Bisa Mematikan, ini Bahaya Asap Kebakaran Hutan bagi Anak 1 Tahun
Asap kebakaran hutan sangat berbahaya bagi anak
20 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kualitas udara di Kalimantan, Riau, dan Sumatera kini berada dalam kategori tidak sehat bahkan berbahaya. Kualitas udara ini menurun akibat kebakaran hutan berkepanjangan yang terjadi di wilayah tersebut.
Sampai hari Senin, 16 September 2019, kondisi ini bahkan belum membaik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 1.000 titik panas yang tersebar di Kalimantan, Riau, dan Sumatera.
Melihat kondisi tersebut, sebaiknya Mama yang tinggal di daerah terdampak membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker sebagai perlindungan. Asap kebakaran hutan lebih berbahaya dibandingkan asap biasa lho, Ma. Ia mengandung zat beracun yang berasal dari pohon, bangunan, kendaraan, dan benda-benda lainnya yang ikut terbakar.
Yang paling penting, berikan perlindungan tambahan bagi anak. Pasalnya, asap kebakaran hutan lebih berbahaya bagi mereka, bahkan bisa mematikan.
Berikut bahaya asap kebakaran hutan bagi anak 1 tahun:
1. Resiko gangguan pernapasan hingga ISPA
Sama seperti pada orang dewasa, anak beresiko mengalami gangguan pernapasan jika terlalu banyak menghirup asap kebakaran hutan.
Gangguan yang akan langsung terasa adalah sesak napas, batuk, gatal di tenggorokan dan bertambahnya cairan pada hidung.
Sedangkan pada jangka panjang, anak bisa mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Infeksi ini menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan. Anak akan merasa sesak, batuk, dan pilek yang disertai demam.
Umumnya, ISPA bisa sembuh dengan obat-obatan umum. Namun, jika anak mengalami bengek (napas berbunyi), kesulitan bernapas hingga muntah-muntah, segera bawa anak ke dokter. ISPA yang terlambat ditangani bisa menimbulkan gagal napas.
Editors' Pick
2. Resiko pneumonia atau paru-paru basah
Selain infeksi pada saluran pernapasan (ISPA), asap kebakaran hutan bisa menyebabkan pneumonia pada anak.
Pneumonia atau paru-paru basah adalah infeksi yang terjadi pada paru-paru. Infeksi ini membuat kantung udara di dalam paru-paru mengalami peradangan dan membengkak. Akibatnya, cairan akan berkumpul di dalam paru-paru.
Mama harus waspada jika anak menunjukan gejala pneumonia. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2015, penyakit ini membuat 16% balita di dunia mengalami kematian.