Kapan Anak Dikatakan Sudah Mandiri?
Wah, si Kecil sudah mau makan sendiri! Apa dia sudah siap belajar untuk mandiri?
16 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak dapat tumbuh menjadi mandiri adalah harapan semua orangtua.
Namun, tentu saja kemandirian anak nggak muncul begitu saja melainkan terbentuk karena didikan, ketekunan, kesabaran, serta kepercayaan orangtua selama proses mendampingi anak.
Terkadang orangtua tidak sabaran dan lebih sering membantu si Kecil, karena hal yang si Kecil lakukan dianggap membuat segala sesuatunya menjadi lebih berantakan atau menjadi lama.
Namun, tahukah Mama, dari proses yang mungkin terbilang lama dan terlihat berantakan itu, anak bisa lebih belajar mandiri, terutama jika kita memberi kepercayaan lebih pada anak untuk melakukan sesuatu sendiri.
Kapan anak dikatakan mandiri?
Anak yang sudah memiliki keinginan sendiri, dapat dikatakan sebagai anak yang siap untuk belajar mandiri.
Biasanya mulai dari umur 6 bulan, anak sudah dapat diajarkan kemandirian, sedikit demi sedikit.
Namun, umur yang paling tepat untuk mempersiapkan kemandirian anak adalah ketika dia memasuki umur 1 tahun, saat si Kecil sudah mulai lebih stabil dalam melakukan sesuatu, sudah bisa berjalan, punya pemikiran dan keinginan sendiri, terlebih sudah dapat mengutarakan keinginannya sendiri.
Bagi anak umur 1-3 tahun, kemandirian bisa dilihat dari beberapa hal kecil yang mungkin sudah ia lakukan sehari-hari, seperti :
- Mau minum sendiri dari gelas.
- Memegang makanan ukuran kecil sendiri.
- Ingin memegang sendok makannya dan menyuapkan makanannya sendiri
- Mau ikut merapikan mainan
- Mencoba menggunakan baju sendiri
- Memakai atau melepas kaos kaki sendiri
- Memberitahu orang lain jika mau ke toilet
- Sudah tidak menangis jika ditinggal pergi oleh Mama
Apakah anak mama sudah melakukan hal-hal diatas? Jika belum, Mama dapat melatihnya pelan-pelan ya.
Bagaimana cara orangtua mengajarkan kemandirian pada si Kecil?
Kemandirian anak tentu saja tidak muncul dengan sendirinya, tapi dengan kebiasaan-kebiasaan yang diajarkan oleh orangtuanya sehari-hari.
Pada umur 1-3 tahun anak cenderung meniru apa yang biasa dilakukan oleh orang sekitarnya, atau melakukan hal yang biasa ditunjukkan kepadanya.
Jadi, Mama dan Papa harus selalu mengulang hal yang sama untuk membiasakan anak menjadi mandiri.
Apa saja langkah awal yang dapat Mama lakukan untuk mengajarkan kemandirian pada si Kecil?
Editors' Pick
1. Memberi pilihan dan membiarkan si Kecil menentukan pilihannya
Di awal umur 1 tahun, anak biasanya sudah memiliki keinginannya sendiri. Salah satu bagian dari menjadi mandiri adalah bisa menentukan keputusan dari pilihan kita sendiri.
Untuk mengajarkan kemandirian pada anak, Mama bisa memberi si Kecil pilihan, dan membiarkan ia memilih dan bertanggung jawab dengan pilihannya.
Contohnya misalnya si Kecil diberi piliihan ingin memilih mainan apa yang ingin dia mainkan.
Jika si Kecil tiba-tiba memberantaki mainan untuk memilih mainan yang dia inginkan Mama nggak perlu marah atau melarang si Kecil, asal setelah selesai bermain Mama harus mengajarkan dan mengulang terus supaya si Kecil mau membereskan mainannya sendiri.
Tentu di awal-awal Mama perlu menunjukan caranya, dan tentu ada saat-saat dimana si Kecil tidak mendengarkan dan tidak membereskan mainannya.
Namun proses itu harus terus dilakukan supaya menjadi suatu kebiasaan.
2. Jangan berharap kesempurnaan
Dalam mengajarkan kemandirian tentu banyak hal yang tidak sesuai harapan Mama.
Namun, kita tidak perlu mengharapkan kesempurnaan dalam hal-hal yang dilakukan oleh si Kecil.
Misalnya, saat mengajarkan si Kecil untuk makan sendiri, rumah menjadi 2 kali lipat lebih berantakan, nasi berterbangan kemana-mana, si Kecil penuh dengan saus di sekujur tubuhnya, lebih banyak makanan yang terbuang dibanding yang dimakan, hal itu nggak dapat Mama bandingkan dengan effort si Kecil untuk mau makan sendiri.
Dengan ketekunan, lama kelamaan hal itu akan berkurang dengan sendirinya.
Jadi, Mama nggak bisa mengharapkan si Kecil langsung dapat makan sendiri dengan rapi dan habis.
3. Ciptakan suasana positif
Dalam mengajarkan kemandirian, penting untuk membangun suasana positif di sekitar si Kecil.
Mama dan Papa harus saling mendukung untuk selalu sabar dalam menghadapi si Kecil.
Memberi dukungan dan semangat untuk si Kecil.
Serta tidak pernah lelah dan bosan untuk mengulang hal yang sama setiap hari.
4. Sabar dengan setiap proses yang Mama ajarkan pada Si Kecil
Setiap proses yang Mama lakukan tentu nggak akan instan dapat dilakukan oleh si Kecil.
Banyak kemungkinan yang terjadi saat kita mengajarkan kemandirian.
Misalnya, si Kecil malah menjadikan makanannya menjadi mainan saat disuruh makan sendiri, atau tantrum saat disuruh untuk membereskan mainannya, atau melempar barangnya saat diminta untuk membawa tasnya sendiri.
Namun, Mama harus lebih bersabar dan terus mencoba hingga si Kecil menjadi terbiasa dan melakukan semua sendiri.
Jangan terlalu dipaksa, karena biasanya si Kecil akan semakin tidak mau melakukan apa yang diminta jika terpaksa.
Buat seolah-olah hal yang Mama ajarkan menjadi semenarik mungkin.
5. Puji setiap kali Si Kecil berhasil melakukan sesuatu
Yang terpenting, jangan lupa untuk selalu beri pujian setiap kali si Kecil berhasil melakukan sesuatu. Pujian juga dapat berupa ciuman atau pelukan.
Dengan pujian tentu si Kecil dapat lebih bersemangat dan senang melakukan hal yang dia lakukan.
Ingat ya, Ma. Jika memang si Kecil tidak mau melakukan tidak perlu dipaksa, Mama hanya cukup mengulang-ulang hingga ia terbiasa.
Gimana Ma, cukup mudah bukan melatih anak untuk lebih mandiri. Yuk, mulai terapkan langkah-langkah ini sejak dini.