Tips Membeli Pakaian Dalam untuk Anak 1 Tahun
Beberapa bahan pakaian dalam bisa memicu reaksi alergi pada anak
12 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ternyata, memilih pakaian dalam untuk anak tidak boleh dilakukan dengan sembarangan lho, Ma.
Pasalnya, beberapa jenis kain bisa menimbulkan alergi kulit pada anak. Umumnya, alergi tersebut diakibatkan oleh material kain, karet atau bahan kimia tertentu yang ada pada kain.
Secara medis, alergi pakaian disebut juga dermatitis kontak tekstil. Alergi ini menimbulkan gatal-gatal dan ruam kemerahan yang membuat anak tidak nyaman.
Ia juga membuat kulit kering, bersisik, bengkak, ataupun terlihat terbakar. Bahkan pada kasus yang parah, anak bisa mengalami hidung tersumbat hingga asma.
Sebagian besar reaksi alergi pakaian muncul beberapa jam setelah kontak terjadi. Tapi, ada juga reaksi yang baru muncul setelah beberapa hari.
Mama tentunya tidak ingin hal ini terjadi pada anak Mama bukan?
Untuk itu, lebih teliti dalam memilih pakaian dalam untuk anak yuk!
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tips yang bisa Mama terapkan ketika membeli pakaian dalam anak:
1. Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan tertentu
Ada banyak jenis kain yang digunakan sebagai bahan pakaian dalam, seperti katun, nilon, dan lateks. Bahan-bahan ini menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada masing-masing anak.
Oleh karena itu, Mama harus memerhatikan kondisi anak setiap kali menggunakan bahan baru. Apakah muncul reaksi alergi?
Jika Mama menemukan bahwa anak alergi pada bahan tertentu, hindari bahan tersebut agar reaksi alergi tidak muncul lagi.
Selain bahan, perhatikan juga bahan karet pada pakaian dalam tersebut. Pasalnya, beberapa jenis karet juga bisa memicu alergi. Seperti karet yang terbuat dari karet hitam, senyawa merkaptop, karet thiuram, atau mercaptobenzothiazole.
Editors' Pick
2. Pilih bahan yang mudah menyerap keringat
Setelah mendapatkan bahan yang tepat, perhatikan apakah bahan tersebut mudah menyerap keringat.
Hal ini penting untuk menjaga area intim anak tetap kering. Pasalnya, area intim yang basah dan lembab akan memicu tumbuhnya jamur.
Selain mencegah tumbuhnya jamur, bahan pakaian yang mudah menyerap keringat akan membuat anak lebih nyaman dan tidak gerah. Anak pun bisa beraktivitas dengan bebas.
3. Pilih pakaian dalam dengan warna yang tidak mencolok
Alergi pakaian juga bisa dipicu oleh bahan kimia yang terdapat di dalam pakaian, salah satunya zat pewarna pakaian.
Untuk itu, menghindari pakaian dalam dengan warna yang mencolok adalah salah satu langkah untuk mencegah reaksi alergi muncul.
Warna-warna yang sebaiknya dihindari adalah warna biru tua, cokelat, hitam, ungu, dan hijau.
Pasalnya, warna-warna tersebut dihasilkan dari zat pewarna Disperse Blue 106 yang mengandung phenylenediamine. Sebagai informasi, phenylenediamine adalah bahan yang juga digunakan dalam cat rambut.
4. Pilih pakaian dalam yang tidak terlalu ketat
Hal berikutnya yang harus dicermati adalah model pakaian dalam.
Jika Mama memiliki anak perempuan, mungkin Mama tidak akan terlalu pusing.
Pasalnya, sebagian besar pakaian dalam anak perempuan hanya terdiri dari satu model. Sedangkan untuk anak laki-laki, ada model biasa dan boxer.
Pilih model pakaian dalam yang tidak terlalu ketat ya, Ma. Pasalnya, pakaian dalam yang terlalu ketat akan membatasi gerak anak.
Ia juga menghambat sirkulasi udara di sekitar area intim sehingga mejadikannya lembab dan basah.
5. Pilih yang berkualitas
Saat ini, ada banyak brand pakaian dalam anak dengan harga yang bervariasi.
Tapi, sebaiknya bukan harga yang dijadikan patokan ketika Mama memilih pakaian dalam, melainkan kualitas. Pasalnya, kualitaslah yang akan menentukan apakah pakaian dalam tersebut nyaman dan aman digunakan.
Untuk menentukan kualitas pakaian dalam, Mama bisa melihat kain dan karet yang digunakan. Apakah kainnya cukup tebal? Apakah kainnya halus? Apakah karet yang digunakan cukup elastis? Selain itu, perhatikan juga jahitannya.
Pakaian dalam yang bagus pasti memiliki jahitan yang rapi dan tidak mudah lepas.
Selain untuk kenyamanan, kualitas pakaian dalam juga menentukan daya tahan pakaian tersebut lho, Ma.
Pakaian dalam dengan kualitas rendah umumnya lebih mudah sobek atau rusak. Apalagi dengan tingginya aktivitas anak.
Itulah beberapa tips membeli pakaian dalam untuk anak. Pakaian dalam yang tepat akan membebaskan anak untuk beraktivitas dan menghindarkannya dari penyakit. Jadi, mulai teliti dari sekarang yuk!