Silent Disease pada Anak, Penyakit Tak Bergejala yang Perlu Diwaspadai
Penyakit ini tidak memiliki gejala yang signifikan, namun Mama perlu waspadai
2 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak masih rentan terkena penyakit, karena ketahanan tubuhnya yang belum terlalu kuat. Penyakit yang diderita anak dapat bermacam-macam, mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang mengkhawatirkan.
Umumnya penyakit yang diderita anak dapat diketahui melalui gejala dan ciri-ciri yang dialami. Namun, tahukah Mama bahwa ada beberapa penyakit yang tidak menimbulkan gejala tetapi masuk dalam kategori penyakit yang cukup mengkhawatirkan.
Penyakit tak bergejala yang kerap dialami oleh anak, biasa disebut sebagai silent disease. Anak yang mengidap penyakit ini tidak menimbulkan gejala apapun, bahkan ia masih dapat makan dalam porsi yang normal.
Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa si kecil mengalami silent disease? untuk penjelasan lebih lanjut, simak ulasan Popmama.commengenai silent disease pada anak, berikut ini.
Pengertian Silent Disease
Silent disease dapat diartikan sebagai suatu penyakit yang tidak memunculkan gejala secara spesifik. Pengidap penyakit ini akan terlihat seperti orang normal, dimana si kecil tetap aktif, sehat, dan ceria, namun berat badan tidak naik hingga dua bulan berturut-turut.
Berat badan yang stagnan dapat menjadi kemungkinan seorang anak terkerna silent disease. Walau begitu, tidak semua masalah berat badan anak pemicunya adalah silent disease ya, Ma!
Pada orang dewasa, penyakit-penyakit silent disease ini dapat berupa kanker, stroke, jantung, hipertensi, diabetes, dan lain-lain.
Editors' Pick
Penyakit Silent Disease yang Kerap Menyerang Anak
Beberapa penyakit yang dapat menjadi pemicu silent disease, antara lain:
1. Anemia defisiensi besi
Anemia Desfisiensi Besi (ADB), merupakan penyakit kekurangan zat besi dalam tubuh anak. Penyakit ini umumnya ditemui pada masa akhir bayi hingga masa awal anak-anak.
Zat besi merupakan sumber energi bagi otot, sehingga dapat mempengaruhi ketahanan fisik. ADB pada anak dapat disebabkan kurangnya asupan zat besi dari makanan yang dikonsumsi ibu pada masa kehamilan atau kurangnya zat besi yang dikonsumsi pada masa kanak-kanak.
2. TBC
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeks bakteri. Penyakit ini umumnya akan menyerang paru-paru, yang membuat pengidapnya batuk terus menerus.
TBC pada anak dapat terjadi saat anak tidak sengaja menghirup bakteri mycobacterium tuberculosis yang berada di udara. Bakteri tersebut kemudian berdiam di paru-paru dan dapat berkembang ke bagian tubuh yang lain
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi Saluran Kemih atau ISK, merupakan kondisi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra. Tidak hanya masuk ke dalam saluran kemih, tetapi bakteripun dapat tumbuh dan menyebar hingga ke organ lainnya seperti ginjal.
Penyebab infeksi saluran kemih pada anak dapat bermacam-macam, salah satunya kurang menjaga kebersihan pada area genital atau saluran kemih.