntahannya tidak masuk kembali dan menutup jalur pernapasan sehingga membuatnya tersedak.

Kemudian hindari memasukkan benda apapun, seperti sendok, kayu atau bahkan jari Orangtua ke dalam mulut anak ya, Ma.

Amati pola kejang anak untuk dijadikan informasi berharga bagi dokter. Ketika kejang sudah berhenti, segera bawa anak ke unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh tim dokter.

Baca juga: 8 Cara Alami Atasi Demam pada si Kecil

3. Diagnosa kejang demam

3. Diagnosa kejang demam
Google/Panduan BPJS

Pada umumnya dokter akan mencari tau penyebab demam dengan melakukan pemeriksaan darah atau urine pada anak.

Sementara pada kasus kejang demam berulang, biasanya dokter akan membekali Mama dengan obat penurun panas yang dimasukkan melalui dubur.

Mama perlu khawatir apabila setelah kejang kesadaran anak menurun secara drastis (terus menerus mengantuk atau bahkan tidak sadar) dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

Jika hal ini terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari tau penyebab kejang, terutama pada radang selaput otak (meningitis) atau radang otak (ensefalitis).

Meskipun terlihat menakutkan, kejang demam tidak berbahaya bagi anak. Hingga saat ini belum ditemukan kaitannya antara kejang demam dengan kecerdasan atau penyakit epilepsi yang mungkin muncul di kemudian hari.

Baca juga: Demam saat Hamil? Segera Atasi dengan 5 Cara Tepat Ini

The Latest