Ini yang Terjadi ketika Anak Kekurangan Zat Besi dan Vitamin!
Kekurangan zat besi dan vitamin pada anak dapat memiliki dampak serius pada kesehatan
27 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan anak adalah fondasi penting dalam pembentukan masa depan yang cerah. Bagi setiap orangtua, tidak ada yang lebih berharga daripada melihat anak-anak mereka tumbuh dengan baik dan bahagia.
Namun, dalam perjalanan pertumbuhan mereka, anak-anak sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan kesehatan, dan kekurangan zat besi serta vitamin merupakan masalah yang sering terjadi. Meskipun sering diabaikan, kekurangan nutrisi ini dapat memiliki dampak yang serius pada kesejahteraan anak, baik secara fisik maupun mental.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa hal yang terjadi ketika anak kekurangan zat besi dan vitamin. Yuk, simak sampai habis, Ma!
1. Kekurangan zat besi bisa membuat tubuh anak lemas hingga rambut rontok
Kekurangan zat besi pada anak bisa menjadi permasalahan serius yang tidak boleh diabaikan. Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah terjadinya kelelahan yang berlebihan. Anak-anak yang kekurangan zat besi seringkali terlihat lemas dan kurang bersemangat untuk beraktivitas sehari-hari.
Selain itu, masalah lain yang dapat muncul adalah rambut rontok. Rambut yang rontok bisa menjadi tanda bahwa tubuh anak kekurangan zat besi yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan rambut.
Gejala lain yang mungkin timbul adalah sesak napas, terutama saat anak sedang beraktivitas. Kekurangan zat besi dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup, sehingga menyebabkan pernapasan menjadi lebih sulit. Hal ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup anak dan dapat membatasi aktivitas fisiknya.
Selain itu, anak yang kekurangan zat besi juga cenderung mudah lelah dan kurang bertenaga. Mereka mungkin tidak memiliki energi yang cukup untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari, seperti bermain atau belajar di sekolah.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui pola makan sehari-hari atau suplemen yang direkomendasikan oleh dokter.
2. Kekurangan vitamin B12 bisa berdampak pada gangguan memori anak hingga halusinasi
Salah satu gejala yang mungkin muncul jika anak kekurangan vitamin B12 adalah rasa kesemutan di kaki dan tangan. Sensasi ini bisa terasa seperti mati rasa atau kesemutan, yang merupakan tanda bahwa tubuh anak tidak mendapatkan cukup vitamin B12 yang dibutuhkan untuk menjaga sistem sarafnya.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan kondisi anemia pada anak, yang ditandai dengan rasa lelah yang berlebihan, kekurangan energi, dan pembengkakan pada tubuh. Anemia dapat memengaruhi kemampuan tubuh anak untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup, yang sangat penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga dapat berdampak pada fungsi kognitif anak, termasuk kemampuan memori dan konsentrasi mereka. Anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengingat informasi atau menjaga fokus pada tugas-tugas sehari-hari.
Dalam kasus yang parah, kekurangan vitamin B12 bahkan dapat menyebabkan halusinasi, yang merupakan pengalaman sensorik yang tidak nyata dan dapat memengaruhi persepsi anak terhadap dunia di sekitarnya.
Editors' Pick
3. Lemahnya tulang dan otot pada anak bisa terjadi karena kurangnya vitamin D
Anak yang kekurangan vitamin D kemungkinan akan merasakan nyeri pada otot-ototnya. Mereka sering kali mengalami ketidaknyamanan dan nyeri pada otot mereka, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup mereka.
Selain itu, kelemahan otot juga bisa menjadi dampak serius dari kekurangan vitamin D. Kondisi ini dapat membuat anak merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas fisik dan bisa menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan.
Selanjutnya, kekurangan vitamin D juga dapat berdampak pada kekuatan tulang anak. Tulang mereka mungkin menjadi lemah dan rentan terhadap patah tulang, yang dapat mengganggu mobilitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan pendarahan gusi hingga perubahan suasana hati anak
Kekurangan vitamin C pada anak dapat memiliki dampak yang cukup signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan mereka. Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah perubahan suasana hati yang bisa berujung pada gejala depresi. Anak-anak yang kekurangan vitamin C sering kali mengalami fluktuasi emosional yang tidak stabil, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan.
Selain itu, pendarahan pada gusi juga merupakan gejala umum dari kekurangan vitamin C. Gusi anak mungkin menjadi lebih rentan terhadap peradangan dan pendarahan, yang dapat mengganggu kesehatan mulut dan gigi mereka.
Perubahan nuansa hati juga seringkali terjadi pada anak-anak yang kekurangan vitamin C. Mereka mungkin menjadi mudah marah atau mudah tersinggung tanpa alasan yang jelas, yang bisa memengaruhi interaksi sosial dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Selanjutnya, kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan kulit anak menjadi lebih mudah memar dan rentan terhadap perdarahan di bawah permukaan kulit. Hal ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tetapi juga dapat mengarah pada anemia jika tidak ditangani dengan baik.
5. Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan gangguan pada mata hingga daya tahan tubuh yang menurun
Kekurangan vitamin A pada anak merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan mereka. Salah satu dampak yang paling nyata adalah gangguan pada mata. Anak-anak yang kekurangan vitamin A mungkin mengalami masalah penglihatan, seperti kesulitan melihat dalam kondisi cahaya rendah atau bahkan masalah yang lebih serius seperti kebutaan malam.
Selain itu, kulit kering juga sering kali menjadi gejala yang muncul akibat kekurangan vitamin A. Kondisi ini dapat membuat kulit anak menjadi kering, kasar, dan rentan terhadap masalah seperti gatal-gatal dan iritasi.
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan juga merupakan dampak yang mungkin terjadi pada anak yang kekurangan vitamin A. Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terhambat, menyebabkan mereka tidak mencapai potensi pertumbuhan yang optimal.
Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh anak. Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, yang dapat mengganggu kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
6. Sulit menjaga keseimbangan dan kehilangan daya refleks dapat terjadi jika anak kekurangan vitamin E
Salah satu dampak yang mungkin terjadi jika anak kekurangan vitamin E adalah kelemahan otot. Anak-anak yang kekurangan vitamin E mungkin mengalami kelemahan pada otot-otot mereka, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas fisik dengan efisien dan tanpa kesulitan.
Kekurangan vitamin E juga dapat menyebabkan kesulitan dalam berjalan. Gangguan pada koordinasi dan keseimbangan tubuh bisa membuat anak sulit untuk menjaga langkahnya dengan baik, bahkan dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan.
Selain itu, koordinasi yang buruk juga bisa menjadi dampak dari kekurangan vitamin E. Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan yang memerlukan koordinasi tubuh yang kompleks, seperti menulis atau bermain olahraga.
Bahkan lebih serius lagi, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan anak sulit menjaga daya refleksnya. Ini berarti respons tubuh anak terhadap stimulus eksternal mungkin terganggu, yang dapat meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan.
Nah, itulah beberapa hal yang terjadi ketika anak kekurangan zat besi dan vitamin. Mencegah kekurangan zat besi dan vitamin pada anak sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan mereka. Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang melalui makanan sehari-hari atau suplemen yang sesuai dengan anjuran dokter. Sebagai orangtua, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut tentang nutrisi yang tepat untuk anak-anak.
Baca juga:
- 7 Ikan yang Mengandung Omega 3 Tinggi untuk Anak
- 10 Tips Mudik Bawa Anak Balita Naik Kapal Laut, Anti Rewel!
- Manfaat Matikan Lampu saat Tidur untuk Anak