Pada hari Senin, 2 Desember 2019 lalu, Putri Mahkota Denmark, Her Royal Highness, Crown Princess Mary of Denmark mengunjungi Indonesia dalam rangka merayakan persahabatan antara Denmark dan Indonesia ke 70 tahun yang akan jatuh tahun depan.
Pada kunjungan tersebut, Putri Mahkota Denmark berkesempatan membuka diskusi tentang Health and Organic Parenting yang diadakan oleh Arla Foods. Bersama komunitas orangtua muda dan media, diskusi ini membahas kebaikan gaya hidup sehat dan organik serta pola asuh organik atau organic parenting.
Istilah organic parenting sendiri mungkin masih asing di telinga Mama. Pola asuh ini memang baru dikenal beberapa waktu belakangan ini, saat orangtua mulai mengkritisi pola asuh anak modern yang jauh dari alam.
Nah, bagi Mama yang tertarik dengan pola asuh ini, yuk berkenalan lebih jauh!
1. Fakta pola asuh modern
Freepik
Seiring dengan kemajuan teknologi, pola asuh anak pun ikut berubah. Jika Mama sedang berjalan-jalan dan melihat sekeliling, mungkin Mama akan melihat pemandangan yang sama; anak-anak hampir tidak bisa lepas dari gadget-nya. Bahkan mungkin, anak Mama pun termasuk ‘pecandu gadget’.
Nah, keberadaan gadget ini mengubah banyak hal. Secara tidak langsung, ia membatasi waktu anak untuk bermain di luar ruangan serta waktu bonding antara orangtua dan anak. Kehidupan anak pun menjadi lebih pasif dan individualis.
Momen bonding antara orangtua dan anak pun demikian. Kedekatan antara orangtua dan anak berperan penting dalam perkembangan karakter anak.
2. Organic parenting sebagai solusi
Dok. Arla Foods
Melihat fakta-fakta tersebut, perkembangan pola asuh anak modern tentu semakin mengkhawatirkan. Beberapa orangtua mulai mengkritisi praktek yang ada. Nah, untuk menjawab keresahan orangtua modern, organic parenting muncul sebagai solusi.
Secara sedernaha, organic parenting adalah pola asuh yang mengutamakan cara-cara alami untuk semua aspek kehidupan anak, mulai dari aspek konsumsi, aktivitas, hingga interaksi dengan orangtua.
Editors' Pick
3. Memberikan makanan organik untuk anak
cheatsheet.com
Organik didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup. Dalam konteks makanan, organik berarti segala sesuatu yang dihasilkan melalui proses alami, tidak sintesis ataupun menggunakan bahan kimia.
Nah, pola asuh organic parenting mengedepankan hal ini. Ia mengharapkan orangtua untuk selalu memberikan dukungan nutrisi terbaik dari makanan-makanan organik, terutama di seribu hari pertama tumbuh kembang anak yang merupakan masa-masa penting.
4. Mengajak anak lebih dekat dengan alam
Freepik/prostooleh
Seperti yang telah disebutkan, anak zaman sekarang cenderung menghabiskan waktunya di dalam ruangan bersama dengan gadget. Nah, pola asuh organic parenting menganjurkan sebaliknya.
Orangtua dituntut lebih sering mengajak anak keluar ruangan dan mengenal alam. Dengan cara ini, anak akan lebih banyak bergerak dan juga memiliki kepedulian terhadap alam.
Tidak hanya itu, organic parenting juga mengedepankan gaya hidup ramah lingkungan, seperti menghindari plastik, menghemat air, mengurangi pemakaian air conditioner, dan lain-lain.
5. Memaksimalkan interaksi anak dengan orangtua
Freepik/Jcomp
Di zaman serba sibuk sekarang ini, hampir semua waktu orangtua telah habis untuk bekerja. Saat pulang ke rumah pun, kondisi fisik yang sudah lelah membuat interaksi dengan anak tidak maksimal.
Akibatnya, anak-anak kekurangan waktu untuk berinteraksi dengan orangtua dan tidak memiliki ikatan batin yang kuat. Apalagi bagi anak yang kedua orangtuanya bekerja.
Nah, pola asuh organic parenting mengedepankan hubungan yang sehat antara orangtua dan anak. Ia menuntut orangtua untuk menyediakan waktu untuk menjadi orangtua ‘sesungguhnya’ dan hadir untuk anak sebagai seorang sahabat.
6. Manfaat organic parenting
Dok. Arla Foods
Menurut psikiater Prof. DR. dr. Tjhin Wiguna Sp.KJ (K), organic parenting dapat menjadi fondasi untuk mendukung tumbuh kembang anak sejak dini.
Pasalnya, dengan hubungan yang lebih erat dengan orangtua, anak-anak akan memiliki rasa aman, kemandirian, dan empati yang lebih tinggi.
Selain itu, kegiatan fisik di luar ruangan yang lebih banyak akan merangsang dan mengembangkan sistem sensori anak.
Perkembangan sistem sensori sendiri merupakan hal yang fundamental bagi perkembangan fisik-motorik, kecerdasan berpikir, dan sosial-emosional anak.
7. Organic parenting terinspirasi dari nilai hidup Skandinavia
Dok. Arla Foods
Organic parenting terinpirasi dari nilai hidup yang dianut oleh masyarakat Skandinavia lho, Ma.
Dalam diskusi yang diadakan oleh Arla Food, Tim Orting Jorgensen selaku Executive Vice President Arla Foods amba mengenalkan nilai yang dimaksud tersebut, yaitu menekankan aktivitas diluar ruangan dan eksplorasi alam untuk menanamkan sikap bertanggung jawab, termasuk pada lingkungan.
Pendapat ini pun dibenarkan oleh Her Royal Highness, Crown Princess Mary of Denmark. Ia menyatakan, “Masyarakat Denmark adalah orang yang aktif. Kamu suka berjalan kaki untuk jarak yang jauh, bahkan saat cuaca dingin.”
Itulah beberapa informasi tentang organic parenting. Apakah Mama tertarik untuk menjalankannya? Meskipun sedikit berbeda dari pola asuh yang Mama terapkan selama ini, tidak ada salahnya mencoba untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih baik lho, Ma!