10 Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anak 1-3 Tahun untuk Cegah Kerusakan

Berikut cara merawat dan menjaga gigi si Kecil dengan cara mudah, jangan tunggu rusak dan berlubang

6 Juli 2023

10 Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anak 1-3 Tahun Cegah Kerusakan
Freepik/evtystock

Setiap bagian dari tubuh manusia mempunyai cara perawatan yang berbeda-beda. Perawatannya pun mungkin tidak sama antara bayi, anak-anak, remaja, dan remaja. Lantaran, bertambahnya usia masalah yang muncul di butuh kian kompleks.

Sementara, Mama dan Papa disarankan memilih cara dan produk perawatan alami serta gentle pada rentan usia bayi sampai remaja.

Gigi jadi salah satu organ manusia yang memerlukan perlakuan khusus agar tetap sehat. Sama seperti rambut, gigi menunjang penampilan dan memengaruhi kepercayaan diri seseorang lho. Beberapa masalah gigi yang sering dialami si Kecil, yakni gigi berlubang, gigi patah, gigi hitam, plak gigi, hingga karies gigi.

Seperti kata pepatah, “Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati.” Berikut Popmama.com paparkan cara menjaga kesehatan gigi anak 1-3 tahun. Simak dan praktikkan ke si Kecil ya, Ma!

1. Rutin membersihkan gigi dua kali sehari

1. Rutin membersihkan gigi dua kali sehari
Freepik/rawpixel.com

Dikutip dari Raising Children, gigi balita perlu dibersihkan sebanyak dua kali sehari di pagi hari dan sebelum tidur. Waktu ideal untuk menggosok selama dua menit. Ajarkan si Kecil untuk membersihkan bagian dalam dan depan gigi.

Bagian dalam gigi, yakni di mana gigi bertemu dengan gusi, dan juga permukaan kunyah bagian atas. Sementara bagian depan gigi meliputi bagian yang terlihat oleh orang lain yang digosok dengan teknik memutar. Bersihkan pula lidah anak dengan lembut menggunakan sikat gigi atau pengikis lidah khusus untuk menghilangkan bakteri.

2. Pilih sikat gigi yang halus dan lembut

2. Pilih sikat gigi halus lembut
Freepik/fabrikasimf

Sikat gigi untuk anak dan orang dewasa tentunya berbeda. Pilihlah sikat gigi dengan bulu lembut atau jari karet yang dirancang khusus untuk membersihkan gigi bayi. Biasanya sikat gigi untuk balita mempunyai desain kartun lucu dan berwarna-warni. Dengan begitu, anak jadi tertarik untuk membeli dan memakainya.

Ada beberapa alasan mengapa Mama dan Papa dianjurkan untuk memilih sikat gigi yang halus dan lembut, yaitu:

  • Gusi anak usia 1-3 tahun sangat sensitif dan mudah teriritasi. Sikat gigi yang lembut akan lebih nyaman digunakan dan mengurangi risiko cedera pada gusi anak.
  • Untuk melindungi enamel gigi si Kecil. Enamel merupakan lapisan pelindung terluar pada gigi. Enamel pada anak masih tipis sehingga jika menggunakan sikat gigi kasar akan merusak lapisan pelindung tersebut.
  • Menyiasati gigi bayi yang baru tumbuh. Anak usia 1-3 tahun mungkin baru saja tumbuh gigi pertama sehingga lebih cocok menggunakan sikat gigi yang lembut mereka supaya tidak mengakibatkan kerusakan atau cedera.
  • Memberikan pengalaman positif di benak si Kecil.

3. Gunakan produk pasta gigi anak yang mengandung fluoride

3. Gunakan produk pasta gigi anak mengandung fluoride
Freepik/tatianakim

Cara selanjutnya adalah memilih produk pasta gigi yang fluoride. Dikutip Nationwide Children’s, Fluoride berfungsi Fluoride membuat gigi lebih kuat dan membantu melindunginya dari kerusakan gigi. Gunakan pasta gigi dengan fluoride seukuran biji jagung.

Kandungan tersebut juga mampu menangkal karies gigi dan gigi berlubang pada anak-anak. Masalah gigi tersebut disebabkan oleh asam hasil metabolisme bakteri dalam plak yang menyerang jaringan keras gigi. Fluoride ini dapat menahan serangan asam tersebut.

Ajarkan si Kecil untuk berkumur usai menggosok gigi. Supaya tidak ada busa atau pasta gigi serta kotoran lain yang masih tersisa di dalam mulut.

4. Batasi anak mengonsumsi makanan manis

4. Batasi anak mengonsumsi makanan manis
Freepik/mdjaff

Makanan ringan lengket dan camilan manis, seperti permen cokelat dapat mengikis enamel dan menyebabkan gigi berlubang. Minta dan biasakan si Kecil untuk berkumur atau menyikat gigi usai mengonsumsi makan. Tujuannya untuk menghilangkan gula yang masih tersisa di dalam mulut.

