Bermain jadi kegiatan yang paling disukai anak-anak. Saking senangnya bermain, terkadang si Kecil sampai lupa waktu sehingga Mama harus memperingatkannya untuk istirahat sejenak. Karena bagi anak-anak, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan dan membahagiakan bagi anak-anak.
Saat bermain, si Kecil bebas melakukan berbagai hal yang diinginkan tanpa suruhan maupun paksaan dari siapa pun, termasuk orangtua.
Tanpa disadari ternyata bermain memiliki pengaruh baik terhadap kesehatan sampai menunjang tumbuh kembang anak lho, Ma. Sayangnya, tak semua orangtua mengetahui hal tersebut. Jadi, masih banyak Mama dan Papa “mengekang” si Kecil untuk bermain.
Dalam acara Blibli Playdate yang diadakan di Bangoparc, Jakarta Selatan, Binky Paramitha sebagai Psikolog dan Co-Founder Rumah Dandelion mengutarakan bahwa bermain adalah dunia anak-anak.
“Manfaat bermain itu apa? Tentu banyak ya. Untuk anak-anak itu adalah dunianya mereka. Karena dengan bermain sebenarnya mereka sedang mengeksplorasi dan juga mengembangkan skill-skill yang dibutuhkan di dunianya dia,” jelasnya.
1. Bermain adalah masa eksplorasi dan melatih berbagai skill anak
Freepik/rawpixel.com
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sebenarnya bermain adalah momen si Kecil sedang mengeksplorasi berbagai hal baru di hidupnya. Kegiatan ini akan menjadi pengalaman tersendiri bagi anak dan akan disimpan sebagai pelajaran. Eksplorasi juga dapat menumbuhkan jiwa pemberani pada anak.
Lebih lanjut, Binky mengatakan bermain dapat mengasah skill atau kemampuan anak-anak di bawah 5 tahun. Misalnya bermain peranan (seperti polisi-polisi, masak-masakan, ibu-ibuan) dapat mengasah imajinasi si Kecil tentang profesi tersebut sehingga ia bisa memerankannya dengan baik.
Editors' Pick
2. Melatih kognitif si Kecil seperti problem solving
Freepik/jcomp
Binky juga mengungkapkan bermain dapat mengasah kemampuan kognitif pada anak. Dikutip dari Cincinnati Children’s, kemampuan kognitif adalah kemampuan otak untuk berfikir dan bernalar. Kemampuan kognitif juga disebut sebagai dasar untuk belajar.
Apiknya skill kognitif anak akan memudahkan ia ketika bersekolah nanti lho, Ma.
Menurut Binki, salah satu kemampuan kognitif yang si Kecil asah saat bermain adalah terkait cara menyelesaikan masalah atau problem solving.
Ketika bermain si Kecil acap kali menghadapi masalah, misalnya ban mobilan terlepas, maka anak akan berusaha untuk memperbaikinya agar mainannya bisa berfungsi lagi. Walaupun, banyak yang gagal tapi ia sudah berusaha mencari berbagai cara sebagai problem solving.
3. Mengasah motorik kasar dan halus pada anak
Freepik/chanakonlaorob
Selain itu, bermain juga dapat mengasah motorik kasar dan halus pada anak-anak lho. Dilansir dari Verywell Family, kemampuan motorik adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Kemampuan motorik meliputi motorik kasar dan halus.
Keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang membutuhkan kontrol dan ketelitian tingkat tinggi serta menggunakan otot-otot kecil tangan atau pergelangan tangan.
Sementara, keterampilan motorik kasar menggunakan gerakan dan otot-otot besar di tubuh untuk memungkinkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan fisik.
“Mainnya lari-larian aja, kejar-kejaran terus. Bagus. Anak-anak memang butuh (kegiatan tersebut), anak-anak memang butuh untuk melatih motorik kasarnya. Kemudian, kalau dia (anak) suka main lego, balok-balok, atau susun puzzle, ada motoriknya di situ kena,” ungkap Binky.
4. Memperlancar kecakapan bahasa anak-anak
Freepik/pvproductions
Binky lalu menaparkan lagi manfaat bermain bagi anak di bawah 5 tahun adalah melatih kecakapan bahasa. Di usia-usia prasekolah ini, anak sudan mulai bermain bersama teman-teman lainnya. Nah, ketika bermain bersama akan timbul interaksi.
“Bagaimana mereka (anak-anak) mengomunikasikan kepada teman bermainnya bahwa dirinya ingin menjadi polisi hingga ada anak yang bertugas “mengatur” teman lainnya,” ungkap Binky.
Nah, interaksi ini secara tidak langsung mengasah kecakapan bicara anak. Karena dia akan banyak bicara dengan teman-temannya. Selain kemampuan berbicara lebih lancar, si Kecil juga memungkinkan memperoleh kosakata baru.
Tugas Mama dan Papa adalah memfilter kosakata baru yang anak terima dari lingkungan bermainnya. Peringati jika anak berujar menggunakan kata kasar atau tidak sopan.
5. Melatih emosi sosial si Kecil
Freepik/tonodiaz
Benefit lain dari bermain bagi anak adalah melatih social emosional. Mengutip Pathways, social emotional sangat penting untuk berhubungan dengan orang lain. Kemampuan ini berupa bagaimana cara anak mengelola emosi dengan baik, menjalin relasi yang sehat, dan merasakan empati.
Anak-anak dengan keterampilan sosial emosional yang sehat dinilai lebih berhasil di sekolah, pekerjaan, dan kehidupan. Saat bermain, si Kecil pun belajar mengelola sosial emosinya lho Ma.
“Social emotional juga jangan lupa. Misalnya cara bersosialisasi, belajar berbagi (mainan), bagaimana mengatasi perasaan ketika kalah dalam bermain, bagaimana mereka mengelola emosinya
Binky kembali menegaskan masih banyak lagi manfaat bermain bagi anak. Bahlam semua hal yang berkaitan tumbuh kembang anak bisa diasah dengan cara bermain. Bermain adalah hal yang menyenangkan dan dibutuhkan bagi anak, karena menyenangkan maka apa yang dipelajari jadi lebih mudah diserap si Kecil.
Demikian paparan informasi terkait manfaat bermain untuk balita. Mulailah untuk memberikan “kebebasan” pada anak dalam bermain. Sesekali para orangtua bisa mencontohkan permainan yang lebih “bernilai” guna memaksimalkan tumbuh kembang anak. Namun, Mama dan Papa harus tetap mengawasi si Kecil saat bermain agar tetap aman.