Bagi sebagian Mama yang masih aktif bekerja setelah melahirkan, atau memiliki masalah menyusui, biasanya akan memberikan dot sebagai ganti menyusui dari payudara.
Hal ini mau tidak mau dilakukan, karena beberapa faktor yang memaksa Mama harus memberikan Si Kecil dot.
Namun, tahukah Mama jika penggunaan dot harus dibatasi? Karena jika si Kecil terbiasa mengedot, hal itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan giginya.
Seperti pernyataan dari Drg. Andi Baratu Lestari, penggunaan dot terus menerus dapat berpengaruh pada kerusakan gigi si Kecil.
Kerusakan gigi disini dapat menimbulkan karies gigi dan biasa menyerang gigi-gigi depan bagian atas.
Karies gigi membuat pengeroposan gigi sehingga gigi si Kecil berubah menjadi cokelat kehitaman dan tak jarang berlubang atau bahkan tanggal.
Ada beberapa cara untuk mengatasi kerusakan gigi akibat terlalu lama menggunakan dot. Cek di bawah ini!
1. Tidak membiasakan si Kecil minum susu sampai tertidur
nishanhalimdmd.com
Biasanya kebiasaan mengedot dibiarkan Mama untuk menenangkan atau membuat si Kecil dapat terlelap tidur. Padahal jika si Kecil tertidur sambil mengedot, ia akan tidur dengan meninggalkan bekas susu pada giginya.
Bakteri yang ada di mulut si Kecil kemudian dapat mengolah sisa susu menjadi asam dan menyebabkan karies tersebut.
Coba ubah kebiasaan ini dengan hal lain, misalnya dengan membacakan dongeng sebelum tidur, atau hal lain selain memberikan susu sampai si Kecil tertidur.
2. Mulai menjaga kebersihan gigi si Kecil dengan membiasakan sikat gigi sebelum tidur
state.com
Menyikat gigi sebelum tidur, perlu ditanamkan pada anak semenjak umurnya masih bayi. Jika masih bayi, Mama cukup membersihkan gusi anak dengan kapas yang sudah dibasahkan atau dengan lap lembut.
Setelah giginya tumbuh sedikit, Mama bisa mulai membeli sikat gigi khusus gigi baru tumbuh. Begitu terus bertahap hingga gigi sudah mulai lengkap.
Hal ini dibiasakan, supaya kemungkinan bakteri mengendap pada gigi si Kecil dapat berkurang dan dapat menghindari karies atau gigi yang bolong karena efek susu ataupun makanan lainnya.
3. Kenalkan si Kecil pada dokter gigi semenjak dini
mysignaturesmiles.com
Seringkali dokter gigi menjadi hal paling menakutkan bagi si Kecil. Jangankan masuk ke dalam ruang praktek, mendengar nama dokter gigi disebut saja mungkin si Kecil bisa menangis dan ketakutan.
Nah, supaya si Kecil tidak takut atau bahkan menghindari dokter gigi, Mama harus mulai mengenalkannya dengan dokter gigi sedari dia sudah mulai tumbuh gigi.
Pengenalan ini boleh berupa datang ke dokter gigi menemani Mama memeriksakan gigi, atau pengenalan alat-alat dokter bahkan dokternya sendiri.
Jika si Kecil nyaman dengan dokter tersebut, tentu dia tidak akan ketakutan lagi untuk memeriksakan giginya.
4. Jangan membiarkan gigi keropos terlalu lama
lifeology101.com
Jika kerusakan gigi sudah terjadi, segera bawa ke dokter untuk penanganan selanjutnya. Karena gigi yang berlubang dan keropos, dapat menimbulkan rasa sakit pada gigi bahkan bisa menghambat pertumbuhan gigi permanen.
Setelah mengetahui penyebab kerusakan gigi, sebelum hal tersebut terjadi pada si Kecil, ada baiknya Mama mulai melakukan langkah pencegahan seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Jika Mama mulai mencoba untuk melepaskan dot dari si Kecil, perhatikan juga kemungkinan yang terjadi saat si Kecil mengganti kebiasaan tersebut dengan menghisap jari.
Karena menghisap jari juga menimbulkan dampak buruk seperti perubahan struktur rahang gigi, dan menyebabkan gigi menjadi maju.
Jadi, coba untuk tanamkan kebiasaan baik sedari kecil, supaya tidak menganggu pertumbuhan gigi Si Kecil ya, Ma.
5. Lepaskan dot sebelum usia dua tahun
turbosquid.com
Menurut webmd.com, sebelum usia dua tahun, bayi Mama nggak akan mengalami kerusakan jangka panjang pada giginya.
Setiap masalah justru akan berkembang melebihi usia tersebut. Kebiasaan mengedot melebihi dua tahun akan memungkinkan tumbuhnya gigi yang miring.
Bahkan, jika si Kecil masih mengedot lebih dari usia empat tahun atau ketika gigi dewasa mulai terbentuk, masalah gigi lainnya bisa saja terjadi dan akan berefek dalam waktu jangka panjang.
Jadi, penting agar si Kecil mulai membiasakan minum dengan gelas sebelum usia dua tahun ya, Ma.
6. Buat anak nggak lagi tertarik dengan dotnya
marriageconfessions.com
Cara lainnya untuk menghentikan kebiasaan mengedot adalah dengan membuat mereka nggak suka lagi dengan empeng kesayangannya.
Salah satu cara untuk membuat mereka nggak suka lagi mengedot adalah dengan meyelupkan dotnya ke dalam perasan lemon yang sangat asam. Rasa ini akan membuatnya sedikit merinding dan mengerutkan wajahnya.
Cara lain yang banyak ibu lain coba lakukan adalah dengan memotong ujungnya, yang bisa menghentikan fungsi pengisap dot.
Tapi Ma, perlu diketahui kalau memotong dot bisa membuatnya tiba-tiba tersedak, jadi Mama harus mengawasinya saat Mama ingin menggunakan teknik ini ya.
7. Katakan bahwa kebiasaan ini akan membuat giginya jelek
Freepik
Langkah terakhir untuk menghentikan kebiasaan mengedot lebih dari dua tahun adalah dengan mengatakan bahwa kebiasaan ini akan membuat giginya menjadi berantakan ketika ia mulai besar.
Dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, katakan "Dik, minumnya sekarang pakai gelas ya, nggak boleh pakai empeng lagi, nanti gigi kamu akan jelek lho"
Semoga saja dengan menjelaskan hal ini, si Kecil bisa mengerti dan menghentikan kebiasaanya minum susu dengan dot atau mengempeng.
Sejak memasuki usia satu tahun, Mama dapat sedikit demi sedikit mengajarkan si Kecil untuk minum di gelas khusus bayi ya Ma. Agar ia dapat mulai meninggalkan kebiasaannya untuk mengedot atau mengempeng.
Ayo Ma, pasti bisa! Demi gigi si Kecil yang rapi dan menawan ketika tumbuh besar kelak.