Faktor Penyakit Jantung Bawaan pada Anak dan Cara Deteksi Dini
Penyakit jantung bawaan bisa terjadi karena faktor keturunan, berikut cara deteksinya
30 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit jantung bawaan menjadi salah satu topik penting yang diangkat dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia pada Minggu (29/09/2024). Dalam acara yang berlangsung sehari sebelumnya, Sabtu (28/09/2024), beberapa ahli kesehatan berkumpul untuk memberikan edukasi terkait penyakit jantung bawaan pada anak.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah faktor keturunan yang dapat menyebabkan kelainan jantung pada bayi sejak lahir.
Dr. Hoyi Siantoresmi, MARS, Direktur RS Siloam Jantung Diagram menjelaskan, "Memang betul ada faktor genetik yang menyebabkan penyakit jantung bawaan, terutama jika orangtua atau kakek-nenek memiliki riwayat penyakit jantung atau kelainan katup."
Selain faktor keturunan, ada juga faktor eksternal yang bisa mempengaruhi perkembangan jantung bayi saat di dalam kandungan. Acara ini menghadirkan sesi diskusi serta pemeriksaan gratis bagi peserta, termasuk pengenalan cara-cara deteksi dini penyakit jantung pada anak.
Berikut ini adalah rangkuman pembahasan mengenai faktor penyakit jantung bawaan pada anak, seperti yang disampaikan dalam acara tersebut.
Ini dia pembahasan mengenai faktor penyakit jantung bawaan pada anak dan cara deteksi dini oleh Popmama.com yang telah dirangkum dari event “Heart Festival 2024”.
1. Penyakit jantung bawaan bisa diturunkan dari kakek-nenek
Salah satu penyebab utama penyakit jantung bawaan adalah faktor genetik. Jika kakek-nenek atau orangtua memiliki riwayat penyakit jantung, risiko anak mengidap penyakit serupa juga meningkat.
Dr. Hoyi menjelaskan bahwa beberapa orangtua memiliki kelemahan pada katup jantung atau kebocoran jantung yang bisa diwariskan kepada anak. "Faktor genetis seperti kelemahan katup bisa menyebabkan anak lahir dengan kelainan jantung, meskipun tidak selalu terlihat langsung saat lahir," jelas Dr. Hoyi.
Editors' Pick
2. Faktor eksternal selama kehamilan bisa memengaruhi kondisi jantung anak
Selain faktor keturunan, ada faktor eksternal yang mempengaruhi pembentukan jantung anak selama dalam kandungan. Salah satu contohnya adalah infeksi toksoplasma pada ibu hamil, yang bisa mengganggu pembentukan organ, termasuk jantung.
"Infeksi seperti toksoplasma saat hamil bisa memengaruhi pembentukan jantung bayi, yang akhirnya menyebabkan kelainan bawaan," tambah Dr. Hoyi. Pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi kelainan sejak dini.
3. Cara deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak
Penyakit jantung bawaan bisa dideteksi sejak dalam kandungan melalui pemeriksaan USG 3D. Namun, tidak semua kelainan jantung dapat terlihat sebelum anak lahir. Kelainan kecil seperti kebocoran jantung mungkin baru terdeteksi setelah bayi lahir.
"Tanda-tanda seperti bayi yang cepat lelah, tidak nafsu makan, atau berat badan tidak sesuai usia bisa menjadi indikasi adanya kelainan jantung," kata Dr. Hoyi.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memeriksakan kesehatan jantung anak secara rutin sejak dini.
4. Peran Orangtua dalam Menjaga Kesehatan Jantung Anak
Orangtua memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung anak, terutama jika ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Pemeriksaan rutin seperti EKG dan ekokardiografi disarankan untuk memantau kesehatan jantung anak.
Orangtua perlu menjaga pola makan anak dan mendorong mereka untuk tetap aktif secara fisik. "Jika keluarga memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya menghindari makanan berlemak dan mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini," ungkap Dr. Hoyi.
Menjaga kesehatan jantung anak sejak dini sangat penting, terutama jika ada riwayat penyakit jantung bawaan dalam keluarga. Dengan deteksi dini dan pola hidup sehat, risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Demikian pembahasan tentang faktor penyakit jantung bawaan pada anak dan cara deteksi dini. Semoga bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada Anak Berisiko Stunting
- 5 Daftar Makanan untuk Kesehatan Jantung Anak di Usia Dini
- Mengharukan! Anak ini Meninggal Saat Menanti Transplantasi Jantung