Tanda Anak Mama akan Tumbuh Menjadi Anak yang Pemalu
Sifat pemalu bisa melekat hingga anak dewasa dan menghambat kehidupannya
4 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat anak semakin bertambah usia dan mulai bersosialisasi, adalah hal yang wajar jika ia merasa cemas ataupun takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Bisa saja ia merasa tidak nyaman karena baru mengenal orang tersebut.
Namun, jika rasa cemas dan takut tersebut tidak kunjung hilang, Mama patut sedikit waspada. Bisa jadi hal tersebut adalah tanda bahwa anak Mama akan tumbuh menjadi anak yang pemalu.
Jika benar demikian, sebaiknya Mama mengambil langkah untuk menghilangkan sifat pemalu tersebut. Pasalnya, sifat pemalu bisa terbawa sampai dewasa dan menghambat kehidupan anak nantinya.
Nah, tidak hanya memiliki rasa cemas dan takut yang berlebihan, sifat pemalu juga bisa diprediksi jika anak memiliki tanda-tanda berikut:
1. Menghindari kontak mata ketika berbicara
Sifat pemalu dapat dilihat dari keberanian anak untuk melakukan kontak mata. Coba perhatikan anak saat ia berbicara dengan Mama ataupun dengan orang lain. Apakah ia melakukan kontak mata atau cenderung menghindarinya?
Jika ia lebih banyak menunduk atau melihat arah lain, maka besar kemungkinan anak Mama adalah anak yang pemalu.
2. Menolak bicara dengan orang lain
Tanda berikutnya yang bisa Mama amati adalah keberanian anak untuk berbicara dengan orang lain. Sesekali, ajak anak untuk berkenalan dengan anak lainnya.
Apakah ia menolak atau menjalankannya dengan rasa cemas? Pasalnya, anak yang pemalu cenderung merasa gugup ketika harus berbicara dengan orang lain, meskipun untuk hal yang sepele.
Editors' Pick
3. Cenderung tertutup
Tidak hanya dengan orang lain, anak pemalu juga cenderung lebih sedikit bicara dengan orang-orang yang sudah ia kenal. Ini menjadikannya anak yang tertutup.
Perhatikan apakah anak Mama sering berbicara atau cenderung diam saat di rumah. Mama juga bisa mengetesnya dengan mengajak anak bercerita. Coba tanyakan permainan apa yang sedang ia mainkan. Jika ia menjawab seadanya, besar kemungkinan ia akan tumbuh menjadi anak yang pemalu.
4. Lebih memilih untuk melakukan aktivitas sendirian
Anak yang pemalu cenderung menghindari interaksi dengan orang lain. Ia lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Nah, Mama bisa memerhatikan pola interaksi anak untuk melihat kecenderungannya untuk tumbuh menjadi anak yang pemalu.
Saat keluarga besar berkumpul, apakah ia langsung menghampiri ruangan yang ramai dan berinteraksi dengan saudara yang lain? Atau ia cenderung mengambil sudut ruangan yang sepi dan duduk sendiri?
5. Membatasi pergaulan
Jika anak Mama sudah masuk kelompok bermain, perhatikan ia saat sedang bermain. Apakah ia cukup mudah berinteraksi dengan anak lainnya? Atau justru ia membatasi pergaulan dan malu untuk berkenalan?
Biasanya, anak yang pemalu akan membatasi dirinya. Pasalnya, ia merasa tidak nyaman dan takut untuk membuka obrolan ataupun untuk berinteraksi dengan anak-anak lain.
6. Menolak tampil di muka umum
Menjadi pusat perhatian adalah hal yang paling menakutkan bagi anak pemalu. Pandangan orang-orang terhadap dirinya membuat ia gugup dan cemas berlebihan. Dengan kata lain, ia memiliki demam panggung.
Nah, cobalah mengajak anak untuk tampil di tempat umum. Saat ada kesempatan tampil, misalnya ketika ada lomba dari sekolah, ajak anak untuk berpartisipasi. Jika ia menolak tanpa alasan yang jelas, itu adalah salah satu tanda bahwa anak Mama akan tumbuh menjadi anak yang pemalu.
7. Lama beradaptasi dengan lingkungan baru
Anak yang pemalu cenderung pasif dalam menerima hal baru, apalagi saat harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bahkan tidak jarang mereka melakukan penolakan.
Oleh karena itu, perhatikan perkembangan anak saat ia pertama kali masuk sekolah atau daycare. Menangis adalah hal yang wajar saat anak baru pertama kali masuk kelas. Tapi, Mama patut waspada jika anak tetap menangis atau merasa tidak nyaman meskipun beberapa waktu telah berlalu.
Itulah tujuh tanda yang menunjukan anak Mama akan tumbuh menjadi anak yang pemalu.
Sebenarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan sifat tersebut. Bisa jadi karena faktor keturunan, perasaan rendah diri, tidak terbiasa bergaul, ataupun pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan.
Oleh karena itu, adalah tugas Mama untuk mencari tahu penyebabnya agar sifat pemalu anak bisa dihilangkan.