Memberikan pengertian pada anak untuk ramah dan terbuka pada orang lain bukanlah hal yang mudah.
Seringnya, mereka akan langsung menarik diri dan enggan bertemu dengan orang baru.
Ada yang bereaksi malu-malu dan bersembunyi di badan orangtuanya, ada juga yang teriak, lari, menangis dan lainnya. Hal ini tidak bisa dipaksakan.
Namun dengan pendekatan yang tepat, si Kecil bisa berubah lebih ramah pada orang lain. Disusun Popmama.com, ini beberapa tips dan triknya:
1. Perbanyak sosialisasi
Freepik/Rawpixel.com
Kunci terpenting membentuk anak yang ramah pada orang lain adalah praktek. Jika ingin si Kecil ramah dan terbuka pada orang lain, sering-seringlah ajak ia bersosialisasi.
Tak perlu sosialisasi yang jauh dan repot, cukup di sekeliling rumah saja. Sesekali, ajaklah ia keluar rumah dan bertemu tetangga sekitar yang belum terlalu dikenalnya.
Jika ingin yang lebih jauh, ajaklah ia untuk bertemu dengan anak teman Mama. Sehingga ia ada waktu untuk berkenalan dengan teman sebaya, sekaligus berkenalan dengan orangtuanya.
Semakin sering diajak bersosialisasi, ia akan lebih mudah belajar dan mengerti bagaimana komunikasi yang baik kepada orang lain.
2. Bacakan cerita terkait
Freepik
Selanjutnya, Mama bisa mencari bacaan yang terkait dengan sikap ramah pada orang lain. Jika tidak ada, Mama juga bisa mendongeng langsung saat si Kecil akan tidur.
Dengan pengandaian dari buku dan cerita dongeng, ia akan lebih terlarut dengan kisah dan masuk dengan baik ke alam bawah sadar.
Apalagi jika ternyata ia suka dengan buku dan cerita dongengnya. Ia akan minta diulang terus-menerus dan bisa dengan mudah mencontoh kisah tersebut.
Editors' Pick
3. Utarakan rencana saat ingin bertemu orang lain
Freepik/prostooleh
Cara lainnya yang layak dicoba adalah mengutarakan rencana saat hendak bertemu dengan orang lain. Kalau sudah direncanakan, Mama bisa memberi tahu rencana ini beberapa hari sebelum.
Mama bisa memberi tahu sesekali. Misal, besok akan bertemu dengan teman Mama saat sekolah. Kemudian, ceritakan bagaimana rambutnya, apakah memakai kacamata, dan lainnya.
Semakin ia mengenal, si Kecil tidak akan merasa kaget saat bertemu orang yang tak ia kenal. Mungkin akan agak menarik diri, namun ia bisa lebih menerima saat diingatkan mengenai cerita-cerita sebelum bertemu orang tersebut.
4. Ajak traveling
mothering.com
Salah satu cara terbaik membentuk anak yang ramah adalah dengan bertemu dengan banyak jenis manusia. Mama bisa mengajak si Kecil traveling.
Jalan-jalan dekat atau jauh, bukan masalah. Yang paling penting, perbanyaklah interaksi dengan orang yang tidak ia kenal.
Semakin sering, ia akan semakin terbiasa. Nantinya, ia bisa dengan mudah menyapa orang lain tanpa disuruh apalagi dipaksa.
5. Biarkan ia main dengan mandiri
Freepik.com
Membiarkan anak memiliki areanya sendiri juga bisa jadi salah satu cara ampuh. Dengan memberi kebebasan ruang, mereka bisa merasa lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Saat bertemu orang asing, ia juga harus bertanggung jawab atas dirinya. Tak bisa lagi lari, menangis, teriak dan bersembunyi di belakang orangtuanya.
Alih-alih kabur dan tidak jadi bermain, ia akan berusaha berinteraksi dengan teman di sekelilingnya. Dengan begitu, ia belajar cara berkomunikasi dengan baik.
Begitu juga saat ada masalah di tempat main, jangan langsung mendatanginya. Lebih baik perhatikan dengan baik.
Apakah ia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri atau tidak. Jika tidak, Mama bisa mendatangi dan membantunya.
6. Beri contoh kongkret
Freepik/Prostooleh
Salah satu cara terbaik membentuk anak yang ramah pada orang lain adalah dengan menjadi contoh yang baik bagi mereka.
Jika Mama dan Papa kerap menyapa saat berpapasan, tersenyum pada orang lain, dan sejenisnya, tentu si Kecil akan mencontoh.
Lakukan setiap saat, dan mereka akan merasa itu sebuah tindakan yang normal.
Setelah memahami sikap ramah yang dilakukan orangtuanya, ia bisa melakukannya sendiri tanpa disuruh dan tanpa paksaan.
7. Jangan terlalu memaksa
Freepik/senivpetro
Yang terakhir dan yang paling penting adalah jangan terlalu memaksa si Kecil untuk ramah pada orang lain. Karena sikap itu tidak bisa dibentuk secara instan dan butuh waktu yang cukup lama.
Jika ia tidak bisa melakukannya hari ini, beri ia semangat untuk mencobanya di esok hari. Intinya, jangan menyerah dan tetap sabar mendampingi si Kecil.
Bagaimanapun, anak adalah peniru yang paling ulung. Apa yang orangtuanya lakukan, akan ia lakukan. Jadilah orangtua yang ramah jika ingin anak jadi lebih ramah pada orang lain.