Hindari! 5 Jenis Obat yang Cukup Berbahaya untuk Tubuh Balita
Jangan sembarangan memberikan obat untuk anak, ya
19 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak seperti orang dewasa, usia anak balita masih sangat sensitif terhadap efek samping dari obat tertentu.
Untuk itu berhati-hatilah saat ingin memberikan jenis obat kepada mereka, entah itu herbal atau obat OTC (Over the Counter).
Sebenarnya sebelum memberikan obat apa pun ke anak, berkonsultasilah dahulu dengan dokter. Sebab beberapa obat yang tidak dianjurkan, efeknya tidak bisa ditoleransi pada tubuh anak dan malah membuat kondisinya memburuk.
Berikut ini ada 5 jenis obat yang harus dihindari oleh balita. Yuk, cek ulasan dari Popmama.com :
1. Aspirin yang biasa disebut salicylate dan dapat merusak organ hati
Perlu diketahui, sebenarnya jangan pernah memberikan anak usia dini obat yang mengandung aspirin atau asam asetilsalisilat.
Di mana obat yang mengandung aspirin bisa menyebakan Reye's syndrome, yakni suatu kondisi berbahaya yang bisa mengubah zat-zat kimia dalam darah dan merusak fungsi beberapa organ hati maupun otak anak.
Kondisi ini memang jarang, tapi Reye’s syndrome termasuk penyakit yang berbahaya dan mematikan.
Biasanya obat jenis aspirin dijual bebas di apotek dan kadang disebut dengan nama salicylate.
Jika memang membutuhkan obat tersebut untuk mengurangi demam atau rasa sakit lain pada sang anak, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter.
Editors' Pick
2. Obat anti mual dan muntah yang dapat menimbulkan komplikasi pada anak
Pasti Mama merasa khawatir jika anak mengalami mual muntah. Tapi bukan berarti Mama langsung memberinya obat anti mual.
Sebenarnya saat anak mengalami mual muntah, hal ini merupakan fase yang singkat dan tanpa harus meminum obat apa pun kecuali oralit saat ia sudah mulai dehidrasi.
Sebab obat anti mual muntah memiliki risiko buruk pada kesehatannya dan menimbulkan komplikasi berkelanjutan pada anak.
Berilah anak jenis obat tersebut apabila atas resep dokter dan sesuai dosis yang sudah direkomendasikan.
3. Obat batuk pilek yang berpotensi membahayakan kesehatan anak
Saat anak terserang batuk, pasti kondisi daya tahan tubuhnya menurun dan ia pun jadi kurang aktif.
Sayangnya sebagian orangtua ingin sang Kecil cepat sembuh dengan memberikannya obat batuk pilek yang dibeli tanpa resep dokter.
Perlu diketahui, tidak semua obat batuk pilek bisa digunakan sembarangan pada anak balita. Apalagi obat batuk yang dijual bebas pada umumnya tersedia dalam bentuk kombinasi beberapa zat kimia pereda batuk (Saripediatri Volume 14).
Tentunya kandungan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan dan menimbulkan berbagai efek samping dan belum mampu dicerna oleh tubuh anak yang masih terlalu dini.
Efek buruk yang kemungkinan terjadi pada anak saat pemberian obat batuk pilek OTC (Over The Counter) akan mengalami sulit tidur, jantung berdebar, sakit perut, kejang hingga kematian.
Untuk pemberian obat batuk pilek, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
4. Obat yang mengandung acetaminophen dan berpengaruh pada saraf otak anak
Ma, anak balita masih memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap obat-obatan.
Memberikan obat penurun panas pada anak harus sesuai dengan resep yang diberikan dokter.
Sementara acetaminophen untuk mengurangi demam atau rasa nyeri dianggap sebagai salah satu jenis obat anti inflamasi non-steroidal atau biasa disebut NSAID yang berpengaruh pada perubahan temperatur dan saraf otak anak.
Sebaiknya mintalah persetujuan dokter sebelum memimunkan anak obat yang mengandung acetaminophen.
5. Obat tablet hisap bisa membuat anak tersedak
Berbeda dengan orang dewasa, usia anak balita biasanya lebih rentan mengalami efek samping dari beberapa jenis obat.
Sudah tahukah Ma, bahwa obat tablet hisap cukup berbahaya untuk anak balita? Ya, sebenarnya obat kunyah merupakan variant dari obat berbentuk tablet dan berisiko membuat anak tersedak.
Jika orangtua berpikir sang anak belum terlalu mengerti cara memakan obat tablet kunyah, maka hancurkan obat tersebut dan cairkan di sendok yang diberi sedikit air.
Ingat, pemberian obat kunyah haruslah sesuai dosis yang diberikan.
Lebih telitilah dalam memberikan obat pada anak balita, karena jika dosisnya berlebih atau bukan atas resep dokter bisa berakibat fatal. Sebaiknya mulai membiasakan diri untuk tidak sembarangan memberi obat-obatan untuk anak.
Baca juga:
- Turunkan Kolesterol dan Obati Flu, Ini 7 Manfaat Bawang Putih Tunggal
- Kelenjar Getah Bening pada Anak 3 Tahun: Penyebab, Gejala, Pengobatan
- Epilepsi pada Anak: Penyebab, Jenis Obat dan Cara Mengatasi