Mama pernah gak memergoki kebiasaan-kebiasaan ‘aneh’ yang anak mama lakukan? Seperti berbicara sendiri, suka menonton kartun yang sama tiap harinya, atau bahkan meminum tantrum karena masalah sepele seperti warna kaos kaki mereka?
Yap, anak balita memang seperti itu Ma, kadang bisa jadi sedikit menggemaskan diusia mudanya!
Karena itulah yang akan kita akan membahas 5 hal aneh yang balita lakukan. Kita akan melihat beberapa perilaku aneh dan unik yang sering dilakukan balita untuk menyenangkan diri. Kita juga akan membahas mengapa si Kecil melakukannya, bagaimana kita bisa menghadapinya sebagai orangtua, dan kapan perilaku tersebut perlu dikhawatirkan. Popmama.com sajikan untuk Mama berikut ini!
7 Hal Aneh yang Balita Lakukan
1. Punya teman imajinasi?
Freepik
Jika anak mama tiba-tiba suka berbicara sendiri, kemudian bermain sendiri dan Ketika ditanya ia bermain bersama siapa, ia mengenalkan Mama dengan seseorang yang tidak ada sosoknya di sana. Jangan khawatir si Kecil sedang menjadi kreatif dengan membuat teman imajinasinya sendiri.
Teman Imajinasi bisa berbentuk seperti anak-anak, sosok mistik, hewan, mainan yang berbeda-beda tergantung bagaimana anak mama memandangnya. Dalam banyak kasus, orangtua tidak perlu merasa khawatir jika mengalami fenomena seperti ini. Kondisi ini biasanya akan terhenti dalam beberapa bulan tergantung apakah si Kecil sudah bosan dengan teman imajinasinya atau belum, kadang pula bisa bertahan beberapa tahun jika teman imajinasi ini mempunyai peran penting dalam hidup anak.
Lantas, mengapa mereka bisa sampai memiliki kreatifitas luar biasa seperti menciptakan teman imajinasi ini? Anak-anak dapat mengembangkan teman tidak terlihat mereka sebagai bahan latihan skill sosial mereka atau bisa jadi ia sedang memproses apa yang ia lihat dan alami pada dunia baru ini.
2. Gak mau menatap orang lain
Pexels/Amina Filkins
Bertatapan adalah salah satu hal penting yang menjadi bagian dari komunikasi, tetapi beberapa anak kesusahan untuk menatap orang lain, jangankan orang lain, kadang mereka juga takut menatap Mama atau Papa karena berbagai hal. Hal ini sangat membingungkan untuk orangtua yang mau menjalin hubungan dengan si Kecil dan mau membantu mereka untuk mengembangkan skill sosialnya.
Alasan beberapa anak menghindari bertatapan dengan orang lain bisa jadi karena anak itu malu maupun Ketika si Kecil mencoba melindungi diri mereka sendiri dari hal-hal yang tidak mengenakkan.
Maka apa yang harus dilakukan orangtua untuk menyelesaikan masalah ini? Mama dan Papa bisa mencoba untuk mencari tahu apa yang membuat si Kecil tidak nyaman dan perbolehkan dirinya menatap ke arah lain, tidak perlu dipaksa. Bisa jadi, dia justru lebih mudah mengerti apa yang Mama atau Papa katakan saat dia boleh melihat ke arah lain.
Editors' Pick
3. Suka membaca buku yang sama berulang kali
Unsplash/Ben White
Si Kecil pasti memiliki buku favoritnya. Buku ini yang menjadi rutinitasnya sebelum tidur untuk dibaca, entah dibacakan oleh si Mama atau dia yang inisiatif sendiri untuk membacanya kembali.
Buku tentu bisa menjadi rutinitas yang baik, apalagi jika di dalamnya mencakup pengetahuan bagi si Kecil. Walaupun sudah dibaca berulang-ulang kali, tapi karena si Kecil sudah merasa nyaman dengan buku tersebut, ia akan tetap senang menunggu tiap plot dan arc dari buku itu. Bisa jadi kalau terlewat satu saja halaman yang tidak dibacakan oleh Mama, anak akan mulai protes.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan Mama dan Papa mulai membacakan buku untuk si Kecil sejak mereka lahir. Kalau membaca menjadi rutinitas harian, si Kecil akan merasa senang dan nyaman setiap kali melihat buku. Membaca jadi pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi mereka.
