5 Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak
Jangan pernah bosan meminta anak untuk memimun banyak air putih, ya
7 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya anak-anak usia dini sering kali mengalami dehidrasi. Sementara dehidrasi pada anak pada dasarnya bersifat ringan dan mudah diatasi.
Tapi jika saat anak mengalami kekurangan cairan sebaiknya tidak dianggap sepele dan dibiarkan berlarut-larut, maka dapat mengakibatkan kondisi serius yang mengancam keselamatan si Kecil.
Sedangkan tanda-tanda dehidrasi pada anak ialah jarang buang air kecil, mulutnya tampak kering, anak jadi kurang aktif dan lain sebagainya.
Nah, berikut Popmama.com kasih 5 solusi dalam mengatasi anak yang dehidrasi. Langsung cek ulasannya, yuk!
1. Beri anak susu atau air putih
Jika si Kecil mengalami dehidrasi, artinya jumlah cairan di dalam tubuhnya lebih sedikit dari yang ia butuhkan Ma.
Oleh karenanya berikan anak lebih banyak cairan di saat cuaca sedang panas. Sebab terlalu banyak berkeringat bisa membuatnya kehilangan banyak cairan melalui keringat.
Apabila dehidrasi pada anak dialami bayi di bawah usia 3 bulan, maka si Kecil apat diberi ASI atau susu formula dalam jumlah yang frekuensinya lebih sering dari biasanya.
Sedangkan untuk anak balita berikan mereka minum secara teratur setiap harinya dan sebelum maupun sesudah ia beraktivitas.
Penuhi kebutuhan cairannya dengan memintanya meminum air putih sebanyak 8 gelas perhari, ya.
Editors' Pick
2. Kasih anak cairan elektrolit
Penanganan dehidrasi pada anak selanjutnya untuk usia lebih dari 3 bulan, Mama dapat memberikan cairan tertentu sebagai tambahan ASI atau susu formulanya.
Untuk mengisi kembali cairan dalam tubuhnya yaitu dengan air dan garam (elektrolit), sehingga dehidrasi pada si Kecil segera teratasi.
Pemberian cairan elektrolit bisa Mama beli di apotik yang tersedia dalam berbagai merek.
Sementara panduan jumlah total cairan untuk setiap 3 atau 4 jam yaitu sebanyak 5 sendok teh atau dengan takaran 25 ml tiap pound (0,45 kg) berat badan.
3. Minuman rasa alami
Ada beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami balita. Ya. Salah satunya, dehidrasi.
Ketika anak kekurangan cairan, hal ini disebabkan karena ia terlalu asyik bermain sehingga lupa untuk meminum air putih.
Apalagi memasuki musim kemarau, cuaca akan sangat panas dan membuatnya sering mengalami kehausan. Sebisa mungkin hindari mereka terpapar sinar matahari, pakaikan ia baju dengan bahan yang menyerap keringat dan sejuk di kulit.
Jangan lupa berikan anak minum air putih. Namun jika ia tidak terlalu menyukai air putih, cobalah untuk memberinya minuman yang berasa alami. Mama dapat menambahkan perasan jeruk, membuatnya jus dan lain sebagainya.
Alternatif lain yang bisa Mama pakai untuk menggantikan asupan cairan yaitu memberinya minuman rasa buah, minuman herbal dan air kaldu dari sayuran.
4. Makanan yang banyak mengandung air
Saat si Baby mendapat sumber cairan selain dari susu formula atau ASI. Maka anak yang mengalami dehidrasi bisa diberikan makanan yang memikiki kadar air seperti buah dan sayuran.
Kandungan air dalam makanan juga dibutuhkan untuk menggantikan jumlah cairan yang ada dalam tubuhnya, lho.
Buah-buahan yang alami banyak mengandung air adalah semangka, melon, anggur, tomat dan lain sebagainya. Mama dapat memberikannya buah-buahan rersebut untuk mengatasi dehidrasi pada anak.
Alternatif lainnya yakni memberinya jenis makanan lain yang mengandung banyak cairan seperti es krim maupun potongan buah yang dibekukan.
5. Kompres anak dengan kain basah
Dehidrasi pada anak yang dibiarkan begitu saja bisa sangat berbahaya, bila disepelekan ia bisa mengalami komplikasi yang mengancam nyawanya Ma.
Cara mengatasi dehidrasi lainnya yang bisa Mama terapkan di rumah adalah dengan mempelkan kain basah pada bagian leher, wajah, punggung, dada dan perutnya.
Lalu bisa juga dengan mengoleskan lip balm pada bibirnya yang kering. Dengan cara ini dapat meminimalisir si Kecil mengalami hal yang lebih serius.
Mewaspadai gejala dehidrasi pada anak sejak dini bisa menolongnya dari dehidrasi.
Ayo, tangani anak yang mengalami kekurangan cairan dengan 5 metode tadi agar mereka tidak terkena komplikasi yang lebih parah.