Mengenal ITP, Penyakit yang Mirip dengan Demam Berdarah
Jangan sampai salah diagnosa ya
15 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demam dan muncul bintik merah di sekujur tubuh sering jadi pertanda penyakit Demam Berdarah (DB).
Namun nyatanya, tidak semua gejala itu mengarah ke sana, karena bisa saja si Kecil terkena penyakit Idiopathic Thrombocytopenic Pupurae (ITP).
Penyakit ini memiliki gejala yang sangat mirip dengan DB. Mulai dari trombosit turun, mimisan, pendarahan gusi, sampai luka yang sulit kering.
Ternyata itu merupakan gejala penyakit ITP, sebuah penyakit langka yang gejalanya mirip sekali dengan DB.
Lalu seperti apa penyakit ITP dan bagaimana cara menyembuhkannya?Berikut ini rangkumannya untuk Mama:
1. Apa itu ITP?
Jika disederhanakan, ITP adalah gangguan autoimun yang terjadi dalam tubuh. Di mana sel darah putih melakukan penyerangan terhadap sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan trombosit dalam darah menurun.
Biasanya angka trombosit dara perifer kurang dari 150.000/mm3. Kondisi ini disebut sebagai trombositopenia. Rendahnya trombosit ini mengakibatkan gangguan fungsi Hemostasis.
Di mana fungsi tubuh untuk menjaga keenceran darah dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak jadi terganggu.
Alhasil, darah jadi sulit membeku dan sulit juga memperbaiki pembuluh darah yang pecah.
2. Gejalanya mirip dengan DB
Gejala awalnya mirip dengan DB yaitu timbul bintik-bintik kemerahan dan ruam pada tubuh.
Jika melihat gejala ini, orang awam akan sulit sekali membedakan apakah itu DB atau ITP.
Jadi sangat diharuskan untuk langsung mengunjungi dokter jika si Kecil mengalami gejala ini untuk memastikan gejala yang sebenarnya.
Editors' Pick
3. Perbedaan DB dan ITP
Namun jika ingin ditelaah lebih lanjut, ada beberapa perbedaan antara penyakit DB dan ITP.
Jika tidak timbul demam, maka itu mengarah ke ITP. Karena DB biasanya disertai demam.
Jika biasanya penderita DB mengalami rasa nyeri di uluhati, maka penderita ITP tidak merasakannya. Yang terakhir, penderita ITP juga tidak merasakan gejala mual-mual dan muntah seperti penderita DB.
4. Seberapa bahaya penyakit iTP?
Sebenarnya, penyakit ITP cukup berbahaya. Karena tidak ada gejala yang melemahkan orang yang terjangkit. Tidak demam, tidak mual, dan tidak nyeri di uluhati.
Namun jika didiamkan, risiko pendarahan akan lebih tinggi. Semakin turun jumlah trombosit, semakin berisiko pendarahan. Kerusakan sel pemburuh darah akan semakin hebat.
Semakin parah, akan muncul keluhan pembengkakan gusi, bintik kemerahan akan jadi kebiruan dan terus melebar, lalu mimisan.
Terakhir, keluarnya darah melalui lubang telinga, bahkan bisa sampai pendarahan otak.
5. Mengenal jenis ITP
Ada dua jenis ITP yang terbagi melalui kategori batasan waktu. ITP yang di bawah 6 bulan disebut ITP Akut sedangkan yang lebih dari 6 bulan disebut ITP Kronik.
ITP Akut lebih sering terjadi pada anak berusia 2-6 tahun. Meski tidak ada penyebab pasti, seringnya ITP hadir setelah infeksi virus akut seperti Rubeola, Rubella, Varicella, Zooster, dan Epstein Barr Virus. Juga jika habis terkena penyakit nafas yang disebabkan virus.
Penderita ITP akut biasanya akan sembuh dalam waktu 4-6 minggu dan 90% sembuh dalam 3-6 minggu. Sekitar 5-10% lainnya berkembang jadi ITP Kronik.
ITP Kronik sering dijumpai pada wanita berusia 15-50 tahun. Jadi, cukup jarang pasien anak-anaknya.
6. Cara menyembuhkan ITP
Karena merupakan penyakit reaksi spontan tubuh, maka penderita akan bisa sembuh dengan sendirinya. Tentu tergantung dengan berapa besar kemampuan tubuh mengembalikan jumlah trombosit hingga ke angka normal.
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan dan suplemen yang bisa langsung meningkatkan trombosit. Seperti contoh sari kurma, jambu biji merah, angkak, rebusan daun jambu biji, dan lainnya.
Yang harus diperhatikan jika anak sudah didiagnosa ITP adalah menghindari sebisa mungkin kemungkinan anak terkena benturan seperti jatuh atau kena pukulan. Jauhkan segala sesuatu yang bisa membuatnya luka.
Selain itu jangan berikan aspirin karena bisa mempengaruhi fungsi trombosit. Jangan juga tertipu dengan keceriaan dan kelincahan anak karena jumlah trombosit bisa berubah dalam hitungan jam.
Karena ITP merupakan penyakit spontan yang hanya bisa disembuhkan dengan imun dari tubuh, maka cara terbaik adalah selalu dampingi anak selama ia masih sakit. Pantau selalu perkembangannya dan pastikan untuk selalu memerhatikan tanda fisik yang muncul pada anak.
Baca juga:
- Mengalami Demam Berdarah Saat Hamil? Mungkin Kamu akan Merasakan Ini
- Cegah Demam Berdarah dengan 5 Langkah Ini
- Angkak, Obat Demam Berdarah Tadisional