Dampak Buruk saat Anak Mengalami Anemia Defisiensi Besi
Anemia pada anak bisa berbahaya, Ma
19 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak cenderung lebih rentan mengalami anemia akibat defisiensi zat besi dibanding orang dewasa. Ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan sehari-hari mereka.
Selain itu, ibu yang hamilnya kurang mengonsumsi zat besi juga cenderung melahirkan anak yang berpotensi mengalami defisiensi zat besi.
Padahal, zat besi memiliki peran penting untuk menghasilkan komponen sel darah merah. Saat tubuh memiliki zat besi yang tidak memadai, maka otomatis hemoglobin berkurang.
Lalu, apa saja dampak buruk mengalami anemia defisiensi besi pada anak, dan apa tanda jika anak mengalami hal tersebut? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama.
1. Anak kurang zat besi akan mengalami masalah kognitif
Dilansir dari American Family Physician, anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi berisiko mengalami masalah dengan otaknya.
Ini mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tubuh dan otaknya. Perkembangan kecerdasannya juga bisa terganggu. Selain itu, fungsi tubuh juga bisa jadi tidak normal.
Pada tahap awal kekurangan zat besi, anak akan terganggu fungsi otak dan ototnya. Jika sudah begini, segera berikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan zat besinya.
Editors' Pick
2. Menurunkan sistem kekebalan tubuh
Tak hanya berpengaruh pada perkembangan tubuh dan otaknya, anemia defisiensi besi juga berdampak pada kesehatan.
Anak yang mengalami penyakit ini cenderung memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Efeknya, ia akan lebih mudah sakit dan rentan mengalami infeksi seperti batuk dan pilek.