Dampak Negatif Menonton Film Horor bagi Anak
Film horor mungkin menarik bagi Mama, tapi tidak bagi anak
30 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, dunia perfilman banyak memproduksi film horor. Sejalan dengan itu, film-film ini juga memiliki angka penonton yang tinggi. Beberapa bahkan berhasil menjadi box office lho, Ma!
Genre ini digandrungi masyarakat karena menimbulkan rasa penasaran dan memicu adrenalin. Bahkan, beberapa orang merasa stres mereka hilang setelah menonton film horor.
Namun, sebaiknya Mama tidak mengajak anak ketika ingin menonton film horor ya, Ma. Pasalnya, film horor bisa memberikan dampak negatif pada mental anak.
Yuk, simak dampak negatif menonton film horor bagi anak berikut:
1. Menjadi pengalaman tidak menyenangkan yang terus diingat
Meskipun Mama menikmati film horor yang ditayangkan, belom tentu anak menikmatinya lho, Ma. Bahkan, bisa saja pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya.
Suara-suara kencang yang mengagetkan atau sosok seram yang ditampilkan sangat mungkin membuat anak takut. Mereka pun akan menangis, bahkan merasa mual.
Apalagi secara psikologis, manusia lebih sulit melupakan pengalaman tidak menyenangkan yang mereka alami. Alhasil, pengalaman ini akan terus diingat oleh anak dalam jangka panjang.
Editors' Pick
2. Membuat anak takut karena menganggap film tersebut nyata
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak belum bisa membedakan realita dan fiksi dari adegan-adegan yang ditampilkan pada film horor. Mereka akan menganggap semua hal pada film tersebut sebagai realita.
Akibatnya, anak akan membayangkan adegan-adegan pada film terjadi pada mereka. Mereka pun akan merasa takut dan waswas.
Jika dibiarkan, rasa takut ini bisa bertahan untuk waktu yang lama lho, Ma. Bahkan, sampai mereka dewasa.
3. Menimbulkan fobia pada anak
Pada tingkat yang paling buruk, menonton film horor bisa menjadi pengalaman traumatis bagi anak. Akibatnya, muncul fobia terhadap hal-hal tertentu yang ditampilkan pada film tersebut, seperti kegelapan, malam hari, ruang tertutup, atau sosok menyeramkan yang ditampilkan.
Mama tidak bisa memprediksi apa yang akan memicu fobia pada anak. Oleh karena itu, lebih baik Mama tidak mengajak anak menonton film horor meskipun Mama merasa film tersebut tidak terlalu seram. Hal yang biasa saja bagi Mama, mungkin saja terlihat sangat menakutkan bagi anak.
4. Menimbulkan gangguan tidur
Sebenarnya, dampak negatif yang satu ini tidak hanya terjadi pada anak-anak lho, Ma. Tapi juga pada orang dewasa.
Buktinya, Mama pasti pernah merasa sulit tidur sesaat setelah menonton film horor karena masih terbayang sosok menakutkan, suara, ataupun adegan di dalam film.
Pada anak, gangguan tidur yang terjadi bisa lebih parah. Pasalnya, imajinasi mereka masih sangat tinggi.
Gangguan tidur mungkin bisa bertahan selama beberapa minggu. Bahkan, bisa saja bertahan sampai mereka dewasa.
5. Memberikan contoh buruk pada anak
Tidak hanya belum bisa membedakan realita dan fiksi, anak mungkin belum bisa membedakan hal yang baik dan buruk dalam film horor. Mereka akan merekam setiap adegan yang mereka tonton dan mempraktekannya di kehidupan nyata.
Apalagi, sebagian besar film horor yang beredar saat ini mengandung adegan kekerasan. Kemungkinan anak berperilaku agresif pun anak meningkat karena menirunya. Bagaimanapun, anak adalah peniru ulung.
Itulah dampak negatif yang akan muncul ketika anak menonton film horor. Ternyata lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya ya, Ma. Oleh karena itu, sebaiknya Mama mengajak orang lain untuk menemani Mama jika Mama ingin menonton film horor ya!