Cara Merespon Anak yang Terus Menerus Meludah dan Solusinya
Cara efektif mengatasi anak yang suka meludah agar perilaku ini berkurang
9 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melihat si Kecil tiba-tiba mulai sering meludah bisa membuat Mama dan Papa bingung atau bahkan frustasi. Meludah pada anak, terutama di masa balita, adalah perilaku umum yang bisa terjadi karena berbagai alasan.
Perilaku ini bukan berarti si Kecil nakal atau tidak sopan, tetapi merupakan bagian dari eksplorasi emosional dan sensorik mereka yang masih dalam tahap perkembangan. Menyadari alasan-alasan di balik perilaku ini dapat membantu orangtua merespon dengan lebih tenang dan efektif.
Popmama.com akan membahas cara merespon anak yang terus menerus meludah dan apa yang dapat dilakukan ketika kebiasaan ini berlanjut.
1. Hindari bereaksi berlebihan saat si kecil meludah
Ketika si Kecil meludah, reaksi Mama dapat mempengaruhi apakah perilaku ini akan terus berlanjut atau tidak. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat merespon:
- Mengeluarkan reaksi berlebihan, reaksi seperti, "Aduh, kenapa kamu terus meludah?" bisa membuat si Kecil merasa ia berhasil menarik perhatian Mama dengan perilaku tersebut.
- Ucapan seperti "Eww, jorok banget!" bisa membuat si Kecil merasa dipermalukan. Hal ini dapat membuatnya semakin ingin mengulangi tindakan tersebut sebagai cara mencari perhatian.
- Menilai perilaku anak sebagai buruk, sebaiknya hindari ucapan seperti "Kamu nakal banget ya!" karena ini bisa membuat si Kecil merasa dinilai buruk, bukan diajak memahami kesalahan perilakunya.
- Reaksi seperti "Pergi ke kamar!" tanpa penjelasan bisa membuat anak bingung tentang kesalahan yang dilakukan.
- Mengancam dengan hukuma, misalnya, "Nanti kalau meludah lagi, nggak boleh nonton TV!" - ancaman ini mungkin membuat anak takut, tapi jarang menyelesaikan masalah dasar di balik perilaku tersebut.
Ingatlah bahwa reaksi yang berlebihan atau negatif bisa mengakibatkan perilaku ini justru semakin meningkat. Pilihlah cara merespon yang lebih netral dan konstruktif.
2. Respon dengan tenang dan penuh pengertian
Setelah menghindari reaksi berlebihan, Mama bisa mencoba beberapa respon yang lebih positif untuk membantu si Kecil mengatasi kebiasaannya meludah. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Tanggapi dengan nada tenang, ucapkan dengan lembut, "Mama lihat kamu meludah," untuk menunjukkan bahwa Mama memahami perilakunya tanpa bereaksi berlebihan.
- Cobalah bertanya, "Apa yang ingin kamu sampaikan ke Mama?" atau "Mama rasa kamu sedang kesal, ya?" Ini bisa membantu si Kecil merasa dimengerti dan mulai belajar mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih baik.
- Tetapkan Batasan, katakan dengan jelas, "Meludah itu nggak baik, ya. Yuk, berhenti meludah." Dengan cara ini, si Kecil mulai memahami bahwa meludah bukan perilaku yang bisa diterima.
- Tanyakan pada anak, "Gimana kalau kita cari cara lain untuk kasih tahu Mama kalau kamu marah?" atau ajak untuk mengalihkan perhatian dengan aktivitas menarik lainnya seperti meniup gelembung atau berlari-lari di sekitar ruangan.
- Alihkan perhatian anak dengan menyenangkan, seperti mengatakan, "Coba yuk kita lihat ke cermin, kamu bisa latihan ekspresi marah atau bahagia."
Dengan merespon secara positif dan tenang, Mama bisa membantunya belajar mengelola emosinya dan menemukan cara lain untuk berkomunikasi tanpa perlu meludah.