Menguak Manfaat Salmon untuk Kecerdasan Otak Anak
Si Kecil doyan salmon nggak ya?
19 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meningkatkan kecerdasan anak nggak hanya didapat dari belajar dan kursus.
Asupan makanan juga berpengaruh pada kesehatan otak, yang menjadi mesin utama dalam berpikir dan konsentrasi.
Banyak suplemen vitamin yang kini beredar di pasaran. Katanya, kandungan aktif dalam suplemen tersebut bisa meningkatkan kinerja otak dan bikin anak makin pintar. Mama pernah tergiur membeli?
Suplemen yang beredar di pasaran itu kebanyakan berbentuk kapsul berisi minyak ikan. Bahan baku yang paling sering digunakan adalah minyak ikan salmon dan cod.
Kandungan omega-3 yang tinggi pada minyak ikan dipercaya ampuh meningkatkan kinerja otak.
Sering mendengar kata omega-3, sudahkah Mama tahu apa khasiat sebenarnya dari senyawa ini? Simak penjelasan Popmama.comyuk!
1. Omega-3 dan DHA, apa bedanya?
Dilansir dari Scienceline.org, Omega-3 adalah salah satu jenis asam lemak yang penting untuk melindungi sel otak dan otot.
Tiga bentuk utama omega-3 adalah DHA (Docosahexaenoic Acid), EPA (Eiocosapentaenoic Acid), dan ALA (Alpha-Linolenat Acid).
Di mana dua per tiga asam lemak penyusun jaringan otak kita berbentuk DHA. Banyak orang yang menyamakan omega-3 dengan DHA, karena keduanya adalah komponen penting dalam otak.
Dalam otak, DHA berperan layaknya mantel yang melindungi sel-sel saraf dan penyusun otak.
DHA adalah asam lemak esensial yang melindungi sel saraf dari potensi luka, mengurangi peradangan otak, dan membantu produksi neurotransmiter yang berfungsi sebagai penghantar informasi.
Meski manusia tidak bisa memproduksi asam lemak ini dalam tubuhnya, tapi janin dalam kandungan bisa menyerap omega-3 dari Mama.
Makanya, Mama yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi omega-3.
Seiring pertambahan usia, kadar DHA dalam otak mengalami penurunan. Nggak heran jika susu formula untuk bayi dan balita biasaya diperkaya DHA dan EPA, agar perkembangan otak berjalan maksimal.
Sedangkan pada orang dewasa, sumber DHA diperoleh dari makanan-makanan tinggi omega-3 seperti salmon.
Kekurangan DHA dalam otak bisa mengakibatkan penurunan fungsi kognitif, mudah lupa, mood baik-turun, bahkan sampai alzheimer.
Pada usia anak-anak, tanda kekurangan DHA yang paling mudah diamati adalah mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Dissorder) atau tingkah hiperaktif.
Editors' Pick
2. Salmon adalah sumber zat gizi baik untuk perkembangan otak
Salmon adalah jenis ikan yang populer dalam dunia kesehatan, terutama otak. Kandungan omega-3 yang cukup tinggi, mineral, dan vitamin B sangat baik untuk menjaga kesehatan otak, jantung, dan mencegah kanker.
Dilansir dari Draxe.com, 400 gram daging salmon mampu memenuhi 55% kebutuhan omega-3 harian orang dewasa.
Kandungan vitamin D dan B12-nya sangat tinggi, sehingga menghasilkan tulang sehat dan kekebalan tubuh yang lebih baik.
Mineral yang terkandung antara lain selenium, fosfor, dan potasium dengan kadar tak kalah tinggi.
Ikan salmon juga termasuk mudah dalam proses pengolahannya. Cita rasa aslinya sudah cukup gurih dan lezat.
Ikan ini bisa dipilih sebagai menu MPASI si Kecil, dengan cara dikukus sebentar lalu dilumatkan bersama bubur.
Untuk mendapatkan gizi ikan salmon yang paling baik, pilihlah hasil tangkapan liar bukan dari penangkaran atau peternak.
Karena ikan salmon yang ditangkap liar memiliki metabolisme tubuh lebih baik dan pergerakan bebas di lautan lepas.
3. Hati-hati dalam membeli salmon dari penangkaran
Situs Draxe.com mengulas bahayanya mengonsumsi salmon yang berasal dari penangkaran.
Meski sama-sama hidup di lautan, kondisi perairan di penangkaran biasanya tinggi polutan berbahaya seperti merkuri dan dioxin.
Tak jarang ikan-ikan salmon ini diberi makanan yang sudah dipulas dengan pewarna merah buatan agar menghasilkan warna daging yang menarik.
Suntikan antibiotik serta sejenis pestisida juga menambah bahaya dalam daging salmon penangkaran.
4. Cara mengetahui kualitas salmon
Tapi Mama tak perlu khawatir, dan menjadi takut membeli ikan salmon.
Cara mudah untuk mengetahui kualitas daging salmon adalah dengan menyentuh permukaan dan mengamati warnanya.
Pilih yang permukaannya tidak terlalu berlendir dan memiliki warna merata.
Artinya, tidak ada bagian tertentu yang berwarna lebih gelap atau lebih pudar.
Biasakan makan ikan pada si Kecil sejak dini yuk! Biar kinerja otaknya optimal dan prestasi di sekolah makin cemerlang.
Baca juga: Ma, Hati-Hati! 6 Makanan Ini Bisa Bikin si Kecil Tersedak Lho