Bolehkah Memberikan Pasta sebagai MPASI Balita?
Sebelum menyajikan pasta, perhatikan ketentuannya yuk, Ma
17 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat, ada kalanya kita merasa bosan dengan sajian tersebut, tidak terkecuali anak-anak.
Jika anak Mama sudah memasuki masa MPASI, pasti ada saat dimana ia merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja. Alhasil, Mama dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan menu MPASI anak.
Nah, salah satu sumber karbohidrat yang dapat menggantikan nasi adalah pasta. Apalagi, sajian yang terbuat gandum ini juga mengandung nutrisi lain yang diperlukan tubuh, seperti lemak, protein, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Dari sisi kesehatan pun, tidak ada larangan untuk menggunakan pasta sebagai menu MPASI selama tidak berlebihan. Namun, Mama harus mengikuti ketentuan-ketentuan berikut:
1. Pasta hanya boleh disajikan apabila anak sudah cukup umur
Beberapa ahli berpendapat pasta boleh diberikan ketika anak sudah berusia enam bulan. Namun, sebagian besar lainnya berpendapat lebih baik memberikan pasta ketika anak sudah berusia 8-9 bulan.
Ketentuan ini dikeluarkan dengan mempertimbangkan kemampuan mengunyah dan kemampuan pencernaan anak untuk mencerna nutrisi yang ada di dalam pasta.
Sebagai gambaran, rata-rata 100 gram makaroni mengandung protein yang setara dengan 1 potong dada ayam.
Editors' Pick
2. Perhatikan riwayat alergi anak sebelum memberikan pasta
Pasta terbuat dari gandum dan memiliki kandungan gluten. Oleh karena itu, Mama harus memperhatikan terlebih dahulu apakah keluarga Mama memiliki riwata alergi terhadap kedua bahan tersebut.
Selain itu, perhatikan kondisi anak saat ia pertama kali makan pasta. Apabila muncul gejala alergi, seperti ruam, muntah, dan diare, segera hentikan konsumsi pasta dan ajak anak ke dokter.