4. Gak mau pokoknya!
Popmama.com/Dhia Althifa Maharani
Gemas gak sih saat anak kita terus-menerus bilang ‘gak mau’ ketika kita memberinya intruksi maupun saat sekedar menanyakan apa yang ia inginkan? Balita pada tahap ini sedang gencar-gencarnya berusaha menjadi mandiri. Mereka berkata ‘tidak’ karena mereka merasa bahwa dirinyalah yang memegang control. Memberi si Kecil pilihan bisa membantu mereka merasa punya kendali atas lingkungan sekitar, sehingga bisa mengurangi rasa frustrasi dan tantrum.
Alasan lain kenapa balita sering bilang "gak" adalah karena kosakata mereka masih terbatas, dan "tidak/enggak/gak mau" adalah salah satu kata yang mereka tahu. Mama dan Papa bisa membantu dengan mengajarkan kata-kata baru agar si Kecil bisa mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya.
Mama harus bisa memahami perasaan si Kecil, hal ini dapat membuatnya merasa didengarkan dan dimengerti. Misalnya, coba Mama katakana seperti ini padanya, “Mama ngerti kok kenapa kamu enggak mau melakukannya. Ada hal lain gak yang mau kamu lakuin? Kita jalanin hal yang kamu sukain aja ya.” Hal ini bisa membuat si Kecil merasa bahwa perasaannya valid dan tidak diacuhkan.
5. Anak sangat penasaran dengan tubuhnya!
Pexels/Anas Farooqi
Balita sering mencium dan menjilat benda sebagai bagian dari proses belajar dan eksplorasi mereka. Berikut beberapa alasan mengapa mereka melakukan ini:
Rasa ingin tahu dan eksplorasi: Si Kecil sangat penasaran dan menggunakan semua indera mereka untuk mengenal dunia. Mereka mencicipi dan mencium benda-benda agar lebih memahami lingkungan sekitarnya.
Pengalaman sensorik: Menjilat dan mencium memberikan sensasi baru. Si Kecil menikmati berbagai tekstur dan rasa yang mereka temui, yang membantu mereka belajar tentang sekelilingnya.
Kenyamanan: Kadang-kadang, menjilat bisa menjadi kebiasaan yang menenangkan bagi balita. Ini bisa mengingatkan mereka pada saat menyusu atau menggunakan empeng, sehingga membuat mereka merasa aman.
Meniru: Mereka bisa saja meniru hewan peliharaan atau anak-anak lain yang melakukan hal serupa.
Ini adalah bagian normal dari tumbuh kembang, tapi jika Mama dan Papa khawatir dengan perilaku si Kecil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
6. Respon sesuka hati
Unsplash/Unsplash+
Si Kecil sering kali hanya merespon ketika namanya dipanggil atau saat ada sesuatu yang menarik perhatiannya, tetapi saat diminta melakukan sesuatu, mereka seperti tidak mendengar. Ini hal yang wajar bagi anak-anak, terutama di usia balita. Kemampuan mendengarkan mereka masih dalam tahap perkembangan, dan terkadang mereka lebih fokus pada hal-hal lain yang lebih menarik di sekitarnya.
Saat menghadapi situasi ini, Mama bisa mencoba untuk tidak langsung marah padanya. Cobalah mendekati si Kecil, bicara dengan suara lembut, dan pastikan mereka melihat Mama saat berbicara. Ini membantu si Kecil lebih fokus. Anak kecil melakukan ini karena mereka sedang belajar membagi perhatian dan memahami perintah.
7. Tiba-tiba suka berdansa
Unsplash/Chip Vincent
Tiba-tiba si Kecil mulai menari di tengah ruangan tanpa alasan yang jelas? Ini adalah salah satu momen lucu yang sering terjadi pada anak-anak balita. Kadang mereka mendengar lagu di kepala mereka sendiri, atau mereka hanya merasa senang dan mengekspresikannya melalui gerakan tubuh.
Mama tidak perlu khawatir jika si Kecil melakukan ini. Malah, ikutlah menari bersama mereka! Pesta dansa kecil ini adalah salah satu cara si Kecil mengekspresikan diri dan menyalurkan energi mereka. Anak-anak seusia ini cenderung penuh semangat dan selalu mencari cara untuk bersenang-senang.
Bagaimana dengan penjelasan di atas? Kini Mama sudah mengetahui 7 hal aneh yang balita lakukan? Biarpun begitu, anak mama tetap menggemaskan bukan?