Mama, Ketahuilah Dampak Suka Menakut-nakuti Anak
Stop menakut-nakuti anak dengan kalimat tidak masuk akal ya, Ma!
24 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seringkali orangtua menggunakan kalimat yang menakuti-nakuti anak untuk membuat mereka patuh atau tenang saat mereka sedang tantrum.
Misalnya, “Nanti kalau kamu nangis terus, kita ke dokter aja deh minta kamu disuntik” atau “Kalau kamu main sampai malam, nanti diculik setan lho!”
Nah, tahu nggak sih Ma, ternyata sering menakut-nakuti anak mempunyai dampak buruk.
Yuk ketahui dampak-dampak berikut yang telah Popmama.com rangkum, dan mulailah untuk tidak mengulang lagi menakut-nakuti anak mulai dari sekarang.
1. Anak tumbuh jadi penakut
Sering menakut-nakuti anak, bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut.
Kreativitas mereka juga dapat terbatas karena mereka terlalu takut untuk mencoba hal baru.
Dalam jangka panjang, efek menakut-nakuti anak juga bisa membuat si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri.
Terkadang, kalimat yang kita ucapkan untuk menakut-nakuti si Kecil, secara tidak langsung merupakan sebuah larangan.
Hal ini membuatnya menjadi tidak percaya diri melakukan sesuatu karena ia dilarang, terlebih dilarang menggunakan kalimat-kalimat tidak masuk akal.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak
Editors' Pick
2. Anak akan jadi lebih bergantung pada Mama
Selain menjadi penakut, mereka juga menjadi ketergantungan pada Mama.
Karena masih kecil, hal-hal yang mereka takuti akan membuat mereka selalu merasa tidak aman dan nyaman, sehingga mereka akan sulit mandiri, sulit ditinggal Mama, dan akan terus bergantung dengan Mama.
Mengajarkan kemandirian seperti tidur sendiri, atau dititipkan di rumah nenek kakek, mungkin akan menjadi hal yang sulit.
3. Anak akan sering mimpi buruk, merasa cemas, dan khawatir
Anak yang sering ditakut-takuti cenderung lebih sering merasa cemas dan khawatir.
Mereka akan kesulitan tidur, sering bermimpi buruk, dan selalu merasa khawatir dan cemas dengan orang baru atau tempat baru.
Dalam jangka panjang hal ini dapat berdampak pada kemampuan bersosialisasinya di masyarakat juga, dan memberi kesulitan ketika mereka sudah masuk dunia sekolah untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.
4. Mengganggu kesehatan
Dampak jika anak kurang tidur karena ketakutan, sering bermimpi buruk, dan selalu cemas atau khawatir dapat membuatnya stres dan membuat kesehatannya terganggu.
Misalnya, "Ayo tidur! Kalo tidur kemalaman nanti ada monster datang bawa anak yang nggak mau tidur".
Bukannya membuat ia menjadi cepat tidur, dia malah bisa ketakutan semalaman, atau bermimpi buruk, dan membuat tidurnya tidak berkualitas, hingga rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh berkurang.
5. Sulit membedakan kenyataan dan rekayasa
Jika Mama menakut-nakuti dengan embel-embel dokter, suntikan, atau semacamnya, akan menjadi kesulitan bagi Mama sendiri jika mereka benar-benar harus berhadapan secara nyata dengan dokter, suntikan, dan alat kesehatan lainnya.
Hal ini terjadi karena anak kecil sulit membedakan mana kenyataan dan rekayasa, mana yang masuk akal dan mana yang tidak.
Jadi, coba untuk mengatakan hal sebenarnya saat Mama ingin membuat anak patuh atau menenangkannya.
Buatlah alasan rasional seperti "Kalau kamu tidak mau makan, nanti kamu sakit, kalau kamu sakit kan bisa dibawa ke dokter, nggak bisa main lagi karena badan lemas."
Baca juga:
- Cara Membuat Anak tak Takut Berkunjung Ke Dokter Gigi
- Bagaimana Pertengkaran Orangtua Berdampak pada Mental Anak?
- Ketahui Dampak dari Kekurangan Zat Besi pada Tumbuh Kembang Anak