Terapi Oral Jadi Solusi GTM pada Anak Akibat Gangguan Motorik Mulut
Terapi ini jadi solusi atasi GTM akibat masalah motorik mulut pada anak, bisa dilakukan di rumah lho
10 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerakan Tutup Mulut atau lebih dikenal GTM adalah aksi yang kerap dilakukan anak sebagai tanda tidak mau makanan. Seperti namanya, bentuk penolakan itu dengan cara menutup mulut menggunakan tangannya. Hal ini biasanya terjadi pada anak usia nol sampai satu tahun.
Dimana fase tersebut merupakan awal seribu hari kehidupan bagi si Kecil yang merupakan tahapan emas bagi tumbuh kembangnya. Jadi, semestinya anak memperoleh asupan yang maksimal sebagai sumber gizi guna menunjang proses pertumbuhannya.
Paling parah bisa mengakibatkan anak kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan si Kecil malas atau susah makan sehingga muncul aksi GTM. Salah satunya karena anak mengalami gangguan oral motor atau pergerakan motorik mulut.
Situasi ini membuat anak mengalami kesulitan mengunyah dan menelan, terutama jika makanan yang dikonsumsi berserat atau bertekstur kasar.
Ester Meilani, Amd. TW selaku Terapi mengungkapkan terapi oral jadi solusi anak GTM akibat gangguan motorik mulut saat sesi Instagram Live yang diselenggarakan Teman Bumil.
Inilah ulasan Popmama.com mengenai terapis tersebut. Simak informasi lengkapnya di bawah ini ya, Ma!
Ciri-Ciri Anak Mengalami Gangguan Motorik Mulut
Instagram Live bertajuk “Terapi Oral Motor di Rumah untuk Mengatasi Anak Susah Makan”, Ester memberikan tanda-tanda yang bisa orangtua cermati sebagai ciri anak mengalami gangguan oral.
Selain bisa mengakibatkan anak sulit makan, gangguan motorik mulut pada anak berpotensi menyebabkan tidak berkembangnya kemampuan berbicara hingga memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan.
Sehingga penting sekali Mama dan Papa memperhatikan ciri-ciri gangguan oral ini, meliputi:
- Mengalami hipersensitivitas pada area wajah dan oral. Anak kerap menolak ketika disentuh area wajahnya.
- Masih ngeces sampai usia lebih dari dua tahun yang mencirikan otot-otot bicara anak masih terlalu lemah.
- Menolak sikat gigi.
- Mulut terbiasa dalam posisi terbuka secara tidak sadar, misalnya saat sedang fokus mengamati atau menonton.
- Belum bisa meniup atau menyedot minuman dengan sedotan saat usianya sudah lebih dari dua tahun.
- Sering tersedak karena makanan yang dikonsumsi cenderung tidak dikunyah dan langsung ditelan.
- Tidak suka dengan tekstur-tekstur makanan yang kasar.
- Memiliki refleks muntah yang berlebihan saat makan atau sikat gigi
Editors' Pick
Dampak Gangguan Motorik Mulut pada Anak Jika Tidak Segera Ditangani
Ester menegaskan gangguan oral motor tidak boleh dianggap sepele. Lantaran bisa mengakibatkan dampak berkepanjangan pada si Kecil.
“Kalau anak mengalami gangguan oral motor dan dia jadi susah makan dan pilih-pilih makanan. Pastinya gizi dan nutrisi tidak akan tercukupi. Padahal, anak-anak butuh nutrisi yang optimal untuk bekal tumbuh kembangnya,” jelas Ester.
Lebih lanjut, juga menambahkan gangguan motorik mulut pada anak berpotensi membuat ia lebih senang mengemut makanan daripada mengunyah. Ini efek dari kebiasaan mengemut makanan ini terus berlangsung, antara lain:
- Gigi anak berisiko menjadi berantakan hingga gigi keropos.
- Memicu kebiasaan oral buruk lainnya, seperti senang mengemut jari atau menggigiti kuku. Dimana jari dan kuku jadi salah satu “sarang” bakteri akibatnya si Kecil berpotensi lebih besar terinfeksi bakteri maupun virus.
- Asupan makanan si Kecil jadi berkurang sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi.
- Si Kecil jadi kehilangan selera makan.