Apakah Anak Benar-Benar Butuh Susu Formula?
Kenali dampak positif dan negatif susu sebelum memberikannya ke anak
26 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan anak memang tidak bisa lepas dari susu. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin mereka lebih banyak mengonsumsi susu daripada air putih. Baik itu saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam.
Susu memang mengandung banyak manfaat bagi anak. Dalam konsep empat sehat lima sempurna, susu adalah pelengkap yang menyempurnakan makanan lainnya. Americans Academy of Pedricatics pun memiliki opini yang sama tentang pentingnya susu. Mereka menyarankan anak untuk mengonsumsi 24 ons susu setiap harinya.
Namun, apakah anak benar-benar butuh susu? Apakah ketiadaan susu akan berakibat fatal pada tumbuh kembang mereka? Atau sebenarnya anak tetap bisa tumbuh dengan baik meskipun mereka tidak mengonsumsi susu?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak fakta susu yang telah Popmama.com lansir dari Fatherly.com berikut:
1. Susu mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh
Tidak bisa dipungkiri, susu memang mengandung banyak nutrisi. Kandungan inilah yang membuatnya dinobatkan sebagai pelengkap makanan dalam konsep empat sehat lima sempurna.
Sebut saja kalsium, vitamin A, dan vitamin D. Kalsium sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Sedangkan vitamin D dibutuhkan tubuh agar bisa menyerap kalsium.
2. Lemak di dalam susu penting untuk perkembangan otak anak
Lemak cenderung dihindari oleh sebagian orang dewasa karena ia meningkatkan berat badan.
Namun ternyata, lemak sangat dibutuhkan orang anak-anak lho, Ma. Hal ini bukan tanpa alasan. Ia sangat dibutuhkan karena menunjang perkembangan otak anak.
Faktanya, 60% otak terdiri dari lemak. Mama sudah bisa menebak dong apa yang akan terjadi jika anak kekurangan lemak?
Apalagi sejak lahir hingga berusia 10 tahun, otak anak masih berada dalam proses perkembangan.
Editors' Pick
3. Susu adalah alternatif jika anak tidak nafsu makan
Sebenarnya, semua nutrisi yang terdapat dalam susu bisa didapatkan dari makanan lain.
Namun pada umur balita, anak cenderung memilih-milih makanan. Jika belum familiar, mereka akan menolak menu tertentu dan hanya makan menu yang mereka suka. Akibatnya, anak mungkin tidak mendapatkan nutrisi tertentu.
Disinilah susu berperan. Kandungan di dalam susu akan melengkapi nutrisi-nutrisi yang tidak didapatkan tubuh.
Selain itu, susu adalah alternatif untuk mengisi perut kosong ketika anak tidak nafsu makan atau hanya makan dalam porsi kecil. Ia akan menghindarkan anak dari kelaparan.
4. Beberapa merek susu formula mengandung banyak gula
Namun, meskipun susu terbukti mempunyai banyak manfaat, Mama tetap harus menjaga porsi susu yang dikonsumsi anak. Pasalnya, susu mengandung banyak gula alami.
Konsumsi gula yang berlebihan akan berakibat buruk pada kesehatan anak.
Mereka bisa saja terkena diabetes, obesitas, kolesterol, atau gangguan pencernaan.
Pada beberapa kasus, konsumsi gula yang berlebihan juga bisa memicu alergi, eksim, dan jerawat.
5. Susu yang berlebihan mengganggu penyerapan zat besi
Selain menimbulkan beberapa penyakit. Konsumsi susu yang berlebihan juga bisa mengganggu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh anak lho, Ma.
Zat besi didapatkan dari makanan yang anak konsumsi. Susu membuat anak cepat kenyang sehingga mereka malas menghabiskan makanan mereka atau bahkan tidak ingin makan. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan zat besi.
Padahal zat ini sangat diperlukan untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi akan membuat anak merasa lelah hingga mengalami anemia.
6. Konsumsi susu membiasakan perilaku pilih-pilih makanan
Pada poin ketiga, telah disebutkan bahwa susu adalah alternatif untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak ketika mereka tidak suka makan makanan tertentu. Namun, lebih baik Mama tidak membiasakan hal ini.
Jika keinginan anak untuk tidak makan makanan tertentu terus dikabulkan, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang suka pilih-pilih makanan.
Ketika sudah dewasa dan mereka berhenti minum susu, tentunya masalah kekurangan nutrisi akan timbul kembali.
7. Kemampuan mengunyah anak tidak terlatih dengan baik
Dampak negatif lain yang bisa timbul jika anak terlalu bergantung pada susu adalah tidak berkembangnya kemampuan motorik anak dalam mengunyah makanan dan menelan. Hal ini karena jenis makanan padat yang masuk ke dalam mulut mereka lebih sedikit.
Anak akan kekurangan latihan untuk mengenal berbagai jenis bentuk dan tekstur. Dalam jangka panjang, kemampuan anak dalam mengolah makanan menjadi tidak sempurna. Akibatnya, penyerapan gizi terhambat dan anak mengalami kekurangan gizi.
Kesimpulannya, susu adalah pelengkap dan tidak boleh dijadikan sumber nutrisi utama. Kebutuhan susu masing-masing anak berbeda.
Jika anak sudah mendapatkan nutrisi dari makanan padat, mereka boleh lebih sedikit mengonsumsi susu.