Makanan seringkali menjadi pusat perhatian bagi para orangtua, terutama ketika anak-anak menunjukkan sikap pilih-pilih atau menolak makanan yang disajikan. Dari sikap anak yang enggan makan hingga preferensi makanan yang berubah-ubah, banyak hal yang dapat mempengaruhi pola makan anak.
Dalam hal ini, mengatasi masalah makan anak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, ada beberapa cara sederhana yang dapat diterapkan untuk membantu mencegah anak-anak dari mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM), atau menolak makanan
Berikut ini Popmama.com telah merangkum cara simpel agar anak nggak GTM berdasarkan saran dari Nikita Willy dan Dokter Shinta Aprilia.
1. Hormati keputusan anak
Freepik
Menurut Nikita Willy, ketika anak menolak untuk makan, menunjukkan bahwa mereka telah membuat keputusan yang perlu dihormati. Memaksa mereka untuk makan, selain tidak efektif, juga dapat menciptakan ketegangan yang tidak perlu dalam hubungan orangtua dan anak.
Dengan memberikan anak kesempatan untuk merasa dihargai dan diperhatikan, mereka akan merasa lebih aman dan terbuka dalam mengekspresikan kebutuhan dan preferensi mereka. Ini tidak hanya menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orangtua dan anak, tetapi juga membantu anak dalam mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang penting dalam perkembangan mereka.
Pendekatan yang penuh pengertian dan sabar terhadap keputusan anak dalam hal makanan akan membawa dampak positif dalam pembentukan pola makan yang sehat dan hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak.
Editors' Pick
2. Tetap konsisten dengan jadwal makan
Freepik
Menjaga konsistensi dalam jadwal makan anak adalah suatu hal yang penting, bahkan ketika mereka menunjukkan ketidakminatan dalam makan. Nikita Willy memberikan contoh konkret tentang bagaimana dia tetap mempertahankan jadwal makan putranya, Issa, bahkan ketika Issa menolak untuk makan pada waktu yang ditentukan.
Misalnya, jika Issa tidak mau makan siang pada jam 1, Nikita tidak memaksa atau mengubah jadwal makan Issa menjadi jam 2. Sebaliknya, Nikita tetap mempertahankan jadwal yang telah ditetapkan, tanpa menunda atau memindahkannya.
Hal ini memungkinkan Issa untuk terbiasa dengan pola makan yang teratur, sehingga dia dapat mengembangkan persepsi yang jelas tentang waktu makan. Bahkan ketika Issa memilih untuk tidak makan, Nikita tidak memberinya camilan sebagai gantinya, namun menunggu hingga waktu snack yang telah ditentukan pada jam 3.
Dengan pendekatan ini, Issa dapat merasakan efek dari tidak adanya asupan kalori antara waktu makan yang terjadwal, sehingga dia juga dapat lebih memahami sensasi lapar dan pentingnya makanan dalam menjaga energi dan kesehatan.
Dengan demikian, menjaga konsistensi dalam jadwal makan anak tidak hanya membantu mereka memahami pola makan yang teratur, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar tentang rasa lapar dan kebutuhan nutrisi tubuh secara alami.
3. Tawarkan pilihan makanan yang menarik
Freepik
Dokter Shinta Aprilia memberikan pandangan yang bernilai tentang pentingnya variasi dalam pilihan makanan anak. Dia menyarankan untuk tidak hanya memperhatikan nutrisi, tetapi juga memperhatikan aspek kesenangan dan keberagaman dalam hidangan yang disajikan.
Contohnya, dia merekomendasikan untuk membuat nugget mie yang gurih dan enak sebagai salah satu opsi yang menarik bagi anak. Nugget mie ini tidak hanya memberikan variasi dalam tekstur dan rasa, tetapi juga menyediakan kombinasi karbohidrat dari mie, protein dari telur, tahu, dan udang, serta tambahan lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dengan menyajikan makanan yang menarik dan bervariasi, anak lebih mungkin untuk merasa tertarik dan bersemangat untuk mencoba makanan tersebut. Selain itu, variasi dalam pilihan makanan juga dapat membantu mencegah kebosanan dan kejenuhan pada anak terhadap makanan yang sama setiap hari.
Dengan demikian, memberikan pilihan makanan yang menarik tidak hanya meningkatkan kemungkinan anak untuk makan dengan lahap, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperluas selera makan mereka dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan beragam sejak usia dini.
4. Perhatikan keseimbangan nutrisi
Freepik
Perhatian terhadap keseimbangan nutrisi merupakan prinsip fundamental dalam menyusun pola makan anak yang sehat dan seimbang. Saat mengatur hidangan untuk anak, penting untuk mempertimbangkan kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak agar kebutuhan gizi mereka terpenuhi dengan baik.
Karbohidrat, sebagai sumber energi utama, dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti nasi, roti, atau pasta. Protein, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, bisa didapat dari sumber-sumber seperti daging, ikan, telur, tahu, atau kacang-kacangan.
Sementara itu, lemak, meskipun sering dianggap negatif, sebenarnya sangat penting untuk perkembangan otak dan penyerapan vitamin. Lemak sehat dapat ditemukan dalam makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Dengan memastikan bahwa hidangan anak mencakup ketiga komponen ini, orangtua dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain itu, keseimbangan nutrisi ini juga membantu mencegah anak dari mengalami GTM karena mereka merasa kenyang dan puas dengan asupan gizi yang tepat. Dengan menyajikan hidangan yang kaya nutrisi dan seimbang, orangtua memberikan kontribusi dalam memastikan anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat.
5. Berikan pilihan camilan yang sehat
Freepik
Memberikan pilihan camilan yang sehat bagi anak merupakan langkah penting dalam mendukung pola makan yang seimbang dan bergizi. Selain hidangan utama, camilan juga memainkan peran yang signifikan dalam asupan nutrisi harian anak-anak.
Misalnya, buah potong dan sayuran segar merupakan pilihan camilan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, yang sangat penting untuk kesehatan tubuh dan pencernaan anak-anak.
Dengan memasukkan camilan yang sehat dalam menu harian anak, orangtua membantu mengajarkan mereka untuk memilih makanan yang baik untuk kesehatan mereka. Selain itu, dengan memberikan pilihan camilan yang sehat, anak-anak akan lebih cenderung untuk mengonsumsi makanan yang bergizi tanpa merasa terpaksa atau dibatasi.
Hal ini dapat membantu mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sejak usia dini dan membantu mereka membentuk preferensi makanan yang baik untuk masa depan. Dengan demikian, memperhatikan pilihan camilan yang sehat adalah salah satu cara praktis dan efektif dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
Itulah cara simpel agar anak nggak GTM berdasarkan saran dari Nikita Willy dan Dokter Shinta Aprilia. Dengan memberikan dukungan, pengertian, dan panduan yang tepat, orangtua dapat membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang positif dengan makanan serta membangun fondasi yang kokoh bagi kebiasaan makan yang sehat.