Kebiasaan terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi makanan manis dapat mengakibatkan munculnya plak gigi pada anak. Kandungan gula yang tinggi akan mempercepat metabolisme bakteri yang menghasilkan asam. Nah, asam inilah yang akan merusak mineral gigi sehingga gigi jadi berlubang.

Editors' Pick

5. Pilih makanan yang sehat untuk camilan si Kecil

5. Pilih makanan sehat camilan si Kecil
Freepik/artjazz

Cara selanjutnya dalam menjaga kesehatan gigi anak adalah menyediakan makanan sehat yang rendah gula. Pemberian camilan sehat untuk anak dapat memberikan nutrisi yang baik, menjaga kesehatan, dan membantu membentuk kebiasaan makan sehat.

Misalnya, salad buah, yogurt, atau es loli buah yang bisa Mama buat sendiri di rumah. Kini, orangtua juga bisa mencari resep camilan sehat berbahan dasar sayur yang tersebar ada internet. Pilih makanan dari sayuran atau buah-buahan yang jadi favorit anak. Dengan begitu, kemungkinan anak menyukainya akan lebih tinggi.

6. Menghindari kebiasaan anak menyusu di malam hari

6. Menghindari kebiasaan anak menyusu malam hari
Freepik/jcomp

Kebiasaan sepele yang ternyata dapat merusak gigi si Kecil adalah memberikan susu atau ASI ketika malam hari sebelum tidur. ASI dan sufor (susu formula) mengandung gula yang apabila tertinggal dan mengendap di dalam mulut dapat memicu timbulnya bakteri.

Bakteri pada plak gigi akan mengubah gula tersebut jadi asam yang menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi. Hal ini bisa Mama dan Papa terapkan saat anak sudah berusia lebih dari 12 bulan ya.

7. Ajarkan anak untuk mengunyah makanan bukan mengemutnya

7. Ajarkan anak mengunyah makanan bukan mengemutnya
Freepik

Anak Mama suka mengemut makanan? Stop kebiasaan tersebut ya, Ma. Ajaran ia untuk mengunyah makanan terlihat sepele. Namun, tidak gampang untuk diterapkan kepada anak. Si Kecil terkadang masih “ngeyel” untuk mengemut setiap makanan yang masuk ke mulutnya.

Mengemut makanan dengan waktu lama berpotensi mengakibatkan kerusakan gigi susu si Kecil. Karena struktur gigi susu tidak padat dan kandungan mineral di dalamnya tidak sekuat gigi permanen. Jadi, jangan membiarkan dan membiasakan anak untuk mengemut makanannya agar terhindar dari masalah gigi dan mulut.

8. Hindari kebiasaan ngempeng dot atau mengisap jempol

8. Hindari kebiasaan ngempeng dot atau mengisap jempol
Freepik

Ngempeng adalah salah satu kegiatan yang umum dilakukan bayi. Sebetulnya ngempeng tidak berbahaya bagi si Kecil tetapi masih pro dan kontra. Salah satu alasan kontra karena mengisap jari rentan menyebabkan posisi gigi anak tidak rapi hingga mengakibatkan kerusakan. Apalagi jika kuku dan jari-jari anak kotor.

Dampak kebiasaan ini muncul setelah usia tiga tahun yang memengaruhi gigi permanen si Anak. Selain itu mengganggu pertumbuhan rahang yang tidak optimal.

9. Jadikan aktivitas sikat gigi pagi dan malam jadi rutinitas keluarga

9. Jadikan aktivitas sikat gigi pagi malam jadi rutinitas keluarga
Freepik/gpointstudio

Cara menjaga kesehatan gigi anak adalah dengan menjadikan aktivitas menggosok gigi sebagai kebiasaan keluarga. Artinya bukan hanya anak yang “wajib” membersihkan gigi pagi dan malam, tetapi semua anggota keluarga.

Kebiasaan dasar ini akan semakin asyik dan seru jika dilakukan secara bersama-sama. Mama, Papa, kakak, dan adik bisa sambil bernyanyi sambil menyikat gigi. Sehingga anak mempunyai penilaian bahwa menggosok gigi adalah kegiatan yang menyenangkan bukan membosankan.

10. Memeriksakan gigi si Kecil secara teratur ke dentis

10. Memeriksakan gigi si Kecil secara teratur ke dentis
Freepik/Dcstudio

Masyarakat kita masih beranggapan bahwa pergi ke dokter gigi hanya kalau sakit saja. Padahal pemeriksaan seyogyanya dilakukan setiap enam bulan sekali lho, Ma. Pemeriksaan pertama dilakukan setelah gigi pertama si Kecil tumbuh. Hal ini bertujuan guna mencegah dan mendeteksi apabila terjadi kerusakan pada gigi anak.

Itulah penjelasan mengenai cara menjaga kesehatan gigi anak 1-3 tahun yang bisa Mama dan Papa terapkan di rumah. Selain itu orangtua juga bisa lho membacakan buku cerita ke si Kecil tentang tidak merawat dengan baik. Jadi, anak akan “takut” jika tidak membersihkan giginya secara teratur. 

Baca Juga:

The Latest