Waspadai Kandungan Terlarang di Sabun Anak, SLS & SLES!
Hindari iritasi kulit pada anak! Ketahui bahaya SLS & SLES pada sabun anak.
10 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ternyata penting sekali, lho, bagi orangtua untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung pada sabun yang anak mereka pakai. Kadang penggunaan produk atau bahan yang salah dapat menyebabkan resiko iritasi kulit bagi anak.
Salah satu bahan yang perlu dihindari adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES). Dua bahan ini sering digunakan sebagai surfaktan dalam produk pembersih seperti sabun, sampo, dan pasta gigi karena kemampuannya membersihkan minyak dan kotoran dengan efektif.
Kulit anak yang lebih sensitif membuat penggunaan produk dengan SLS dan SLES berisiko menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan ruam. Masalah ini semakin menjadi perhatian, terutama ketika berbicara mengenai keamanan dan kenyamanan anak.
Popmama.com akan membahas apa itu SLS dan SLES, bahayanya, alasan menghindarinya, hingga cara melindungi anak dari paparan bahan ini. Yuk, simak selengkapnya untuk memahami lebih jauh tentang kandungan terlarang di sabun anak ini.
1. Apa Itu SLS dan SLES? Apa bedanya?
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) adalah dua jenis surfaktan yang sering digunakan dalam produk pembersih. Keduanya bertindak sebagai pembuat busa dan pembersih. Namun, ada perbedaan penting antara keduanya:
- SLS: Lebih kuat dan cenderung lebih berisiko menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
- SLES: Versi yang lebih lembut dan lebih sering digunakan dalam produk bayi, tetapi tetap dapat menimbulkan iritasi.
Keduanya berasal dari bahan alami seperti kelapa, tetapi proses pengolahannya dapat menciptakan senyawa sampingan berbahaya seperti 1,4-dioxane.
Editors' Pick
2. Bahaya penggunaan SLS dan SLES pada sabun anak
Penggunaan SLS dan SLES pada sabun anak dapat membawa berbagai risiko, terutama untuk kulit sensitif, seperti:
- Iritasi kulit. Gejalanya meliputi kulit kering, kemerahan, hingga peradangan.
- Eksim memburuk. Anak dengan eksim atau alergi kulit lebih rentan terhadap dampaknya.
- Beberapa produk berbasis SLES dapat terkontaminasi zat seperti 1,4-dioxane yang berpotensi karsinogenik.