Bagaimana agar Anak Mau Makan Tanpa Gadget? Ini Tips Dokter

1. Bangun rutinitas makan yang konsisten

Freepik

Membangun rutinitas makan yang konsisten sangat penting bagi perkembangan anak usia 0-2 tahun. Konsistensi dalam waktu dan tempat makan membantu anak memahami pola dan harapan seputar makanan.

Meletakkan kebiasaan makan di kursi dan meja adalah langkah penting karena menciptakan lingkungan yang sesuai untuk anak belajar tentang kebiasaan makan yang sehat dan teratur. Saat anak duduk di meja makan, mereka lebih cenderung fokus pada makanannya dan belajar untuk menghargai proses makan.

Menerapkan "feeding rules" secara konsisten, seperti memberikan makanan dalam porsi yang tepat, tidak memberi makanan sebagai hukuman atau hadiah, serta memberikan contoh dengan makan bersama anak tanpa gangguan gadget, membantu menciptakan lingkungan makan yang nyaman dan terfokus bagi anak.

Editors' Pick

2. Hindari distraksi gadget saat makan

Freepik

Pentingnya menghindari distraksi gadget selama waktu makan terletak pada fokus anak pada makanan dan pengalaman makan yang lebih baik. Saat anak teralihkan oleh gadget, mereka cenderung tidak memperhatikan makanan yang mereka konsumsi secara menyeluruh, yang dapat mengarah pada pola makan yang buruk atau tidak teratur.

Untuk memastikan fokus anak pada makanannya, penting untuk mematikan TV dan HP selama waktu makan. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan aturan jelas di rumah bahwa gadget dimatikan selama makan.

Selain itu, memberikan contoh dengan makan bersama keluarga tanpa gadget sangat penting. Saat anak melihat orang dewasa di sekitarnya mematuhi aturan ini, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mengikuti dan memahami pentingnya fokus pada makanan.

3. Dorong anak untuk makan sendiri

Freepik

Mendorong anak untuk makan sendiri memiliki manfaat besar dalam mengurangi ketergantungan mereka pada gadget selama waktu makan. Saat anak terlibat secara aktif dalam proses makan, mereka lebih fokus pada makanannya daripada mencari hiburan dari gadget.

Selain itu, kegiatan makan sendiri dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Dengan memberikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi makanan dengan tangan mereka sendiri, mereka dapat merasakan tekstur, aroma, dan rasa makanan dengan lebih intens, yang dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat.

Untuk membantu anak mengembangkan keterampilan makan sendiri secara bertahap, ada beberapa tips yang dapat diterapkan. Misalnya, mulailah dengan memberikan makanan yang mudah dipegang dan dimakan dengan tangan, seperti potongan buah atau sayuran.

Kemudian, secara bertahap, perkenalkan peralatan makan seperti sendok atau garpu, dan berikan pujian saat mereka berhasil menggunakan alat tersebut.

4. Lihat respon lapar dan kenyang anak

Freepik

Pentingnya memahami respon lapar dan kenyang anak tidak hanya membantu dalam menyediakan makanan yang tepat pada waktu yang tepat, tetapi juga memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak terlalu banyak.

Dengan memahami tanda-tanda lapar dan kenyang pada anak, orangtua dapat menyesuaikan porsi makan dan jadwal makan dengan lebih baik. Selain itu, mengakomodasi keinginan anak untuk bermain sebelum makan juga penting.

Anak-anak seringkali memiliki energi yang tinggi dan ingin bermain sebelum duduk untuk makan. Mengizinkan mereka bermain sejenak sebelum makan dapat membantu mereka melepaskan energi mereka, sehingga mereka lebih tenang dan fokus saat waktu makan tiba.

Terakhir, menawarkan makanan pada saat yang tepat sesuai dengan jadwal dan kebutuhan anak adalah kunci. Ini berarti tidak hanya memperhatikan jam makan yang tetap, tetapi juga memperhatikan sinyal lapar dan kenyang yang diberikan anak. Dengan begitu, makanan dapat disajikan ketika anak benar-benar lapar dan siap untuk makan dengan lahap.

Demikian beberapa tips agar anak mau makan tanpa gadget. Dengan menjaga konsistensi dalam rutinitas makan, menghindari distraksi gadget, mendorong anak untuk makan sendiri, dan mengakomodasi kebutuhan mereka, orangtua dapat memastikan bahwa waktu makan bukan hanya menjadi saat untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai momen penting untuk bersosialisasi, belajar, dan tumbuh bersama.

Baca juga: