Jangan Sembarangan, Ini Syarat Memberikan Es Krim pada Anak
Selama tidak melewati batas wajar, konsumsi es krim tidak akan memberikan dampak negatif
10 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya orang dewasa, es krim adalah camilan yang juga digemari anak-anak.
Apalagi, kondisi iklim Indonesia didominasi cuaca panas. Mengonsumsi es krim pun tidak hanya dilakukan untuk memenuhi keinginan makanan manis semata, tapi juga untuk menyegarkan dan memberi sensasi dingin pada tubuh.
Namun, banyak orangtua yang melarang anaknya mengonsumsi es krim dengan berbagai alasan. Misalnya untuk menghindarkan anak dari batuk ataupun gigi berlubang.
Padahal, es krim bukanlah makanan yang tabu bagi anak-anak lho, Ma. Bahkan, es krim dapat digunakan sebagai pengganti susu untuk membantu meningkatkan berat badan anak. Ia juga mengandung kalsium yang baik untuk tulang dan gigi anak.
Meski demikian, tetap ada syarat tertentu yang harus Mama patuhi saat memberikan es krim pada anak. Berikut syaratnya:
1. Es krim boleh diberikan jika anak sudah berusia lebih dari satu tahun
Bahan dasar untuk membuat es krim terdiri dari susu sapi, lemak, dan gula. Bagi anak yang belum berumur satu tahun, bahan-bahan ini tidak sepenuhnya aman bagi tubuh.
Oleh karena itu, tunggu sampai anak berusia lebih dari satu tahun sebelum memberikan es krim pertamanya ya, Ma.
Pada umur tersebut, sistem pencernaan anak sudah lebih sempurna sehingga ia dapat mencerna es krim dengan lebih baik.
Editors' Pick
2. Batasi konsumsi es krim agar anak tidak obesitas
Es krim mengandung gula dan kalori yang cukup tinggi. Oleh karena itu, batasi konsumsi es krim agar anak tidak mengalami obesitas. Umumnya, batas konsumsi es krim yang wajar bagi anak adalah 1 sampai 2 porsi dalam seminggu.
Meski demikian, Mama boleh memberikan porsi lebih jika anak memiliki berat badan yang kurang dari batas wajar. Kalori yang ada di dalam es krim akan membantu meningkatkan berat badannya.