6 Tips Cerdas Lepas Ketergantungan Dot pada si Kecil
Kenapa susah sekali ya melepas dot dari si Kecil?
30 Juli 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang usia dua tahun, para Mama mulai memikirkan trik jitu menyapih anak dari ASI dan sepenuhnya beralih ke susu formula.
Biasanya dari usia 12 bulan, si Kecil mulai akrab dengan aktivitas minum susu dari botol atau bahkan ada yang mengenal dot lebih dini lagi, terlebih pada bayi yang memiliki Mama pekerja.
Setelah menemukan pengganti menyusui, dot menjadi teman setia bagi anak. Banyak yang tak bisa tidur jika belum minum susu dengan botol.
Sampai susunya sudah habis pun mereka masih menghisap dan menggigiti ujung dot. Kalau dibiarkan, kebiasaan ini bukan tidak mungkin terbawa sampai ia besar nanti lho, Ma! Ada yang masih ngedot di usia 8-9 tahun karena orangtuanya menyerah berusaha memisahkan benda itu dari anak.
Bagaimana cara melepas ketergantungan anak dari dot tanpa membuatnya tertekan? Simak tips dari Popmama.com di bawah ini yuk!
1. Kurangi intensitas penggunaan dot, beralih pada gelas
Orangtua zaman dulu sering melarang penggunaan dot pada bayi. Diusahakan sepenuhnya minum ASI dari payudara Mama lalu beralih pada gelas.
Namun prakteknya kini, penggunaan dot sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jadi bagi anak yang sudah terbiasa minum dari botol atau dot, perlahan-lahan alihkan pada gelas.
Awali dari aktivitas makan dengan menyediakan air putih dalam gelas saja bukan dot. Selanjutnya, jika dalam sehari si Kecil biasa minum susu 4 kali dengan dot, maka ganti satu kalinya dengan gelas.
Bertahap kemudian menjadi 2 kali dan seterusnya. Mama bisa mengawali dengan penggunaan sippy cup, atau gelas bermoncong.
2. Setelah sippy cup, coba dengan gelas bersedotan
Pengenalan sippy cup bisa dimulai dari usia 7-8 bulan saat si Kecil sudah mengenal MPASI dan terbiasa makan-minum dengan posisi duduk.
Samping kanan-kirinya dilengkapi pegangan sehingga memudahkan anak untuk belajar minum dari gelas.
Setelah sippy cup, Mama bisa mecoba gelas bersedotan. Tantangan bagi si Kecil akan bertambah, ia harus menyedot lebih kuat agar air atau susu keluar dari sedotan.
Aktivitas ini tidak bisa dilakukan sambil tiduran, karena potensi tumpahnya lebih besar ketimbang sippy cup.