Setiap harinya tanpa disadari, perlahan-lahan si kecil mulai tumbuh dan berkembang. Dimulai dari saat anak lahir, tahap balita, masa kanak-kanak- hingga menjadi remaja dan dewasa.
Si kecil tidak hanya berubah secara fisik, melainkan juga secara psikis, mental, dan emosional. Perkembangan mental anak, dapat dikatakan sebagai perkembangan kognitif.
Pada tahap ini, seorang anak sudah mampu untuk mengembangkan pikirannya untuk mengolah informasi, berpikir kreatif, serta mampu memecahkan masalah. Perkembangan kognitif pada si kecil perlu perhatian lebih dari orangtua. Sebab, hal ini berpengaruh pada masa depannya kelak.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang perkembangan kognitif, simak ulasan Popmama.comtentang perkembangan kognitif anak yang penting untuk Mama pahamidi bawah ini.
Pengertian Perkembangan Kognitif
Pexels/matildawormwood
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan pada anak yang mengacu pada perkembangan pikiran, penalaran, pemecahan masalah, dan keterampilan kreatif. Sederhananya, perkembangan kognitif merupakan tingkat kemampuan anak dalam berpikir.
Perkembangan kognitif anak akan menghasilkan kemajuan besar dalam enam tahun pertama kehidupannya. Pada masa ini, si kecil mulai memahami koneksi atau hubungan antara objek dan orang disekitarnya.
Tahapan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini
Jean Piaget dalam penelitiannya yang dikenal dengan teori piaget, menyatakan bahwa perkembangan kognitif dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
Editors' Pick
1. Sensory motorik (0-2 tahun)
Pexels/singkham
Tahap sensorimotor menjadi tahap pertama berdasarkan teori Piaget. Pada tahap ini si kecil mulai mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik dengan cara melihat dan mendengar, juga dengan tindakan motorik dengan menggapai atau menyentuh.
Tahap ini merupakan tahap dimana indera si kecil mulai aktif. Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.
2. Pra operasional (2-7 tahun)
Pexels/antonishkraba
Pada tahap ini si kecil sudah mampu berpikir pada secara simbolik, tetapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya pada tahap ini anak sudah mampu memahami gambar dan simbol, namun belum bisa untuk berpikir dengan logika.
Saat anak melihat suatu gambar daya ingatan, imajinasi, serta kreativitasnya mulai terbentuk pada tahap ini. Diakhir tahap pra-operasional, anak akan mampu untuk mempresentasikan peristiwa maupun objek, yang sudah ia lihat dan pahami dengan kemampuannya.
3. Operasional konkret (7-11 tahun)
Pexels/Gustavofring
Di tahap ini anak dapat berpikir secara rasional. Menurut Piaget, tahap konkret menjadi titik balik perkembangan kognitif anak, karena tahap ini menjadi tahap awal seorang anak dapat berpikir logis.
Pada tahap ini anak sudah mampu untuk menggunakan akalnya dan berpikir logis, yang kemudian dituangkan dalam sebuah objek walaupun belum sempurna. Pada tahap ini anak juga sudah mulai mampu untuk memahapi peristiwa eksternal, seperti emosi seseorang.
4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Pexels/ketutsubiyanto
Menurut Piaget, pada tahap ini seorang anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan memanipulasi ide yang ada di kepalanya.
Di tahap ini anak sudah mampu berpikir kreatif, melakukan perhitungan matematis, serta berimajinasi. Dapat dikatakan tahap ini merupakan tahap awal seorang anak beranjak menjadi seorang remaja.
Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Anak
Pexels/ketutsubiyanto
Setelah mengetahui tahapan perkembangan kognitif pada anak usia dini, Mama dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan bersama.
Sesuaikan kegiatan ini dengan umur anak ya, Ma. Berikut beberapa kegiatan yang dapat membantu Mama meningkatkan kemampuan kognitif pada anak:
1. Aktif mengajak berbicara
Pada tahun-tahun pertama si kecil, Mama harus sering mengajaknya berbicara. Sebab, pembelajaran bahasa menjadi salah satu aspek penting dalam perkembangan kognitif. Mengajak berbicara juga bisa dilakukan dengan mengajak anak bernyanyi bersama.
2. Bermain objek dengan menghitung
Sebelum si kecil memasuki bangku sekolah, mengajarkannya menghitung sambil bermain objek juga perlu Mama lakukan. Hal ini dapat membuat pikiran si kecil berkembang untuk memecahkan masalah dan mencari solusi.
3. Bermain puzzle
Untuk meningkatkan konsentrasi si kecil, salah satu cara yang dapat Mama lakukan adalah memberinya permainan puzzle. Bermain puzzle tidak hanya meningkatkan konsentrasi si kecil, tetapi juga membuat anak untuk berpikir mencari solusi.
4. Bermain di ruang terbuka
Bermain di ruang terbuka secara tidak langsung dapat meningkatkan kreativitas si kecil. Dengan bermain di ruang terbuka, anak dapat mengamati objek-objek baru di sekitarnya dan berimajinasi.
5. Ajukan pertanyaan pada anak
Saat quality time bersama si kecil, Mama dapat mengajukan beberapa pertanyaan sederhana kepadanya. Hal ini dapat membantu si kecil dalam berpikir serta memecahkan masalah.
Itu dia penjelasan mengenai perkembangan kognitif anak. Setiap anak memiliki proses yang berbeda untuk tumbuh menjadi dewasa, ajarkan anak sesuai dengan usianya saat ini.