Anak Kesulitan Bicara? Hati-hati Gangguan Apraksia
Gangguan Apraksia adalah gangguan saraf yang membuat anak kesulitan berbicara
16 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring bertambahnya usia, anak yang sebelumnya hanya bisa mengungkapkan keinginan lewat tangisan akan mulai belajar bicara. Umumnya, perkembangan ini dimulai saat anak memasuki usia empat bulan. Anak akan mulai mengungkapkan keinginannya dengan vokal-vokal sederhana, seperti “bababa” atau “papapa.”
Kemampuan ini kemudian berkembang secara bertahap hingga benar-benar sempurna pada usia dua tahun. Anak pun sudah bisa berkomunikasi dengan kalimat-kalimat sederhana.
Namun terkadang, perkembangan anak terhambat karena satu dan lain hal, salah satunya karena gangguan Apraksia. Gangguan ini membuat anak kesulitan mengontrol gerakan otot pada tubuhnya dan mengalami kesulitan bicara.
Untuk mengenal gangguan apraksia lebih jauh dan memahami cara mengobatinya, baca informasi berikut yuk!
1. Apa itu gangguan apraksia?
Gangguan apraksia adalah gangguan saraf pada otak yang membuat seorang anak sulit mengontrol gerakan otot pada tubuhnya. Seringkali, gangguan ini membuat anak kesulitan bicara karena ia tidak bisa mengontrol otot rahang, mulut, dan lidah dengan baik.
Gangguan ini bisa terjadi jika anak mengalami kelahiran prematur, cedera atau kelainan pada lobus parietal di otak, gangguan genetik, maupun gangguan metabolisme.
Resiko gangguan ini pun semakin meningkat jika Mama mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang selama masa kehamilan.
Editors' Pick
2. Gejala gangguan apraksia
Umumnya, gangguan apraksia baru terdeteksi saat anak memasuki usia dua tahun, yaitu ketika ia seharusnya sudah bisa bicara.
Namun sebenarnya, gejala-gejala gangguan apraksia bisa dideteksi sejak dini apabila Mama mengamati anak dengan seksama. Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Anak kurang aktif atau lebih sedikit mengoceh;
- Anak lebih sering menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi;
- Anak sulit menggerakan mulut, termasuk saat mengunyah, mengisap, dan meniup;
- Anak terlambat mengucapkan kata pertama yang seharusnya sudah berhasil diucapkan saat berusia 12-18 bulan;
- Anak sulit mengucapkan huruf konsonan;
- Anak sulit mengucapkan kata yang sama berkali-kali;
- Anak sulit membentuk kalimat.
Jika Mama menemukan gejala-gejala tersebut dan mencurigai adanya gangguan apraksia pada anak, segera bawa Ia ke dokter ya, Ma.