Salah satu kemampuan yang penting dimiliki anak adalah membaca dan menulis. Apalagi saat ini banyak sekolah yang memasukkan kemampuan tersebut sebagai syarat masuk ke sekolahnya.
Tak heran jika banyak orangtua yang ingin mengajarkan anak membaca secepatnya. Tapi, Ma, sebenarnya kapan ya waktu yang paling tepat untuk mengajarkan anak membaca?
Popmama.com telah berbincang dengan seorang praktisi Pendidikan Anak Usia Dini yang bernama Vidya Dwina Paramita. Berikut penjabarannya ya, Ma!
1. Dimulai sejak dini
Unsplash/ Josh Applegate
Ternyata, pengajaran membaca dan menulis ke anak bisa dimulai sedini mungkin lho, Ma. Namun bukan langsung mengenalkan ke fisik huruf dan angka. Lebih ke arah memenuhi aspek motoriknya dan mengakrabkan dengan kegiatan baca tulis.
"Banyak guru dan orangtua yang berpikir bahwa pengajaran baca tulis dimulai di usia TK/prasekolah. Pemikiran ini ternyata kurang tepat. Stimulasi ternyata dapat (dan semestinya harus) dilakukan jauh sebelum itu dengan mematangkan aspek motorik anak dan mengakrabkan anak dengan kegiatan literasi, " demikian ujar Co Founder dari Sekolah Montessori Rumah Krucil di Bekasi.
Editors' Pick
2. Bahkan dari dalam kandungan
Freepik
Ternyata Ma, membaca dapat diaterapkan sejak anak masih didalam kandungan lho. "Bahkan sejak dalam kandungan, anak dapat mulai dibacakan buku cerita," lanjutnya.
Seperti diketahui, janin pun bisa mendengar dan mengingat dengan baik momen kebersamaan orangtuanya. Mulai dari mendengarkan lagu bersama atau membaca buku bersama. Jangan pernah anggap kegiatan tersebut sia-sia ya, Ma.
3. Fase perkembangan dari bayi pun mempengaruhi
Unsplash/ Filip Mroz
"Memastikan anak melewati fase-fase tengkurap, merayap, merangkak, dan sebagainya juga merupakan langkah penting penguatan sensorinya. Bukankah untuk dapat nyaman menulis anak perlu dapat menyangga leher dan punggungnya dengan baik? Itulah mengapa penting melatih bayi tengkurap lalu menstimulasi agar ia mengangkat kepalanya," ungkap Vidya.
Jadi, pastikan Mama untuk tetap melatih dan mengamati perkembangan si Kecil jika Mama ingin anak dapat menyerap segala pembelajaran.
4. Saat anak sudah bisa berkonsentrasi
Freepik/ Bearfotos
Belajar membaca dan menulis membutuhkan konsentrasi yang banyak.Oleh karena itu, jika anak masih sulit memfokuskan diri, maka pembelajaran tidak akan maksimal.
Biasanya, anak sulit berkonsentrasi jika kebutuhan akan motoriknya belum terpenuhi. "Agar anak mampu duduk dengan tenang dan berkonsentrasi saat membaca dan menulis, otot-otot besar anak perlu 'dikenyangkan' terlebih dulu dengan beragam kegiatan seperti melompat, merangkak, merayap, berlari, dan lainnya," tuturnya.
5. Saat anak sudah bisa mengkordinasikan inderanya
Freepik
"Untuk dapat menulis dan membaca, anak perlu dapat mengkoordinasikan mata dan tangannya dengan baik," lanjut Vidya.
Hal ini bisa dilatih dengan melakukan aneka kegiatan yang berhubungan dengan kordinasi mata dengan tangan. Salah satu hal yang paling sederhana adalah membiarkan anak belajar makan sendiri.
Jadi, Ma, banyak fase yang harus dilewati anak sebelum ia bisa belajar baca tulis dengan nyaman dan menyenangkan. Jadi, saat anak terlihat sulit belajar membaca dan menulis, bisa dilihat lagi bagian mana yang belum terpenuhi.
"Lihatlah betapa anggapan bahwa pengajaran baca tulis baru dimulai saat usia prasekolah tidaklah tepat. Mencekoki anak untuk menghafal huruf-huruf sementara tak melakukan stimulasi motorik seperti membangun rumah tanpa pondasi yang kokoh," tutup Vidya.
Nah Ma, itulah informasi terkait waktu yang tepat untuk bisa mengajari si Kecil membaca. Jadi, terus latih anak sejak dini ya!