Sariawan merupakan peradangan atau luka pada rongga mulut, bisa di bibir, dinding mulut, ataupun lidah. Baik orang dewasa maupun balita bisa saja muncul sariawan pada mulutnya. Ketika sariawan tersebut muncul, maka bagian rongga mulut akan terasa nyeri.
Anak-anak yang memiliki sariawan pada mulutnya mungkin akan rewel merasa kesakitan. Terkadang mereka sampai tidak mau makan, bahkan membuka mulut pun tidak mau.
Untuk itu, luka yang telihat sepele ini perlu diobati agar anak kembali ceria. Namun, sayangnya terkadang melihat anak tidak mau makan dan kesakitan membuat Mama panik sehingga kebingungan untuk mengobatinya.
Padahal, pertolongan pertama pada sariawan ini cukup mudah. Beberapa bahan pun dapat dijumpai di sekitar rumah.
Berikut ini, Popmama.com telah merangkum 7 pertolongan pertama mengobati sariawan pada anak. Simak yuk, Ma!
1. kompres dengan es batu
Freepik/racool-studio
Sariawan yang meradang akan membuat darah mulu terasa nyeri sehingga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman.
Pertolongan yang mudah dan dapat dilakukan di rumah yakni mengompresnya dengan es batu. Dingin dari es batu dapat membuat sensasi mati rasa pada sariawan.
Langkah pertama yang harus mama lakukan yakni membuat es batu. Buatlah menggunakan air matang ya, Ma. Sebab, walaupun air tersebut nantinya es batu tersebut tidak akan dimakan, namun es tersebut akan masuk ke dalam mulut si Kecil. Jadi, agar tidak ada virus dan bakteri yang masuk, gunakanlah air matang.
Kemudian, jika Mama membuat es batu menggunakan kotak es, maka Mama harus mencairkan ujung-ujung lancip setiap es batu. Hal ini berguna untuk menghindari terciptanya luka di mulut. Dikhawatirkan es batu yang lancip dapat membuat goresan luka pada mulut.
Selanjutnya, jika es batu dianggap sudah aman, Mama dapat melapisi es batu dengan kain bersih kemudian tempelkan pada titik sariawan.
Mungkin es batu akan membuat mulut anak terasa terlalu dingin dan ngilu. Untuk itu, Mama dapat menempelkannya secara perlahan dan sebentar. Cobalah 10 detik terlebih dahulu, lalu angkat. Ulang secara berkala.
Namun, semakin lama es batu ditempelkan, maka semakin cepat membuat sariawan mati rasa dan rasa sakit akibat iritasi pun menghilang.
Sayangnya, cara ini lumayan sulit untuk diaplikasikan pada sariawan yang berada di dalam dinding mulut atau pangkal lidah.
Es batu ini cocok untuk membantu penyembuhan sariawan di bagian bibir dan ujung depan lidah.
2. Obati menggunakan larutan air yang dicampur dengan garam dan soda kue
Freepik/Jcomp
Cara kedua ini tak jauh berbeda dengan es batu. Hanya saja, kali ini titik sariawan akan dikompres menggunakan larutan air yang dicampur dengan garam, dan soda kue.
Larutkan bahan-bahan tersebut di dalam gelas. Kemudian aduk hingga semua bahan tercampur rata. Selanjutnya, Mama dapat mengambil cutton bud dan celupkan pada air. Lalu, totolkan cutton bud tersebut pada titik sariawan.
Jika si Kecil sudah bisa berkumur, Mama dapat menggunakan racikan larutan tersebut untuk berkumur. Tak hanya sariawan yang sedang meradang, segala iritasi dalam mulut pun akan terobati.
Editors' Pick
3. Oleskan madu
Freepik/Racool-studio
Madu dipercaya dapat mengobati sariawan di mulut. Hal tersebut karena madu memiliki kandungan antibakteri dan antiradang.
Namun, ternyata tak sembarang madu dapat manjur digunakan untuk mengobati sariawan. Mama dapat mengoleskan madu manuka.
Jenis madu tersebut tidak dipasteurisasi sehingga masih banyak mengandung nutrisi di dalamnya.
Mama dapat mengoleskan madu pada bagian titik sariawan sebanyak empat kali dalam satu hari.
Hal penting yang perlu diingat, madu manuka ini tidak boleh diberikan pada bayi di bawah satu tahun. Sebab, madu ini mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan botulisme, yakni salah satu penyakit karena racun pada bayi.
4. Mengonsumsi banyak air putih
Freepik
Salah satu yang menyebabkan terjadinya sariawan di mulut yakni kurangnya mengonsumsi air putih. Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan mulut menjadi kering sehingga terjadi iritasi dan infeksi bakteri yang menyebabkan sariawan.
Untuk itu, saat sedang sariawan dianjurkan perbanyak minum air putih sehingga mulut tidak kering dan sariawan pun akan cepat hilang.
5. Mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut
Freepik/timolina
Supaya tidak membahayakan sariawan, berikan anak asupan makanan yang memiliki tekstur lembut seperti bubur atau nasi dengan sayur yang berkuah. Hal tersebut membantu perawatan iritasi pada mulut.
Untuk itu, selama sariawan, hindari makanan bertekstur keras seperti ciki, keripik dan lainnya.
6. Mengonsumsi sayur dan buah
Freepik
Selain perawatan luar, Mama juga dapat memberikan pengobatan sariawan dari dalam. Caranya dengan memberikan anak asupan makanan yang bergizi, baik itu dari sayur maupun dari buah-buahan.
Mama disarankan memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan memberikan makanan yang mengandung vitamin B, vitamin C, zinc dan zat besi seperti berikut ini
Makanan yang mengandung vitamin B: bayam, kembang kol, mentimun, lobak, pisang, melon, apel, telur, dada ayam, susu sapi dan lain-lain.
Buah dan sayur yang mengandung vitamin C: jambu biji, pepaya, stroberi, kubis, brokoli, kembang kol dan lain-lain
Buah dan sayur yang mengandung zinc: Buncis, kentang, kangkung, kacang hijau, udang, daging sapi, telur, susu, keju, dan lain-lain.
Buah dan sayur yang mengandung zat besi: Apel, pir, aprikot, jagung, kangkung, bayam, roti gandum, sereal, yoghurt dan lain-lain.
7. Memberikan anak parasetamol
Freepik/Racool_studio
Untuk meredakan nyeri akibat sariawan, Mama dapat memberikan anak parasetamol. Terlebih jika si kecil sariawan sampai demam dan rewel. Obat ini sangat mudah ditemui dan dibeli. Mama dapat membelinya di apotek terdekat dari rumah.
Meskipun begitu, penting untuk Mama membaca dan memahami aturan pakai yang tertera pada bungkus kemasan. Jika Mama merasa bingung dengan takaran obat yang akan diberikan pada si Kecil, Mama dapat bertanya langsung kepada apoteker saat sedang membeli parasetamol.
Itulah beberapa pertolongan pertama yang dapat Mama lakukan bila muncul sariawan pada anak.
Selain beberapa cara di atas, penting juga untuk mama selalu menenangkan si Kecil. Sebab, nyeri yang muncul akibat sariawan tidak hanya membuat sakit ternyata membuat diri anak tidak nyaman. Mungkin si Kecil akan menangis dan menjadi mudah marah. Untuk itu, jangan lupa untuk berikan kasih sayang penuh dan beri pelukan hangat kepadanya. Semangat, Ma!