10 Pertolongan Pertama Ketika Anak Cedera

Jangan bingung, ini cara terbaik untuk atasi cedera pada anak!

12 September 2020

10 Pertolongan Pertama Ketika Anak Cedera
Pexels/Rawpixel

Orangtua tentunya selalu menjaga dan merawat anaknya dengan penuh hati-hati. Salah satunya mencegah agar tidak jatuh terluka.

Tapi sayangnya anak kecil sering bergerak aktif dan mengalami luka, entah itu tergores atau hanya lebam.

Hal ini disebabkan anak kecil masih terlalu antusias menjelajahi dunia dan seringkali mengabaikan risiko atau bahaya dari setiap tindakannya. 

Kemampuan motorik anak di bawah lima tahun masih kurang baik, sehingga setiap gerakannya harus selalu dalam pengawasan orangtua agar tidak terjadi cedera.

Akan tetapi apa yang bisa dilakukan Mama untuk memastikan si Kecil aman dari segala cedera?

Bagaimana memberi pertolongan pertama saat anak terluka? Teknik pertolongan pertama tentunya wajib dikuasai oleh orangtua lho.

Setiap anak yang mengalami terluka apapun harus mendapat tindakan secepat mungkin untuk menghindari infeksi yang lebih parah.

Namun tahukah Mama apa saja langkah-langkahnya ketika anak cedera? Berikut Popmama.com berikan ulasannya bedasarkan kasus cedera yang kemungkinan dialami anak-anak!

1. Tersedak

1. Tersedak
Unsplash/Colin Maynard

Saat anak tiba-tiba tersedak, dia akan kesulitan bernapas. Hal tersebut bisa terjadi ketika sedang makan, minum, atau memasukan suatu benda asing ke dalam mulutnya.

Pertolongan pertama yang Mama lakukan adalah peluk dia dari belakang sambil memegang pinggangnya, lalu angkat dia dengan keras sambil menyuruhnya untuk memuntahkan objek yang membuat ia tersedak.

Tindakan ini bisa diulangi hingga berhasil. Tapi jika anak tidak bisa berbicara, sebaiknya Mama langsung hubungi dokter.

2. Cedera kepala

2. Cedera kepala
Pexels/Pixabay

Jika anak mengalami terbentur sesuatu hingga mengalami benjolan berwarna merah, sakit kepala, muntah-muntah, dan sulit berjalan pertolongan pertamanya ialah menyuruh anak membuka mata, merespons saat Mama memintanya untuk mengangguk atau mampu menjawab pertanyaan, maka kondisinya baik-baik saja.

Tapi apabila si Kecil napasnya berbunyi disertai ada cedera di bagian leher, hingga sakit kepala itu artinya Mama harus membawanya ke rumah sakit.

3. Cedera mata

3. Cedera mata
Pexels/Pixabay

Cedera mata bisa terjadi karena suatu sebab seperti benturan ke area mata.

Bila area matanya tampak memerah serta berair banyak sampai mengalami pendarahan, Mama harus waspada.

Jangan paksa anak membuka kelopak matanya. Sebaiknya segera mungkin bawa dia ke dokter.

4. Mimisan

4. Mimisan
Pexels/Janko Ferlic

Anak-anak bisa saja mengalami mimisan. Akan tetapi saat itu terjadi, minta dia membungkuk ke depan agar darahnya mengalir keluar.

Jangan biarkan kepalanya mengadah ya? Karena bisa membuat darah masuk melalui pernapasan.

Jika mimisannya tak kunjung berhenti, pencet hidungnya lebih lama dan biarkan si Kecil bernapas lewat mulut.

Terakhir, kompres bagian pangkal hidung dengan es batu. Hubungi dokter bila mimisannya tak kunjung berhenti lebih dari 5 menit atau lebih dari sekali dalam seminggu.

Editors' Pick

5. Gigi tanggal

5. Gigi tanggal
Pexels/Mohamed Abdelgaffar

Ketika anak bermain dan mengalami jatuh terkena bagian mulutnya, kemungkinan giginya akan copot dan membuat mulut atau gusinya berdarah.

Langkah pertama yang Mama lakukan adalah jangan panik, tenangkan anak yang sedang menangis karena kaget.

Sebaiknya Mama memberikan tekanan lembut pada bagian yang berdarah menggunakan kasa steril.

Hubungi dokter jika gigi permanennya lepas. Kemungkinan saat gigi permanen lepas, ada saraf yang terluka dan membutuhkan penanganan secepatnya. 

6. Alergi makanan

6. Alergi makanan
Pexels/Pixabay

Tak hanya 5 cedera di atas saja yang perlu ditangani pada pertolongan pertama. Alergi makanan yang terjadi pada anak-anak juga perlu tindakan tepat.

Karena jika anak mengalami alergi makanan sampai terjadi pusing, mual, muntah-muntah, sulit bernapas, Mama harus mengatur posisinya agar dapat bernapas lancar.

Lalu rabalah nadi serta ujung-ujung jari anak, jika terasa dingin hangatkan ia dengan selimut dan berilah dia obat untuk alergi.

Setelah itu bawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

7. Gigitan serangga

7. Gigitan serangga
Pexels/Pixabay

Kalau anak terkena sengatan lebah, sebaiknya gunakan antihistamin untuk mengontrol gejala alergi.

Sementara untuk bagian yang terkena gigitan lebah, Mama bisa mengaplikasikan Calamine dan krim hidtokortison.

Perhatikan juga reaksi dari sengatan lebah, seandainya anak mengalami pembengkakan bibir, sulit bernapas, itu artinya perhatian medis sangat dibutuhkan segera. 

8. Tulang retak atau patah

8. Tulang retak atau patah
Pexels/Pixabay

Jika anak terjadi cedera yang terasa sangat sakit, namun tidak terlihat bengkak dan mengalami muntah-muntah hingga pusing kemungkinan besar bisa dikatakan patah tulang.

Langah terbaiknya ialah membawanya ke UGD. Selama perjalanan pastikan tubuhnya yang cedera tidak bergerak sedikitpun ya?

9. Luka berdarah

9. Luka berdarah
Pexels/Ba Phi

Saat anak menangis karena terjatuh saat bermain dan mengalami terluka, orangtua harus menenangkannya agar tidak terus menangis.

Langkah yang harus diambil bila darahnya tak berhenti-henti, sebaiknya Mama harus membersihkan luka dan membalutnya dengan kain bersih atau kasa steril.

Tetapi jika pendarahan tetap masih terjadi, segeralah bawa anak ke dokter.

10. Luka terbakar

10. Luka terbakar
Pexels/Pixabay

Pertolongan pertama pada anak yang mengalami luka bakar ringan adalah dengan mendinginkannya.

Mama bisa gunakan air mengalir atau merendam bagian yang terluka. Dengan catatan tidak menggunakan air dingin, karena es akan membuatnya terasa sakit.

Berikan ia antibiotik di bagian luka bakarnya dengan ditutup kasa steril. Lalu beri ia obat pereda nyeri agar anak merasa nyaman.

Namun jika terjadi luka bakar besar, sebaiknya bawa anak ke rumah sakit untuk menghindari terjadi kerusakan jaringan. 

Saat anak mengalami cedera, Mama sudah mengetahui penangannya kan, ada baiknya ia beristirahat dan menghindari aktivitas yang menggunakan sepeda, sepatu roda, dan lain-lain.

Sebaiknya, ia diharuskan juga bed rest minimal selama 48 jam setelah pengobatan cedera dilakukan. 

Baca juga:

The Latest