Ma, Apakah si Kecil Punya Teman Khayalan?
Jangan panik, Ma, hal ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin
18 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendengar anak yang suka bercerita teman khayalannya mungkin membuat Mama ngeri dan takut. Akankah si Kecil berkhayal terlalu jauh, berdelusi, atau malah sedang diganggu makhluk halus.
Jangan terlalu khawatir, Ma. Karena pada dasarnya teman khayalan adalah salah satu cara mereka mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya. Bahkan, anak-anak dengan teman khayalan diprediksi akan tumbuh menjadi orang yang mudah berbaur dengan siapa saja.
Tetapi, ada beberapa hal yang harus Mama perhatikan jika si Kecil terlihat memiliki teman khayalan. Agar bisa mengarahkan buah hati untuk tidak terlalu larut dengan teman khayalan, yuk intip beberapa tipsnya:
1. Jangan melarangnya
Satu hal yang harus ditekankan, teman khayalan ini tidak akan selamanya menempel kepada si Kecil, asal Mama tahu bagaimana menanganinya. Yang pertama adalah jangan langsung melarangnya mentah-mentah.
Daripada melarangnya, tak ada salahnya untuk terlibat lebih dalam ke 'pertemanan' mereka. Tanyakan hal detail mengenai teman khayalan mereka. Apa hal yang mereka suka dan tidak suka. Semakin fokus dan konsisten jawaban mereka, terlihat daya kreativitas mereka yang kuat.
Yang harus diketahui, teman khayalan ini akan hilang seiring berjalannya waktu. Bahkan kebanyakan dari mereka tidak akan ingat masa-masa memiliki teman khayalan ini.
Editors' Pick
2. Tanggung jawab penuh ada di anak
Tak sedikit dari anak-anak yang dengan mudah menyalahkan teman khayalannya atas keputusan yang diambil.
Misal Mama sudah melarang untuk tidak keluar rumah sendiri dan ternyata mereka keluar. Nah, bisa jadi mereka akan dengan mudah mengatakan kalau diajak oleh teman khayalannya.
Jika sudah begitu, Mama bisa menekankan tanggung jawab penuh berada di si Kecil. Apapun yang dilakukan si teman khayalan, tetap anak harus bertanggung jawab atas tindakannya. Tak apa memberikan time out ke anak jika melakukan kesalahan, meskipun itu diajak oleh teman khayalan.